Staf Lurah di Makassar Keluhkan Lokasi Sumur Bor, Sebut Tak Efektif

Staf Lurah di Makassar Keluhkan Lokasi Sumur Bor, Sebut Tak Efektif

Rania Al-Syam - detikSulsel
Jumat, 13 Okt 2023 22:32 WIB
Staf Lurah Buloa bernama Kartini di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan keberadaan sumur bor di wilayahnya.
Foto: Staf Lurah Buloa bernama Kartini di Kota Makassar. (Rania Al-Syam/detikSulsel)
Makassar -

Staf Lurah Buloa bernama Kartini di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan keberadaan sumur bor di wilayahnya. Dia menyebut sumur bor tersebut tidak efektif sebab berada di wilayah yang tidak krisis air bersih.

"Di sini kan berfungsi air PDAM-nya sama Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimasnya)," ujar Kartini kepada detikSulsel, Jumat (13/10/2023).

Kartini mengatakan subur bor tersebut dibangun di Jalan Teuku Umar 15 RT 01/RW 5, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Makassar. Menurutnya, sumur bor tersebut seharusnya dibangun di Jalan Teuku Umar 15 RT 03/RW 05.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan di Singkabatu itu tidak ada sekali air yang bisa kita gunakan di situ kecuali air asin. Makanya saya bilang tidak efektif di sini, titik lokasinya," bebernya.

Dia mengungkap pihaknya sudah mengajukan pembangunan sumur bor dua tahun lalu di Jalan Teuku Umar 15 RT 03/RW 05. Dia pun heran sebab sumur bor tersebut justru dibangun di Jalan Teuku Umar RT 01/RW 5 yang tidak krisis air bersih.

ADVERTISEMENT

"Saya sempat kasih masuk permohonan waktu ada resesnya anggota DPRD lalu di Sengkabatu (Jalan Teuku Umar 15 RT 01/RW 5)," paparnya.

Kartini pun berharap sumur bor dapat dibangun di Jalan Teuku Umar 15 RT 03/RW 5. Sebab di wilayah tersebut warga sangat kekurangan air bersih apalagi saat musim kemarau seperti saat ini.

"Saya mohon, kalau bisa, kita sentuh, kita sentuh itu wilayah, bagaimana caranya supaya bisa masuk air bersih di situ," harapnya.

Sementara, Ketua RT 3 Eni mengatakan warganya di Jalan Teuku Umar 15 sangat kesulitan air bersih. Dia menyebut sangat jauh jika warganya harus ke Jalan Teuku Umar Raya untuk mengambil air.

"Iya karena, jauh sekali kalau kita mau gerobak (air)," katanya.

Dia mengatakan lingkungannya sangat butuh adanya sumur bor. Eni menerangkan jika memang tidak bisa diadakan sumur bor, setidaknya mereka bisa dibantu pasokan air bersihnya.

"Kalau bisa itu bantuan air, maksudnya 2 mobil satu hari kalau bisa di wilayahku, karena kalau 1 mobil pasti tidak cukup, karena warga ku hampir 500 jiwa," bebernya.

Untuk diketahui, Pemkot Makassar menganggarkan Rp 12 miliar untuk membangun 11 sumur bor. Puluhan sumur bor untuk mengatasi dampak bencana kekeringan ini ditargetkan rampung tahun 2023.

PPTK Air Bersih Bidang Bina Teknik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Nuraeni Bakirman menuturkan anggaran sumur bor itu sudah dialokasikan lewat APBD 2023. Tiap sumur bor menelan biaya sekitar Rp 900 juta.

"Jadi totalnya sekitar Rp 12 miliar untuk 15 lokasi," ucap Nuraeni kepada detikSulsel, Minggu (17/9).




(hsr/hsr)

Hide Ads