Ini Alasan 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan

Ini Alasan 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Kamis, 19 Okt 2023 23:00 WIB
hari pahlawan
Ilustrasi (Foto: M Rofiq)
Makassar -

Tanggal 10 November merupakan salah satu hari penting bagi Bangsa Indonesia. Tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Pahlawan.

Setiap tahunnya, bangsa Indonesia merayakan Hari Pahlawan Nasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang peristiwa pertempuran di Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Lalu, Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan? Simak penjelasannya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan

Mengutip dari laman Pemerintah Kota Semarang, 10 November merupakan Hari Pahlawan Nasional yang setiap tahunya diperingati oleh bangsa Indonesia. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Keputusan penetapan hari peringatan tersebut dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan serta tragedi pada 10 november 1945 di Surabaya.

ADVERTISEMENT

Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November

Dilansir dari laman Kemdikbud, dijelaskan bahwa pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran tersebut juga merupakan yang terbesar serta terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, serta menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945. Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia.

Hal itu berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI serta administrasi NICA. Selain itu, munculnya ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Namun, ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran itu berlangsung selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan "neraka" karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu juga diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka, serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.

Selanjutnya, tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan. Itu merupakan bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Makna Hari Pahlawan

Mengutip dari laman Pemkab Bone, makna diperingatinya Hari Pahlawan ini untuk menunjukkan sejarah negara, dan mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti kegigihan, pantang menyerah, dan tanggung jawab.

Selain itu, para generasi muda juga bisa turut mempertahankan kemerdekaan dengan belajar yang tekun, meraih prestasi di bidang minati, saling tolong menolong, menebar kasih sayang, dan menghargai orang lain.

Demikianlah penjelasan tentang 10 November itu hari apa. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads