Paniknya Warga Donggala Diguncang Gempa M 6,3 Usai Pulang Hajatan

Sulawesi Tengah

Paniknya Warga Donggala Diguncang Gempa M 6,3 Usai Pulang Hajatan

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 10 Sep 2023 15:54 WIB
Warga berhamburan keluar rumah saat gempa mengguncang Donggala, Sulteng.
Foto: Warga berhamburan keluar rumah saat gempa mengguncang Donggala, Sulteng. (dok. istimewa)
Donggala -

Warga di Desa Pomolulu, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) berlarian ke luar rumah dalam kondisi gelap usai diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3. Gempa Donggala terjadi sesaat setelah warga menghadiri pesta pernikahan.

"Jadi kronologisnya tadi malam itu, kan kebetulan tadi malam di Desa Pomolulu itu kan ada pesta perkawinan, pernikahan. Saya secara pribadi baru sampai juga di rumah (dari acara pesta nikah). Sampai di rumah setelah salat itu baru berdiri, selesai mau buka baju salat, belum sempat dibuka baju langsung gempa," ujar Kepala Desa Pomolulu Jufriyanto kepada detikcom, Minggu (10/9/2023).

Jufriyanto mengaku panik dan langsung menggendong anaknya ke luar rumah. Di saat bersamaan, listrik di Desa Pomolulu juga tiba-tiba padam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara refleks saya langsung angkat saya punya anak dan pada saat itu juga belum sempat keluar sudah mati lampu," tuturnya.

Menurutnya, gempa tersebut membuat warganya juga panik berhamburan ke luar rumah. Jufriyanto mengaku getaran gempa dirasakan warga kurang lebih 30 detik.

ADVERTISEMENT

"Jadi hitungan saya dengan posisi saya yang agak sedikit mengetahui bagaimana ketika terjadi gempa, (warga) panik. Agak lama (getaran gempa), kalau saya hitung-hitung kalau satu menit tidak sampai. Kalau 30 detik mungkinlah, kurang lebih," kata Jufriyanto.

Jufriyanto mengungkapkan lebih seribu jiwa di desanya mengungsi usai diguncang gempa M 6,3. Mereka mengungsi ke arah gunung yang berada tak jauh dari rumah.

"Lebih (1000 warga mengungsi setelah gempa), kalau kita bicara data pengungsi, sesungguhnya lebih, karena tadi malam saya kerahkan semua warga menjauhi bangunan yang ada. Karena rata-rata mengkhawatirkan, dikhawatirkan ada (gempa) susulan. Di sekitaran rumah warga ini kan gunungnya dekat, ada yang di belakang rumah itu, ada yang gunung, nda juga tinggi sekali," jelasnya.

Lebih lanjut, Jufriyanto mengatakan masih banyak warga yang bertahan di tenda pengungsian lantaran masih khawatir gempa susulan. Namun ada juga yang sudah kembali ke rumahnya.

"Kalau posisi sekarang, tadi sudah agak siang ini, ada beberapa masyarakat itu yang turun ke bawah. Turun ke rumah masing-masing. Tapi tidak semuanya, hanya beberapa yang mereka mungkin menilai rumahnya kira-kira masih aman, mereka bikinlah tenda di dekat rumahnya," sambungnya.

Diketahui, gempa M 6,3 mengguncang Donggala pada Sabtu (9/9) pukul 22.43 Wita. Episentrum gempa berada pada koordinat 0,03 derajat lintang utara dan 119.80 derajat bujur timur.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Sabtu(9/9) malam.




(asm/ata)

Hide Ads