Siswa SD penyandang disabilitas di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Reski memilih menempuh pendidikan di sekolah umum, bukan di sekolah luar biasa (SLB). Kakak kandungnya, Mita menyebut Reski tidak disekolahkan di SLB karena jaraknya jauh yakni di Kota Makassar.
"Karena ada memang beng (katanya) sekolahnya dia khusus di SLB di Makassar. Bukan tidak ada (keinginan), maksudnya jauh kasihan," ujar Mita kepada detikSulsel, Senin (4/9/2023).
Mita mengatakan, Reski masuk sekolah dasar murni atas keinginannya sendiri tanpa paksaan orang lain. Meski tahun sebelumnya, di SD yang sama, Reski tidak lulus dan disarankan untuk masuk ke SLB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iye baru pi (masuk sekolah). Iye (bersekolah) keinginan sendiri ji, baru pi itu sekolah kodong, baru pi diterima kasihan karena dulu (tahun lalu) waktu pendaftaran tidak diterima," ucap dia.
Lebih lanjut, Mita menuturkan ia dan sang ayah secara bergantian mengantar Reski ke sekolah. Mita mengaku kerap menunggu Reski sampai jam pulang sekolah agar dapat mengawasi aktivitasnya secara langsung.
"Sama saya dengan bapak (gantian antar ke sekolah). Kalau saya pulang pi, pulang pi adik Reski baru pulang ka juga," kata Mita.
Di sisi lain, Mita mengungkapkan Reski mendapat perlakuan baik oleh teman-temannya di sekolah meski menyandang disabilitas. Bahkan teman sekolah Reski banyak yang membantunya ketika berada di sekolah.
"Yah baik semua ji iya teman-temannya tidak ada ji yang ejek ki. Biasa kalau (saya) tidak ada biasa itu ji temannya yang pergi belikan cemilan begitu. Tapi selama sekolah ini baru ka satu kali tidak ada pas itu disuapi dengan Marwah. Waktu itu disuapi saya tidak ada karena bapak yang antar," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Reski sempat menjadi perhatian usai videonya disuapi temannya, Marwah, saat di sekolah viral di media sosial. Segala keterbatasan yang sudah dialami sejak lahir itu tidak menyurutkan semangat Reski untuk tetap bersekolah.
"Kalau itu sejak lahir. Pembawaan lahir itu. Bukan (sakit), pembawaan lahir itu kasihan," ujar Mita kepada detikSulsel, Senin (4/9).
Mita juga menuturkan adiknya sangat mandiri. Reski makan, minum, hingga berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun, ada kalanya Reski tetap harus dibantu.
"Kalau Reski itu memang dia mandiri ji. Itu ji yang dibantukan kodong kalau BAB karena tangannya tidak sampai ke belakang kasihan, jadi itu ji yang satu. Kalau yang lain itu dia aktivitasnya sendiri ji pakai baju sendiri, pake celana dia sendiri," beber Mita.
(asm/sar)