Ada apa dengan tanggal 28 September 2023? Hal ini banyak dipertanyakan lantaran pada tanggal 28 September menjadi salah satu hari yang ditetapkan sebagai Libur Nasional.
Tanggal 28 September 2023 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah. Pada tanggal ini umat Islam memperingati Maulid Nabi.
Peringatan tersebut merupakan perayaan rutin yang dilaksanakan oleh mayoritas umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pada saat itu masyarakat dari berbagai kalangan akan berkumpul di suatu tempat dengan melakukan berbagai kegiatan keagamaan mulai dari baca Al-Quran, mendengarkan ceramah hingga mengadakan perlombaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa itu peringatan Maulid Nabi? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Hari Maulid Nabi Muhammad SAW
Pada hari Kamis, 28 September 2023 umat muslim akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau biasa dikenal dengan Maulid Nabi. Perayaan ini merupakan wujud kecintaan umat muslim atas lahirnya manusia mulia di muka bumi yang membawa risalah dari Allah SWT.
Baginda Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari pasangan Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah Radhiya Allahu 'anhu pada tahun 1400 abad yang lalu, tepatnya 12 Rabiul Awal 576 Masehi. Pada tahun 1445 H kali ini, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan 28 September 2023.
Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama yang mengutip perkataan ahli Tafsir Al-Quran, Quraish Shihab mengungkapkan bahwa Maulid Nabi dirayakan dengan cara meriah dilakukan pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah. Menurutnya, inti dari perayaan ini adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepada setiap generasi.
Sementara itu, Kiai Said menjelaskan bahwa Maulid Nabi merupakan sunnah taqririyah yaitu perkataan, perbuatan yang tak dilakukan Nabi namun dibenarkan Rasulullah SAW. Memuji atau mengagungkan Rasulullah SAW termasuk sunnah taqririyah karena tidak pernah dilarang oleh Rasulullah.
Hal tersebut terbukti pada saat salah seorang sahabat yang bernama Ka'ab bin Juhair bin Abi Salma memuji-muji Nabi Muhammad. Dia mengatakan Nabi Muhammad adalah orang hebat dan orang mulia.
Mendengar pujian itu Nabi tidak melarang, bahkan membenarkan. Rasulullah juga memberi hadiah selimut bergaris-garis yang sedang Nabi pakai.
Dalil Perayaan Maulid
Di antara dalil perayaan maulid Nabi Muhammad menurut sebagian Ulama adalah firman Allah:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya: "Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad Saw) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira." (QS.Yunus: 58)
Ayat ini menganjurkan kepada umat muslim agar menyambut dengan gembira anugerah dan rahmat Allah.
Namun beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat dalam menafsirkan الفضل dan الرحمة. Ada ulama yang menafsiri kedua lafadz itu dengan Al-Qur'an dan ada pula yang memberikan penafsiran yang berbeda.
Abu Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa yang dimaksud dengan الفضل adalah ilmu, sedangkan الرحمة adalah Nabi Muhammad SAW. Pendapat yang masyhur yang menerangkan arti الرحمة dengan Nabi SAW ialah karena adanya isyarat firman Allah SWT yaitu,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya: "Kami tidak mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Ambiya':107)."
Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW ialah dianjurkan berdasarkan firman Allah SWT pada surat Yunus ayat 58.
Dalam kitab Fathul Bari karangan al- Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani menceritakan kisah Abu Lahab yang mendapatkan keringanan siksa setiap hari Senin karena dia gembira atas kelahiran Rasulullah. Ini membuktikan bahwa bergembira dengan kelahiran Rasulullah memberikan manfaat yang sangat besar, bahkan orang kafir pun dapat merasakannya.
Nah itulah penjelasan terkait Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati pada tanggal 28 September tahun ini. Semoga artikel ini dapat menjawab pertanyaan detikers ya!
(alk/alk)