Demokrat Maluku Utara Perintahkan Kader Copot Baliho Bergambar Anies Baswedan

Maluku Utara

Demokrat Maluku Utara Perintahkan Kader Copot Baliho Bergambar Anies Baswedan

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Jumat, 01 Sep 2023 21:15 WIB
Partai Demokrat merasa dikhianati setelah membongkar adanya agenda memasangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024.
Foto: 20Detik
Ternate - Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara M. Rahmi Husen turut menanggapi isu soal duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pada Pilpres 2024 mendatang. Rahmi mengaku telah memerintahkan seluruh kadernya mencopot baliho bergambar Anies.

"Saya instruksikan dari sejak semalam, baliho yang ada foto Anies-nya dicopot. Jadi seluruh kader di 10 kabupaten dan kota saya instruksikan copot. Sudah dicopot semuanya," kata Rahmi kepada wartawan di Kota Ternate, Jumat (1/9/2023).

Rahmi menyebut Anies Baswedan dan Partai NasDem telah mengkhianati amanah koalisi. Dia menegaskan selama ini Demokrat berusaha menjaga amanah koalisi yang telah disepakati bersama.

"Anies berbalik haluan, penghianat. Karena Demokrat selama ini kan menjaga amanah koalisi itu. Lalu tiba-tiba NasDem balik badan tanpa ada konfirmasi ke partai koalisi," cetus Rahmi.

Padahal lanjut Rahmi, partai yang tergabung dalam koalisi perubahan sudah saling bersepakat. Namun tiba-tiba beredar kabar NasDem putar haluan dengan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.

"Etikanya kan kita sudah bersepakat. Kalau kemudian ada apa-apa kan mesti saling memberitahu toh. Ini kan sama sekali tidak, tiba-tiba kita mendengar berita NasDem balik badan lalu mewapreskan Muhaimin Iskandar dengan Anies Baswedan," tuturnya.

Rahmi menilai, ini adalah sesuatu yang tidak patut dipertontonkan oleh elite politik. Terlebih seorang Anies yang selama ini prototipe kepemimpinan melekat kepada dirinya.

"Ini satu hal yang saya kira sungguh-sungguh tidak patut dipertontonkan oleh elite politik kita, apalagi seorang Anies, sekali lagi, apalagi seorang Anies. Jadi saya kira prototipe seorang pemimpin yang muncul di Anies selama ini seketika runtuh, babak belur," ujarnya.

"Tapi satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa di luar gonjang-ganjing perilaku berkhianatnya Anies itu, NasDem itu, saya kira Demokrat Maluku Utara fokus untuk pemilu legislatif," tambah Rahmi.

Rahmi mengungkap Demokrat sempat mendapat tawaran menggiurkan dari PDI Perjuangan saat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani bertemu. Namun saat itu, AHY menolak bergabung dengan PDI Perjuangan karena menghargai NasDem dan PKS.

"Pertemuan AHY dengan Puan jangan dikira tidak ada tawaran dari PDIP terhadap Demokrat. Menggiurkan itu, sungguh-sungguh menggiurkan. Tapi AHY tetap bersikap bahwa menghormati koalisi perubahan dan dengan elegan menyampaikan permohonan maaf ke bu Puan, bahwa kami belum bisa bergabung. Karena kami sudah berkomitmen dengan PKS dan NasDem," tuturnya.

Rahmi mengaku DPD Demokrat Malut tetap menunggu instruksi dari majelis tinggi partai untuk memutuskan pasangan Pilpres 2024 dari Demokrat. Rahmi sendiri berharap agar AHY bisa sepaket dengan Ganjar Pranowo dari PDIP.

"Ya dalam politik semua hal bisa terjadi. Tapi saya sudah menyampaikan di grup kami dari sejak semalam dengan petinggi DPP, saya bilang bahwa opsi Ganjar-AHY menarik dan patut dipertimbangkan. Tapi kan semua kembali ke majelis tinggi partai," pungkas Rahmi.


(hsr/hsr)

Hide Ads