Oknum polisi bernama Aipda Sulaiman di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) menabrak pengendara motor yang berboncengan yakni Fitriani Taniri dan Surianti. Kecelakaan itu mengakibatkan Fitriani cacat sebab kakinya harus diamputasi.
"Jadi korbannya ini ada 2. Fitriani Taniri yang merupakan Sekdes Manurung itu cacat karena kaki kanannya diamputasi. Sama Surianti, Kaur Desa Manurung masih dirawat di rumah sakit," kata keluarga korban Iskaruddin kepada detikSulsel, Selasa (19/9/2023).
Iskaruddin mengatakan kecelakaan itu terjadi di Jalan Trans Sulawesi, Dusun Cerekang, Desa Manurung, Kecamatan Malili, Lutim, pada Kamis (31/8) sekitar pukul 14.20 Wita. Kedua korban yang sedang berboncengan motor tiba-tiba ditabrak mobil yang dikendarai Aipda Sulaiman dari arah yang berlawanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya menurut informasi yang kami dapatkan, pengendara mobil yang menabrak 2 korban merupakan polisi yang bertugas di Polres Lutim bernama Aipda Sulaiman," ungkapnya.
Iskaruddin menuturkan pihak keluarga keberatan atas kejadian yang membuat salah satu korban mengalami cacat permanen. Apalagi dalam laporan polisi seakan menyalahkan korban atas insiden itu.
"Kami pihak keluarga korban merasa keberatan, dalam LP (laporan polisi) itu korban ini seakan disalahkan. Padahal justru korban sangat merasa dirugikan, ini sampai cacat permanen," ucapnya.
Pihaknya pun telah melaporkan kembali peristiwa tersebut ke polisi. Hal itu dilakukan agar pelaku yang merupakan oknum polisi bisa bertanggung jawab.
"Kita cuma mau ada keadilan. Keluarga kami sudah cacat atas kejadian itu, harus bertanggung jawab. Kami sudah laporkan ke polisi," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Lutim Iptu Sarifuddin mengatakan pihaknya sementara melakukan penyelidikan atas kejadian tabrakan yang membuat salah satu korban mengalami cacat. Dia mengaku dalam waktu dekat pihaknya akan menetapkan tersangka.
"Kita sementara proses penyelidikan, bukan ditabrak tapi tabrakan, ini sama-sama ketemu di tikungan Poros Sulawesi itu. Sementara kita mau minta keterangan saksi dan dalam waktu dekat pasti ada tersangka, proses terus akan jalan," katanya.
Meski demikian, Sarifuddin tidak memberikan keterangan lebih rinci terkait kecelakaan itu. Dia menegaskan bahwa peristiwa itu adalah kecelakaan.
"Iya (polisi). Tapi jangan terlalu fokus di polisinya karena ini kan sama-sama, yang namanya musibah begitu kita tidak ada yang tahu," tandasnya.
(hsr/asm)