Heboh Ukiran Kaligrafi Nama Plt Kepala Dinas PUPR Sula di Masjid Raya

Maluku Utara

Heboh Ukiran Kaligrafi Nama Plt Kepala Dinas PUPR Sula di Masjid Raya

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Selasa, 19 Sep 2023 14:28 WIB
Kaligrafi di Masjid Raya Kepulauan Sula bertuliskan nama Kepulauan Jainuddin Umaternate. Dokumen Istimewa
Foto: Kaligrafi di Masjid Raya Kepulauan Sula bertuliskan nama Kepulauan Jainuddin Umaternate. Dokumen Istimewa
Kepulauan Sula -

Heboh di media sosial ukiran kaligrafi di Masjid Raya Al-Istiqomah bertuliskan nama Jainuddin Umaternate. Ukiran kaligrafi itu lantas dikaitkan dengan Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut), Jainuddin Umaternate.

"Oh iyo (nama Jainuddin Umaternate beraksara Arab di kubah masjid raya). Saya juga sebagai pengurus masjid bingung-bingung itu. Saya juga penasaran, kok begitu," ujar Pengurus Masjid Raya Al-Istiqomah, Andi kepada detikcom, Selasa (19/9/2023).

Ukiran kaligrafi dengan nama Jainuddin Umaternate itu terpampang di beduk, mimbar, hingga bagian dalam kubah masjid raya Al-Istiqomah di Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Hal ini menjadi perbincangan banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (saya sudah baca), itu kan lagi viral. Semua orang juga tahu itu," tutur Andi.

Andi mengaku tidak mengetahui kapan kaligrafi tersebut dibuat. Namun Andi mengaku Masjid Raya Al-Istiqomah dibangun di masa Bupati Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus pada tahun 2005 silam.

ADVERTISEMENT

Menanggapi persoalan itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Sula Abdurrahman Kharie mengaku sudah menyampaikan ke bagian kesejahteraan rakyat (kesra). Menurut Abdurrahman, hal-hal seperti itu kurang baik untuk ditampilkan.

"Iya, itu di masjid raya Istiqamah, persoalan itu saya sudah kasih tahu di bagian kesra. Karena hal-hal begitu kan kurang bagus," kata Abdurrahman dalam wawancara terpisah.

"Menurut kami, ukiran nama yang dibuat di masjid seperti itu tidak perlu. Belum (menghubungi Jainuddin Umaternate), makanya kami juga tidak tahu apa maksud dia namanya ditulis di masjid seperti itu," tuturnya.

Sementara itu, Ketua MUI Maluku Utara Samlan H. Ahmad menilai sejatinya seni kaligrafi secara umum hanya ditempatkan di masjid. Menurut Samlan, polemik nama Jainuddin Umaternate yang terpampang di kubah masjid bukan sesuatu yang dilarang, karena itu adalah seni kaligrafi.

"Memang terkait persoalan di Kepulauan Sula itu tidak ada larangan, karena itu kan kaligrafi. Tapi ketika nama seseorang ditempatkan di masjid, maka itu unsur riya, karena kan pemaknaan orang juga berbeda-beda," ujar Samlan saat dihubungi terpisah.

Samlan menduga, mungkin saja Jainuddin Umaternate punya kontribusi dalam pembangunan masjid tersebut. Namun soal peran tidak hanya satu orang, tapi melibatkan banyak orang.

"Bisa jadi mungkin yang bersangkutan ada kontribusinya. Tapi pembangunan masjid dari awal sampai akhir itu kan bukan peran satu orang saja, tapi banyak orang," imbuh Samlan.




(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads