Warga Kampung Baru Panakkukang Keluhkan Pembagian Air BPBD Tak Merata

Kota Makassar

Warga Kampung Baru Panakkukang Keluhkan Pembagian Air BPBD Tak Merata

Rania Al-Syam - detikSulsel
Jumat, 22 Sep 2023 21:00 WIB
Warga Kampung Baru, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluh pembagian air bersih dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Makassar.
Foto: Warga di Makassar antre air bersih. (Rania Al-Syam/detikSulsel)
Makassar - Warga Kampung Baru, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluh pembagian air bersih dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Makassar. Warga menilai pembagian air tidak merata.

"Dua-dua jeriken dibariskan terus nanti kalau ada distributor air tinggal disalurkan. Tapi kalau habis mi di barisan tengah yang di belakang tidak dapat mi," kata warga bernama Rampe (53) kepada detikSulsel, Jumat (22/9/2023).

Rampe mengatakan warga sudah menyediakan jeriken untuk diisi air bersih dari BPBD Makassar. Setiap rumah atau kepala keluarga mendapatkan jatah 2 hingga 6 jeriken air bersih.

"Jadi kita disusun memang mi jeriken. Biasanya 2-6 jeriken didapat, satu jeriken 20 liter," terangnya.

Sementara itu, Ketua RW 08 Erfandi menyebut distribusi air bersih dari BPBD Makassar sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya distribusi air tersebut hanya diberikan 2 kali dalam sepekan.

"Hanya 2 hari, sekali seminggu datang itu mobil bawah 2 tangki air besar," kata Erfandi kepada detikSulsel, Jumat (22/9).

Erfandi menyebut armada membawa air bersih sekitar 4.400 liter. Dalam sepekan ada 4 unit armada yang datang ke wilayahnya membawa air bersih.

"Jadi untuk di sini hanya 2 kali mobil bawa tangki air seharinya, tapi tidak setiap hari (2 kali per pekan)," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintahan Kota (Pemkot) Makassar masih berupaya memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di tengah kemarau panjang. Tandon air kini disebar di 201 titik wilayah terdampak kekeringan.

"Kemarin (Rabu) kita sudah hitung itu, kurang lebih 201 titik wilayah disalurkan," kata Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi kepada detikSulsel, Kamis (7/9).

Fatmawati mengatakan sudah ada 5 kecamatan terdampak yang dipetakan dalam penyaluran air bersih. Saat ini, setiap rumah akan diberi jatah sebanyak 10 jeriken air bersih kapasitas 20 liter.

"Ada lima kecamatan, dari kecamatan itu kita sudah mendapatkan pemetaan dan beberapa titik lokasi yang terdampak serta berapa rumah yang terjangkit. Sehingga ditentukan satu rumah yang berhak mendapatkan 10 jeriken atau setara dengan 200 liter air. Jadi kita bisa hitung berapa kebutuhan sehari-harinya. Hari ini (Kamis) sudah turun, saya sudah lihat laporannya di grup," papar Fatmawati.

Lebih lanjut Fatmawati menjelaskan penyaluran air bersih ini tidak berpatokan pada jumlah kartu keluarga (KK) di setiap rumah. Pemkot Makassar menilai hitungan KK cenderung tidak efektif.

"Hitung per rumah, karena kalau dihitung per KK itu tidak efektif. Kadang satu KK hanya ada satu orang atau mungkin satu KK itu masih ada bayi, yang tentunya kebutuhan airnya tidak sama. Jadi kita kemarin efisienkan, sambil kita evaluasi 3 hari ke depan, jadi kita kasihnya hanya per rumah dulu," terangnya.

"Sebenarnya kebutuhan air itu kita hitungnya 15 jeriken per rumah tapi itukan baru turun kemarin. Jangankan 15 jeriken, ini saja baru 10 jeriken sudah ada kendala di masyarakat kita. Ternyata mereka tidak punya jerikennya, ada yang punya tapi cuma punya 2 jeriken," imbuhnya.


(hsr/hsr)

Hide Ads