Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengancam akan menertibkan pejabat OPD lingkup Pemprov Sulsel yang tidak patuh terhadap perintahnya. Bahtiar meminta ASN tidak menjalankan perintah di luar dari instruksinya.
"Saya perintahkan kawan-kawan OPD, tolong DPRD juga untuk mengawasi, yang Gubernur (itu) saya. Tidak (ada) perintah-perintah lain selain dari saya. Anda jangan takut kepada siapapun. Kalau tidak saya tertibkan," ujar Bahtiar dalam rapat paripurna di DPRD Sulsel, Rabu (11/10/2023).
Bahtiar mengaku masih ada oknum pejabat yang main-main menjalankan pemerintahan. Hal ini berdasarkan laporan dari DPRD Sulsel.
"Karena engkatopa ro (masih ada oknum) main-main dari yang lalu. Itu laporannya dari DPRD tidak apa-apa kita sampaikan terbuka," bebernya.
Bahtiar kembali menegaskan jika dirinyalah saat ini yang memimpin Sulsel. Dia diberi amanah oleh Presiden Jokowi untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan sampai terpilih gubernur definitif di Pilkada 2024.
"Saya diberi amanah oleh Bapak Presiden untuk memimpin daerah ini satu tahun ke depan. Saya Gubernur Sulawesi Selatan. Saya sebagai Gubernur hari ini sesuai keputusan Presiden," tegas Bahtiar.
Dia mengaku tidak meminta banyak hal selama menjadi Pj Gubernur Sulsel. Dia hanya meminta agar perintahnya diikuti dan seluruh OPD fokus untuk bekerja sesuai dengan arah kebijakan nasional.
"Saya tidak banyak-banyak. Saya hanya bekerja sesuai arah kebijakan nasional kita yang juga sebenarnya menjadi konsen anggota DPRD yang terhormat yang mengatasi soal Pemilu, stunting, kemiskinan ekstrem," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Bahtiar juga mengungkap Pemprov Sulsel mengalami defisit anggaran senilai Rp 1,5 triliun tahun 2023 pascakepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman (ASS). Kondisi ini disebut Bahtiar membuat Pemprov Sulsel mengalami kebangkrutan.
"Hari ini saya harus terbuka ke semua yang terhormat semua pimpinan dan anggota DPRD yang ada, kita defisit Rp 1,5 triliun, Sulsel ini bangkrut. Saya ini pemimpin nahkoda, kapal Sulsel sudah tenggelam," ujar Bahtiar dalam rapat paripurna di DPRD Sulsel, Rabu (11/10).
Dia mengaku dalam posisi sulit akibat warisan defisit APBD Rp 1,5 T dari Andi Sudirman. Namun Bahtiar memastikan akan berupaya penuh mengatasi persoalan itu meski baru saja mengambil alih kepemimpinan pemerintahan.
"Sebagai orang Bugis Makassar ketika saya mengambil tanggung jawab saya tidak akan lari dari tanggung jawab maka saya akan ambil upaya penyelamatan," ujarnya.
Bahtiar menjelaskan defisit terjadi akibat perencanaan APBD yang keliru selama bertahun-tahun. Perencanaan program tidak disesuaikan dengan porsi anggaran yang tersedia.
"Berarti perencanaan keliru bertahun-tahun kan. Program lama itu perencanaan di langit, uangnya tidak ada. Jadi defisit itu artinya tidak sesuai apa yang diomongin. Misalnya tulis APBD Rp 10,1 (triliun) yah defisit Rp 1,5 artinya aslinya uangmu hanya Rp 8,5 T kan itu berarti 1,5 tidak ada duitnya," pungkasnya.
Simak Video "Video: Momen Polisi Tangkap Penjual Ketapel-Busur Panah di Makassar"
(sar/asm)