.webp)
Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI SS) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XIX di Makassar, Sulsel. Andi In'amul Hasan terpilih sebagai ketua umum periode 2023-2025.
"Dari proses pembukaan pleno satu, dua, tiga, sampai empat pemilihan ketua umum, terpilihlah Andi In'amul Hasan atau biasa dipanggil Maman," kata Sekretaris SC Munas IKAMI SS Muh Jusrianto kepada detikSulsel, Sabtu (2/9/2023).
Pria yang juga Ketua Bidang Ekonomi, Politik, dan Pemerintah PB IKAMI SS periode 2020-2023 itu mengatakan agenda Munas ini berlangsung pada 28 hingga 31 Agustus di Makassar. Munas dihadiri lebih dari 150 peserta dari 63 pengurus cabang se-Indonesia turut serta menghadiri Munas ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Munas IKAMI itu dihadiri sebanyak 63 cabang se-Indonesia, 58 cabang penuh, 5 cabang persiapan. 58 cabang penuh yang punya hak suara," katanya.
"Dari 63 cabang sekitar 130 Sampai 150, karena setiap cabang itu ada delegasinya ada (satu), delegasinya dua, ada yang tiga," sambungnya.
Muh Jusrianto melanjutkan pemilihan formatur ketua umum terbagi menjadi dua putaran. Putaran pertama diikuti oleh 6 kandidat, sementara dua putaran diikuti oleh tiga kandidat.
"Nah putaran pertama diikuti oleh 6 kandidat, jadi dari 7 kandidat ada 6 kandidat yang mengikuti putaran pertama," katanya.
"Dari 6 kandidat yang mengikuti putaran pertama hanya tiga kandidat yang lolos ke putaran kedua," sambungnya.
Muh Jusrianto merincikan dua kandidat Isra Bil Mail dari Solo dan Muhammad Reska Alief dari Malang masing-masing akan menjadi mide formatur satu dan dua.
"Soal mide formatur satu itu, namanya Isra Bil Mail dari Solo, mide informatur dua itu dari Malang, Muhammad Reska Alief," katanya.
Muh Jusrianto lebih lanjut membeberkan arah PB IKAMI di bawah kepemimpinan Andi In'amul Hasan nantinya. Dia mengatakan akan ada perampungan struktur lebih dulu kemudian diikuti dengan pelantikan.
"Setelah itu masuk ke rapat kerja, nah PBI IKAMI ini hadir untuk mewadahi, baik itu asal dan keturunan Sulsel yang ada di tanah rantau. Jadi IKAMI ini tempat untuk kekeluargaan, bukan hanya (bicara soal) kemajuan Sulsel tetapi juga kemajuan Nusantara," katanya.
Muh Jusrianto juga menyebut PB IKAMI akan terus fokus menonjolkan sisi budaya dari daerah-daerah Sulsel ke depannya. Meski begitu, IKAMI tidak akan menutup diri dari budaya di luar dari daerah Sulsel.
"Yang lebih ditonjolkan di IKAMI itu adalah nilai luhur dari Sulsel, bicara soal budaya, dan memungkinkan juga terbuka untuk (luar), yah menjamin perpaduan dengan budaya dari luar Sulsel, karena kan IKAMI ini (juga) lahir di daerah-daerah luar Sulsel, makanya ikatan dengan budaya lain IKAMI sangat terbuka. Makanya sifatnya sangat inklusif," sebutnya.
Terakhir, Muh Jusrianto menegaskan kehadiran organisasi ini untuk mewadahi mahasiswa yang menuntut ilmu di luar Sulsel. Dia kembali menyebut organisasi ini sebagai organisasi kekeluargaan untuk memperkuat budaya.
"Pada prinsipnya sebenarnya, IKAMI ini hadir untuk mewadahi keturunan asal Sulsel yang menuntut ilmu di luar daerah. Jadi, sebagai organisasi kekeluargaan, silaturahmi untuk perkuat budaya, kemudian tetap (pada) visi-misi kemajuan bangsa dan umat," tandasnya.
(hmw/nvl)
