Ngawi -
Bus Sugeng Rahayu dengan Bus Eka Cepat terlibat kecelakaan di Jalur Ngawi-Madiun. Insiden itu menewaskan tiga orang dan 15 lainnya luka-luka.
Kecelakaan maut tersebut tepatnya terjadi di Geneng, Ngawi, yakni di depan Puskesmas Geneng, Kamis (31/8). Dua korban tewas merupakan sopir masing-masing bus, sedangkan satu korban tewas lainnya seorang pejalan kaki.
Dirangkum dari detikJatim, Jumat (1/9/2023), berikut 5 fakta kecelakaan 2 bus di Ngawi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kronologi Versi Saksi
Kecelakaan ini berawal saat dua bus yang melaju berlawanan menghindari pejalan kaki yang melintas. Lalu, kedua bus adu banteng hingga menewaskan sopir dua bus dan pejalan kaki tersebut.
Saksi bernama Yoyok mengaku mendengar suara tabrakan bus yang begitu kencang usai subuh. Anggota tim rescue Ngawi ini bergegas ke sumber suara begitu mendengar suara kencang ini.
Yoyok kaget bukan main saat melihat banyak penumpang bergelimpangan. Sementara dua sopir meninggal dunia.
"Sampai di sini sudah banyak yang menggeletak terus dua sopirnya meninggal. Kejadiannya kalau nggak salah 04.30 WIB sekitar habis subuh," kata Yoyok di lokasi kejadian.
Saksi mengatakan bahwa dari keterangan yang ia dengar bahwa dua bus ini diduga menghindari pejalan kaki. Nahas, aksi tersebut membuat kedua bus justru bertabrakan hingga ringsek.
Yoyok menyebut, bus ini dari arah berlawanan. Bus Eka dari arah utara atau dari Solo ke Surabaya. Sementara sebaliknya, Bus Sugeng Rahayu dari arah Surabaya ke Solo. Sementara itu, polisi belum menjelaskan lebih jauh terkait kronologi kecelakaan.
"Ada penyeberang jalan, mungkin mereka menghindari itu terus kena (tabrakan). Yang meninggal dunia 3 orang, yang kritis 1," lanjutnya.
2. Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan
Polisi mengatakan 2 bus tersebut terlibat adu banteng. Dugaan awal menyebutkan bus menghindari pejalan kaki.
"Dugaan awal demikian (penyeberang jalan penyebab kecelakaan)," ujar Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Achmad Fahmi Adiatma.
Achmad mengatakan bahwa untuk memastikan dugaan tersebut, saat ini pihaknya memeriksa 3 orang saksi. Ketiga saksi tersebut yakni, dua orang warga yang berada di TKP dan seorang kernet Bus Eka.
Sementara itu, Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono masih belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan. Saat ini, pihaknya fokus melakukan olah TKP dan memeriksa CCTV di lokasi kejadian.
"Masih dugaan-dugaan kita sedang mengumpulkan data-data CCTV di sekitar lokasi. Fokus kami masih melakukan pendataan luka-luka, kita lakukan evakuasi bus," imbuhnya.
Simak fakta selengkapnya di halaman berikutnya...
3. Penampakan Horor Bus, Atapnya Terlepas
Dilihat dari foto detikJatim, tampak satu unit bus ringsek parah pada bagian depan. Kaca-kaca bus pecah dan rangka bus patah.
Kerusakan lebih horor menimpa satu unit bus lainnya. Atap bus ringsek parah hingga menyentuh aspal.
Belakangan diketahui bahwa atap bus yang ringsek tersebut sampai terlepas dari badan bus.
4. Total 18 Korban
Jasa Raharja Cabang Madiun mengatakan ada 18 korban kecelakaan maut bus tersebut. Ada 3 orang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka.
"Kami turut prihatin dan berduka cita dari Jasa Raharja atas musibah dua bus yang mengakibatkan ada korban luka 15 orang dan meninggal dunia 3 orang diantaranya sopir bus Sugeng Rahayu dan sopir Bus Eka dan satu pejalan kaki," kata Kepala Jasa Raharja Cabang Madiun Rudi Elfis, Kamis (31/8).
"Dari kami Jasa Raharja karena ini adalah korban kecelakaan di jalan, semua korban terjamin Jasa Raharja, baik berdasarkan UU 33 atau UU 34 tahun 1964," imbuhnya.
Simak fakta selengkapnya di halaman berikutnya...
5. Daftar Lengkap 18 Korban
Tiga korban tewas merupakan 2 sopir bus dan seorang pejalan kaki. Sementara 15 korban luka terdiri dari 8 penumpang Bus Sugeng Rahayu dan 7 penumpang Bus Eka Cepat. Berikut rinciannya:
Identitas Korban Meninggal Dunia
1. Sopir Bus Sugeng Rahayu Agus Susanto (28).
2. Pejalan Kaki bernama Atik Sujiati (57)
3. Sopir Bus Eka S 7551 US bernama Catur, warga Boyolali.
Korban Luka Penumpang Bus Sugeng Rahayu
1. Dwi Endro Susanto (26), alamat Desa Gilang RT 23/07 Kecamatan Taman, Sidoarjo, mengalami Luka-luka
2. Mochamad Nurul Komar (41), alamat Desa Perbon RT 04/08 Tuban, mengalami Luka-luka
3. Sukarjan (45), alamat Desa Karang Pakis 01/01 Kecamatan Salam, Magelang, mengalami patah kaki kiri dalam kondisi sadar.
4. Sri Utami (44), alamat Desa Karang Pakis 01/01 Kecamatan Salam, Magelang, mengalami luka robek di pelipis kiri, dalam kondisi sadar
5. Hari Susanto (40), alamat Desa Nguri 03/10 Kecamatan Lembeyan, Magetan, mengalami luka robek pelipis kanan dan kiri, dalam kondisi sadar.
6. Agus Susianto (49) alamat Jalan Tropodo I 01/06 Kecamatan Waru, Sidoarjo mengalami luka memar leher kiri, robek pelipis kanan.
7. Nyoto Prasetyo (55), alamat Kelurahan Karangrejo 02/01, Karangrejo, Magetan mengalami patah clafikula kiri, dalam kondisi sadar.
8. Moch Pariyanto, alamat Jotosanur 02/05 Tikung, Lamongan, mengalami robek dahi, sadar.
Penumpang Bus Eka
9. Dilul Fadillah (34), alamat kelurahan Sukamaju Baru 04/09 Kecamatan Tapos, Kota Depok mengalami luka robek pelipis kanan, robek kaki kanan, sadar.
10. Sutiono (48), alamat Kelurahan Cilengsi 01/01 Kecamatan Cilengsi, Bogor mengalami robek dahi kiri, robek pelipis kanan, sadar.
11. Idris Ardianto (31), alamat Perum Permata Asri 2 Blok P.A 20 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam mengalami patah gigi, jejas dada dan dalam kondisi sadar.
12. Yunika Destri (30), alamat Perum Permata Asri 2 Blok P.A 20 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam mengalami jejas dada dan pusing, dalam kondisi sadar.
13. Mohammad Assauki Ardianto (3), alamat Perum Permata Asri 2 Blok P.A 20 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam mengalami robek kepala kiri dan sadar.
14. Dian (35), alamat Desa Sidorejo, Madiun, mengalami mual muntah, COB, kesadaran menurun.
15. Ari Widiantini (35), alamat Balikpapan, Kalimantan, mengalami robek muka, robek telapak kaki dan sadar.