"Ada 16 orang pendaki, dan satu dilaporkan hilang, di antaranya 5 orang sebagai kurir yang bawa kambing, ada seorang dukun, dan 10 orang lainnya yang punya niatan," ujar Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah kepada detikSulsel, Kamis (14/9/2023).
Fery mengatakan, kambing tersebut diduga sebagai sesajen para pendaki tersebut. Mereka rencananya akan melepaskan kambing tersebut di puncak Gunung Bawakaraeng.
"Berdasarkan cerita yang diterima, orang yang punya niatan tertentu bawa sesajen kambing. Bahwa mereka itu niatannya untuk melepas kambing, dan melempar uang koin," katanya.
Namun Fery belum menjelaskan lebih jauh terkait ritual yang dimaksud. Pihaknya masih mengumpulkan informasi di lapangan.
"Untuk ritualnya seperti apa belum kami ketahui. Baru akan kami dalami," tambah Fery.
Diberitakan sebelumnya, Bahri bersama 15 rekannya mendaki ke Gunung Bawakaraeng melalui jalur Tassosso, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Rabu (30/8). Bahri kemudian dilaporkan hilang saat rekannya yang lain sudah kembali pada Jumat (1/9).
"Bahri hilang di pos 10, posisinya pada pukul 14.00 Wita tanggal 1 September, dia terpisah dari rombongan di pos 10 yang sudah jalan duluan. Pada waktu rombongan kembali Bahri sudah tidak ada di pos 10," sebut Fery.
Warga Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai itu masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Personel sudah melakukan pencarian di Pos 10 Gunung Bawakaraeng, namun keberadaannya belum diketahui.
"Kami sampai di pos 10 melakukan pencarian dan belum ditemukan," pungkasnya.
(sar/ata)