Syahrul Yasin Limpo (SYL) sedang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) saat dipanggil untuk diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepulangan SYL ke Makassar untuk merawat ibunya yang sedang sakit.
SYL tiba di rumah ibunya di Jalan Haji Bau pada Rabu (11/10) sekitar 09.30 Wita. Pihak keluarga pun meminta agar SYL diberi privasi saat merawat ibunya.
"Jadi kami memohon kepada teman-teman untuk memberikan privasi kepada keluarga, untuk kita bisa merawat orang tua kami, nenek kami yang sementara sakit," ujar keponakan SYL, Devo Khaddafi kepada wartawan di Jalan Haji Bau, Makassar, Rabu (11/10/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Devo mengatakan bahwa saat ini SYL tidak memiliki agenda apapun selain menjaga ibunya. Dia mengatakan bahwa SYL hanya meminta supaya dirinya diberi waktu merawat dan memastikan kesehatan ibunya.
"Beliau meminta kesediaannya untuk diberikan ruang, insyaallah beliau ikuti dan hadapi proses hukum. Kita berharap semuanya bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Dia kemudian menjawab pertanyaan wartawan soal berapa lama SYL akan berada di Makassar. Devo menuturkan pamannya itu tidak akan tinggal lama di Makassar.
"Nda lama. Beliau hanya memastikan (kondisi kesehatan ibunya). Mudah-mudahan kondisi dari nenek kami (bisa kembali pulih). Kita berharap tidak ada sesuatu yang lebih gawat," sambungnya.
Pihak Keluarga Pastikan SYL Tidak Niat Hindari KPK
Devo juga menegaskan bahwa SYL sama sekali tidak berniat untuk menghindari proses hukum yang sedang bergulir di KPK saat ini. Dia menyebut bahwa SYL murni untuk mendampingi ibunya yang sakit.
"Jadi tidak ada sama sekali bahwa beliau menghindar, beliau akan mengikuti, murni beliau hanya mengunjungi ibunya yang lagi sakit," ujar Devo.
Dia menjelaskan sebelum akhirnya SYL meninggalkan rumah ibunya, SYL senantiasa berada di sampingnya. Menurut dia, SYL tidak pernah membahas proses hukum di KPK karena fokus terhadap kondisi ibunya.
"Tidak. Murni betul-betul di dalam hanya urusan ibu yang lagi sakit. Jadi membahas bagaimana kiranya kalau kondisinya lebih memburuk," bebernya.
Devo juga berbicara terkait kondisi kesehatan ibunda SYL sejauh ini. Menurutnya, kondisi ibunda SYL belum stabil.
"Ibunda dari bapak Syahrul sekarang kondisinya di dalam belum stabil, masih naik turun, maklum orang tua sudah 90 tahun," kata Devo.
"Tadi sempat batuk, kemudian poso (sesak napas), kemudian agak susah untuk bernapas. Jadi sekarang masih terus dijaga," sambungnya.
Simak SYL Tinggalkan Rumah Ibunya di Makassar di halaman selanjutnya...
SYL Tinggalkan Rumah Ibunya di Makassar
SYL terpantau meninggalkan kediaman ibunya di Makassar. SYL bertolak usai dirinya resmi diumumkan sebagai tersangka di KPK.
Berdasarkan pantauan detikSulsel di Jalan Haji Bau, Makassar, Rabu (11/10/2023) malam, ada tiga unit mobil yang keluar dari halaman rumah ibunda SYL. Ketiga mobil itu bertolak sekitar pukul 21.30 Wita.
Mobil yang pertama keluar adalah jenis Pajero Sport berwarna abu-abu. Kemudian mobil yang kedua diketahui jenis Toyota Rush berwarna hitam.
Sementara mobil ketiga merupakan jenis sedan berwarna hitam. Mobil inilah yang ditumpangi SYL. SYL tampak mengenakan blazer hitam dengan duduk di belakang sopir.
Informasi yang dihimpun, rombongan SYL tersebut bertolak ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk selanjutnya terbang ke Jakarta. Namun pihak keluarga di rumah ibunda SYL belum memberikan keterangan lebih lanjut.
SYL Ditetapkan Tersangka oleh KPK
KPK sebelumnya resmi mengumumkan SYL sebagai tersangka korupsi di Kementan. Dua mantan anak buah SYL, yakni Sekjen Kementan Kasdi Subagyono (KS) serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Muhammad Hatta juga menjadi tersangka.
Pengumuman ketiga tersangka tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Jonanis Tanak, Rabu (11/10). Menurut Tanak, penetapan tersangka berdasarkan kecukupan alat bukti untuk naik ke tahap penyidikan.
"Satu, SYL Menteri Pertanian 2019-2024. Dua, KS Sekjen Kementerian Pertanian, dan tiga MH, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian," ungkap Tanak, seperti dikutip dari detikNews, Rabu (11/10).
KPK sejauh ini baru menahan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono usai ditetapkan menjadi tersangka. Sementara SYL dan Hatta sebelumnya tidak memenuhi panggilan sebagai tersangka dengan alasan menjenguk orang tua di kampung.
Simak Video "Video Ketua KPK: Harapannya, Semua Anggota Polri adalah Hoegeng!"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)