Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) memutuskan untuk melakukan pembongkaran terhadap Patung Massa hingga dalam pelaksanaan mendapat penolakan dari warga. Pembongkaran tersebut dilakukan lantaran patung tersebut dinilai memuat unsur kekerasan.
"Kita negara hukum, masa ketika dapat penjahat langsung di(amuk) massa. Ini dibongkar karena mau ditata kembali. Apalagi Alhamdulillah sekarang sudah aman (ini daerah) jadi kenapa harus ada patung yang diamuk massa," kata Camat Somba Opu Agussalim kepada detikSulsel, Kamis (7/9/2023).
Agussalim menyebut pihaknya sebetulnya sudah lama mewacanakan pembongkaran Patung Massa. Pembongkaran itu merupakan arahan langsung dari Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami selaku pemerintah kecamatan diperintahkan dari bapak bupati untuk membongkar patung massa," ujarnya.
Agussalim juga menilai patung itu merupakan sumber kemacetan di Kecamatan Somba Opu. Terlebih posisinya berada di pertigaan Jalan Kacong Dg Lalang, Jalan Andi Tonro dan Jalan Abdul Mutalib Dg Narang.
"Karena selama ini di sekitaran lokasi (patung) terjadi kemacetan," jelasnya
Diberitakan sebelumnya, pembongkaran patung tersebut menuai protes dari sejumlah warga. Salah satu warga bernama Syamsiar Rahim bahkan mengamuk lantaran patung tersebut hendak dibongkar.
"Itu yang mengamuk warga sekitar situ Syamsiar Rahim dan (keluarganya)," kata Agussalim, Kamis (7/9).
Pembongkaran itu dilakukan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel pada Kamis (7/9) sekitar pukul 10.30 Wita. Agussalim mengaku sudah menerjunkan alat berat untuk menghancurkan patung itu.
Namun kegiatan pembongkaran terpaksa diberhentikan. Agussalim mengatakan Syamsiar Rahim bersama warga sekitar tiba-tiba mengadang.
"Setelah kami turun (hendak mau membongkar) ternyata ada salah satu warga keberatan," jelasnya.
(ata/ata)