Cerita Warga Donggala Diguncang Gempa M 6,3: Seperti Gemuruh, Bangunan Goyang

Sulawesi Tengah

Cerita Warga Donggala Diguncang Gempa M 6,3: Seperti Gemuruh, Bangunan Goyang

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 10 Sep 2023 15:17 WIB
Warga Donggala tidur di halaman rumah pascagempa M 6,3.
Foto: Warga Donggala tidur di halaman rumah pascagempa M 6,3. (dok. istimewa)
Donggala -

Warga di Desa Pomolulu, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) merasakan guncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3. Gempa terdengar seperti gemuruh dan membuat bangunan goyang.

"Seperti ada gemuruh terdengar, keras (suaranya) itu dibikin bangunan yang digoyang," ujar Kepala Desa Pomolulu Jufriyanto kepada detikcom, Minggu (10/9/2023).

Jufriyanto mengatakan getaran gempa juga membuat warga serasa terguncang. Warga merasakan getaran gempa tersebut seperti mengendarai motor yang berada di jalan batu berkerikil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kayak diangkat-angkat begitu. Pertama kayak digoyang kanan-kiri, habis itu kayak naik motor kena kerikil-kerikil batu, naik turun, naik turun, seperti itu terasanya," terangnya.

Dia mengungkapkan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun gempa M 6,3 membuat 4 rumah warganya rusak. Dua di antaranya rusak parah sehingga tidak bisa lagi ditinggali.

ADVERTISEMENT

"Rumah yang sangat parah itu informasi awal ada sekitar 3 (sampai) 4 rumah. Yang parah sekali ada 2. Ada 2 itu yang nda layak lagi untuk ditinggali, karena sudah goyang-goyang temboknya, untuk yang 2 itu saya sarankan jangan tinggal di dalam rumah," kata Jufriyanto.

Lebih jauh, dia mengaku gempa membuat warganya saat ini masih trauma, terlebih mengingat bencana gempa dan tsunami pada 2018 lalu. Saat ini beberapa warganya memilih mengungsi di atas gunung yang berada tak jauh dari permukiman.

"Iya (bencana gempa dan tsunami) 2018 banyak kerusaakan (di Desa Pomolulu). Makanya yang goyang-goyang sedikit itu, sudah terasa ditambah dengan traumanya (warga)," sebutnya.

Diketahui, gempa M 6,3 mengguncang Donggala pada Sabtu (9/9) pukul 22.43 Wita. Episentrum gempa berada pada koordinat 0,03 derajat lintang utara dan 119.80 derajat bujur timur.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Sabtu (9/9) malam.

3.780 Warga Donggala Mengungsi

Sebanyak 3.780 warga di Kabupaten Donggala mengungsi pascagempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3. Tiga rumah warga sebelumnya juga dilaporkan rusak.

"Warga mengungsi mandiri di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Saat ini tim kami masih melakukan pendataan dampak gempa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Donggala Moh Fickri Vetran Fickri dalam keterangan resminya, Minggu (10/9).

Fickri mengatakan warga mengungsi karena masih trauma dan khawatir akan gempa bumi susulan. Sementara warga pesisir memilih mendirikan tenda di dataran tinggi.




(asm/sar)

Hide Ads