Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mengalami pemadaman listrik. PLN wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) pun angkat suara terkait penyebabnya.
"Dampak kemarau yang cukup panjang diprediksi akan berimplikasi pada pola pengoperasian pasokan listrik di sistem kelistrikan Sulbagsel pada akhir September 2023," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulselrabar, Moc. Andy Adchaminoerdin dalam keterangannya, Kamis (21/9/2023).
Pemadaman listrik terjadi dimulai pada 21 September di sebagian besar wilayah di Sulsel. Kemudian pemadaman juga terdampak di sebagian wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Sulawesi Barat (Sulbar).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andy menegaskan guna memaksimalkan pola pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH). Pihaknya berupaya melakukan modifikasi cuaca untuk menghasilkan hujan buatan.
"Kami berkomitmen akan terus berupaya untuk menghadirkan pasokan listrik yang prima kepada pelanggan salah satunya dengan pemeliharaan infrastruktur terjadwal dan penetrasi modifikasi cuaca untuk meningkatkan debit air di beberapa pembangkit energi bersih," ungkap Andy.
Lebih lanjut, Andy memastikan PLN akan terus meminimalisir terjadinya manajemen beban dengan percepatan pekerjaan di lapangan dan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganannya.
(ata/ata)