BMKG Makassar: Waspada Angin Kencang Capai 30-40 Km Per Jam Selama Oktober

BMKG Makassar: Waspada Angin Kencang Capai 30-40 Km Per Jam Selama Oktober

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Selasa, 10 Okt 2023 16:30 WIB
BMKG Makassar: Waspada Angin Kencang Capai 30-40 Km Per Jam Selama Oktober
Ilustrasi angin kencang di Makassar (Foto: Getty Images/iStockphoto/imagedepotpro)
Makassar -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengimbau warga mewaspadai angin kencang yang diprediksi akan terjadi setiap hari di sejumlah wilayah Sulsel. Kecepatan angin diperkirakan mencapai 30 hingga 40 kilometer per jam.

"Angin masih cenderung konstan karena mengingat sifat angin timuran memang cukup kencang dengan rata-rata kecepatan angin hingga 30-40 km/jam," ujar Prakirawan BMKG Makassar Agusmin kepada detikSulsel, Selasa (10/10/2023).

Agusmin menjelaskan, Indonesia umumnya terkena dampak dari dua tipe angin monsun. Dua tipe angin yang dimaksud, yakni monsun timuran dan monsun baratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angin monsun timuran rata-rata bertiup dari atah timur hingga tenggara dan bertiup pada bulan April sampai Oktober di setiap tahunnya. Angin Monsun Timuran ini adalah indikator musim kemarau bagi wilayah Indonesia," jelasnya.

Sementara angin monsun baratan rata-rata bertiup dari arah barat hingga barat laut dan bertiup pada bulan Oktober sampai dengan April di setiap tahunnya. Angin monsun Baratan ini adalah indikator musim hujan bagi wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

Agusmin menegaskan saat ini Indonesia, khususnya Sulsel masih berada dalam angin timur yang juga disebut sebagai angin monsun Australia. Angin ini bergerak dari Australia menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.

"Angin monsun atau bisa disebut juga angin musim, adalah angin yang bertiup dalam skala regional (skala benua) yang berubah arah azimut minimal 120 derajat dan terjadi secara periodik 6 bulan sekali," jelasnya.

Dia menambahkan angin monsun timur ini bertiup dari arah timur hingga tenggara. Angin timur ini biasanya terjadi pada bulan April sampai Oktober setiap tahunnya.

"Faktor regionalnya masih dominan (saat ini) yaitu monsun Australia. Angin timur berlangsung hingga Oktober ini," tutur Agusmin.

Agusmin pun mengimbau warga mewaspadai angin kencang ini. Terutama di wilayah pesisir selatan dan barat Sulawesi Selatan.

"(Dampak angin kencang) Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa sampai dengan Pinrang," ungkapnya.

BMKG turut mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi tubuh dan asupan cairan bagi warga yang beraktivitas di luar ruang pada siang hari.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads