Mengapa Tidak Semua Doa Dikabulkan oleh Allah? Ini Jawabannya

Mengapa Tidak Semua Doa Dikabulkan oleh Allah? Ini Jawabannya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Selasa, 10 Okt 2023 20:00 WIB
Muslim man praying in the mosque
Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Makassar -

Sebagai umat muslim, kita kerap merasa doa-doa kita tidak dikabulkan oleh Allah. Lantas, mengapa tidak semua doa dikabulkan oleh Allah?

Umat muslim dianjurkan untuk selalu berdoa dan hanya meminta kepada Allah SWT. Namun, menurut para ulama tidak semua doa yang dipanjatkan itu diijabah oleh Allah dengan sejumlah alasan.

Seperti dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut alasan mengapa tidak semua doa dikabulkan oleh Allah SWT menurut para ulama. Simak selengkapnya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Tidak Semua Doa Dikabulkan oleh Allah?

Sejumlah ulama mengatakan bahwa setiap doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana penafsiran terhadap surat Al-Mu'min ayat 60 berikut ini:

ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ

ADVERTISEMENT

Arab latin: Ad'uunii, astajib lakum

Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mu'min:60)

Namun demikian, para ulama menyebutkan ada kondisi dan hal-hal yang mengakibatkan doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini dikarenakan hatinya lalai atau ada sebab-sebab tertentu yang menghalanginya.

Menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah (Dar al-Hawi, cetakan I, 2003, halaman: 197) ada lima perkara yang menghalangi terkabulnya doa. Berikut penjelasannya:

وَ مَنْ لَا يُسْتَجَابُ لَهُ لِمَوَانِعَ وَ عَوَارِضَ، قَدْ تَعَرَّضَ لَهُ فَمِنْ ذالِكَ: أَكْلُ اْلحَرَامِ وَلُبْسُهُ وَلِإِصْرَارِ عَلىَ ظُلْمِ اْلعِبَادِ، وَالدُّعَاءُ مع اْلغَفْلَةِ عَنِ اللهِ، لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: "وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافلٍ". وَ مِنْهَا أَنْ يَكُوْنَ قَاطِعًا لِأَرْحَامِهِ مُشَاحِناً لِبَعْضِ إِخْوَانِهِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَهَاجِرًا لَهُمْ بِغَيْرِ حَقٍّ.

Artinya:

"Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena terhalang rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, memakai pakaian haram, tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah sebagaimana disinggung Rasulullah: 'Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai'. Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali silaturrahim, membenci saudaranya sesama mukmin dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan."

Dengan begitu dapat diuraikan lima perkara yang dapat menghalangi terkabulnya doa. Perkara tersebut antara lain:

1. Makan dan Mengenakan Pakaian Haram

Makanan yang haram apabila dimakan akan bercampur dengan darah dan daging manusia. Oleh karenanya, doa orang yang darah dan dagingnya dari rezeki yang haram maka doanya akan terhalang untuk dikabulkan.

Demikian pula dengan menggunakan pakaian atau barang haram. Maka dari itu, hendaklah seseorang menjauhi barang haram baik karena zatnya atau proses mendapatkannya.

Penjelasan tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah dalam riwayat Abu Hurairah sebagai berikut:

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.' Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?" (HR. Muslim).

2. Gemar Berbuat Dzalim

Penyebab doa tidak terkabul selanjutnya bisa jadi karena berbuat zalim kepada orang lain dan belum menyelesaikannya secara baik-baik. Misalnya dengan memohon maaf, ataupun menyelesaikan masalahnya sesuai kesepakatan bersama secara hukum.

Allah SWT sangat memperhitungkan perbuatan dzalim seseorang. Sebagaimana pernyataan Rasulullah dalam sebuah hadist riwayat Anas bin Malik ra sebagai berikut:

وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرَ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ.

Artinya: "Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya."

3. Hatinya Lalai kepada Allah

Hati yang lalai kepada Allah artinya seseorang yang melupakan Allah dari kehidupannya dengan meninggalkan segala sesuatu yang diperintahkan dan melakukan larangan-Nya. Kelalaian tersebut akan menjadi penghalang dari terkabulnya doa seseorang.

Sebagaimana hadist Rasulullah dalam hadits riwayat Tirmidzi berikut ini:

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ

Artinya: "Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai."

4. Memutus Silaturahmi

Orang-orang yang memutus silaturahmi disebut sama saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah SWT. Doa-doa yang dipanjatkan akan terhalang apabila memutus silaturahmi.

Pasalnya menyambung silaturahmi merupakan perintah Allah SWT yang ditegaskan dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 1 sebagai berikut:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا

Artinya: Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

5. Membenci Sesama Muslim

Membenci sesama muslim bertentangan dengan perintah-perintah yang ditegaskan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana sabdanya dalam hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim berikut ini:

لاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ

Artinya: "Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian bersaudara. Seorang muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama muslim lebih dari tiga hari."

Jika membenci sesama muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari maka sudah disebut pelanggaran terhadap perintah agama. Hal tersebut menunjukkan lalainya hati terhadap Allah yang mengakibatkan doa tidak dikabulkan.

Cara agar Doa Dikabulkan oleh Allah SWT

Setiap memanjatkan doa kepada Allah SWT, kita tentunya ingin doa tersebut dikabulkan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan adab atau tata cara yang harus dilakukan ketika meminta sesuatu kepada Allah SWT.

Syekh M Ibrahim Al-Baijuri menganjurkan seseorang berdoa dengan memanfaatkan waktu-waktu ijabah saat pintu langit dibuka. Selain itu, dianjurkan pula berdoa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.

ومن آدابه أن يتحرى الأوقات الفاضلة كان يدعو في السجود وعند الأذان والإقامة ومنها تقديم الوضوء والصلاة واستقبال القبلة ورفع الأيادي إلى جهة السماء وتقديم التوبة والاعتراف بالذنب والإخلاص وافتتاحه بالحمد والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وختمه بها وجعلها في وسطه أيضا


Artinya: "Salah satu adabnya adalah menggunakan waktu-waktu yang utama, yaitu berdoa saat sujud, berdoa saat jeda antara azan dan iqamah. Salah satu adabnya lagi adalah bersuci terlebih dahulu, shalat, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan ke arah langit, bertobat terlebih dahulu, pengakuan dosa terlebih dahulu, ikhlas dalam berdoa, membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi, mengakhiri doa dengan shalawat nabi, dan juga membaca shalawat nabi di tengah doa." (Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).

Nah dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, adab dan tata cara berdoa adalah sebagai berikut:

  1. Memakan yang halal
  2. Meyakini ijabah doanya
  3. Menjaga hati agar tidak lalai saat berdoa
  4. Tidak meminta sesuatu yang mengandung dosa
  5. Tidak meminta sesuatu yang dapat memutuskan silaturahmi
  6. Tidak meminta sesuatu yang dapat menyia-nyiakan hak umat Islam
  7. Tidak meminta sesuatu yang mustahil secara umum
  8. Memanfaatkan waktu-waktu yang afdhal dalam berdoa, yaitu waktu sujud dan waktu jeda antara azan dan iqamah
  9. Wudhu dan shalat terlebih dahulu sebelum berdoa
  10. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdoa
  11. Tobat dan mengakui dosa terlebih dahulu sebelum berdoa
  12. Ikhlas dalam berdoa
  13. Membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi
  14. Mengakhirinya dengan shalawat nabi
  15. Membaca shalawat nabi di tengah doa

Nah, itulah tadi alasan mengapa tidak semua doa dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga menambah wawasan yah, detikers.




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads