Apakah Maulid Nabi Tanggal Merah? Ini Penjelasan dan Jadwalnya

Apakah Maulid Nabi Tanggal Merah? Ini Penjelasan dan Jadwalnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Minggu, 10 Sep 2023 18:00 WIB
Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi apakah Maulid Nabi tanggal merah (Foto: Dok. iStock)
Makassar -

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah salah satu hari besar yang akan diperingati umat Islam bulan ini. Lantas, apakah maulid tanggal merah?

Maulid Nabi adalah hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Umat muslim biasanya merayakan Maulid Nabi dengan berbagai cara, seperti pengajian, sholawat, tausiah, dan acara lainnya.

Lalu, apakah maulid tanggal merah? Simak berikut penjelasannya, detikers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah Maulid Nabi Tanggal Merah?

Maulid Nabi dirayakan umat muslim pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Dalam kalender hijriyah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia tanggal 12 Rabiul Awwal 1445 H bertepatan dengan tanggal 28 September 2023.

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, tanggal 28 September masuk dalam daftar Hari Libur Nasional 2023 dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. Tidak terdapat cuti bersama peringatan Maulid Nabi tahun 2023.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, Hari Maulid Nabi tahun 2023 merupakan tanggal merah. Namun, libur Maulid Nabi di tahun 2023 hanya satu hari, yakni tanggal 28 September 2023.

Keutamaan Merayakan Maulid Nabi

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, terdapat sejumlah keutamaan yang didapatkan apabila merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hal itu diterangkan oleh Ulama Asy-Syekh Al-Hafidz As-Suyuthi bahwa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan cara mengumpulkan banyak orang dan dibacakan ayat-ayat al-Qur'an dan diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya dan diadakan pula sedekah berupa makanan dan hidangan lainnya dengan cara yang tidak berlebihan adalah merupakan perbuatan bid'ah hasanah atau perbuatan yang tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Umat Islam yang memperingatinya baik yang mengadakan ataupun menghadiri, akan mendapatkan pahala. Pasalnya, perbuatan itu merupakan wujud kegembiraan dan kecintaan umat Islam kepada Rasulullah SAW sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ

"Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga".

Syafa'at yang didapatkan ketika memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW juga disebutkan dalam sebuah hadits dalam kitab 'Anwarul Muhammadiyah' karangan Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhani.

مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ

"Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) hari kelahiranku maka aku akan memberinya syafa'at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah.

Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata:

مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ

"Barangsiapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi SAW, akan menjadi temanku masuk surga".

Sahabat Umar Bin Khatthab berkata:

مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ

"Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi SAW, berarti telah menghidupkan Islam".

Sahabat Ali Bin Abi Thalib berkata:

مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ

"Barangsiapa yang memuliakan (memperingati) kelahiran Nabi SAW, apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman".

Itulah informasi lengkap terkait apakah maulid tanggal merah. Semoga membantu, detikers.




(edr/alk)

Hide Ads