Warga Bone Bikin Layangan Sepanjang 115 Meter, Butuh 36 Orang Agar Terbang

Warga Bone Bikin Layangan Sepanjang 115 Meter, Butuh 36 Orang Agar Terbang

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 17 Sep 2023 12:40 WIB
Layangan sepanjang 115 meter di Bone, Sulsel.
Foto: Layangan sepanjang 115 meter di Bone, Sulsel. (dok. istimewa)
Bone -

Seorang warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Adam Asdar (27) membuat layang-layang sepanjang 115 meter. Sebanyak 36 orang dikerahkan untuk menerbangkan layangan tersebut.

"Iya, kami buat layang naga yang panjangnya 115 meter. Sampai hari ini masih layangan terpanjang di Bone dari beberapa festival yang kami ikuti," ujar Asdar kepada detikSulsel, Sabtu (16/9/2023).

Asdar mengatakan untuk menerbangkan layangan sepanjang 115 meter itu tidak mudah. Bahkan, Asdar dan rekannya mesti menggunakan handy talkie (HT) untuk berkomunikasi saat proses pembentangan layangan dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layangan sepanjang 115 meter di Bone, Sulsel.Butuh 36 orang untuk menerbangkan layangan sepanjang 115 meter di Bone, Sulsel. Foto: (dok. istimewa)

Pembentangan layangan membutuhkan tenaga 20 orang. Sementara 15 lainnya memegang tali layangan ketika hendak diterbangkan.

"Untuk menerbangkan layang-layang itu juga butuh 15 orang, karena setiap titik tali harus ada yang pegang. Sebab pernah dicoba 5 orang tidak bisa kasih terbang ki," tutur Asdar.

ADVERTISEMENT
Layangan sepanjang 115 meter di Bone, Sulsel.Penampakan layangan sepanjang 115 meter di Bone, Sulsel saat berhasil diterbangkan. Foto: (dok. istimewa)

Warga Desa Cenrana, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone itu mengatakan, ada satu orang lainnya yang bertugas mengkoordinir atau memberikan aba-aba. Sehingga pembentang layangan dan pemegang tali kompak saat proses penerbangan dilakukan.

"Ada yang harus memberikan aba-aba. Jangan sampai yang pegang tali sudah lari, dan yang pegang ekornya tidak siap, layangannya pasti tidak bisa terbang," tuturnya.

Asdar menerangkan, pembuatan layangan sepanjang 115 meter ini awalnya cuma iseng. Dia mengatakan banyak orang yang bermain layangan tetapi dengan model yang hampir sama.

"Hanya iseng-iseng saja dikarenakan banyak yang bermain layangnan saat ini tapi modelnya yang monoton. Makanya saya buat model yang menyerupai naga," terangnya.

Dia pun mengaku belajar membuat layang-layang berbentuk naga dengan melihat contoh di YouTube. Bahan dan alatnya pun dipesan secara online.

"Saya belajar di YouTube tutorialnya saat itu pun kami pesan alat dan bahannya secara online dikarenakan di Kota Watampone kami tidak menemui alat dan bahan yang pas. Karena bahan dasar dari layangan naga itu adalah fiber," bebernya.

Dia menyampaikan, setelah alat dan bahannya tiba baru dibuat kerangka dasarnya. Proses pembuatan layangan naga itu membutuhkan waktu dua minggu lamanya.

"Pada saat jadi layangan itu tidak bisa terbang. Selama tiga kali kami coba terbangkan tetap tidak bisa," sebutnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads