Sejumlah wilayah di dunia tengah diterpa gelombang panas. Bahkan, pada 17 April lalu suhu terpanas tembus hingga 51,2 derajat Celcius di Bangladesh. Wilayah
Melansir dari detikEdu, selain menimbulkan sakit fisik cuaca panas juga bisa berpengaruh pada kemampuan kognitif manusia, mulai dari kemampuan berpikir hingga aktivitas mental. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Anggota Militer Amerika Kesulitan Berpikir di Suhu Panas
Mengutip dari jurnal Human Factors, apabila ditinjau secara menyeluruh dari cuaca panas, dingin, ketinggian, dan permukaan laut, peneliti menemukan faktor lingkungan berefek pada kognisi anggota militer Amerika. Efek ini khususnya terjadi pada kondisi cuaca panas dengan suhu yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penelitian tersebut, ditemukan fakta bahwa tekanan panas memengaruhi kinerja kognitif anggota militer apalagi saat mengerjakan tugas-tugas kognitif dengan durasi yang lama. Hal ini terjadi selama kegiatan dipadukan dengan faktor lain, contohnya aktivitas fisik.
Adapun saat cuaca menghangat, kemampuan peserta objek penelitian menjadi buruk. Dalam salah satu studi tekanan panas, seorang pilot helikopter terhitung lebih sering keluar jalur penerbangan sehingga meningkatkan risiko kecelakaan dan insiden kesalahan pilot.
Suhu Panas Bikin Sulit Berpikir
Penelitian lainnya juga membuktikan tekanan panas dengan signifikan berdampak pada kemampuan menyelesaikan tugas kognitif yang kompleks. Para peserta penelitian akan menyelesaikan tugas kognitif dengan buruk akibat paparan cuaca panas yang membuat kurang nyaman dan mudah tersinggung.
Namun, perubahan kognitif terlihat ketika mereka diberikan paket pendingin dan intervensi pendingin lainnya di kulit. Ditambah lagi, peserta diberi suplemen nutrisi untuk meningkatkan kognisi.
Cuaca Panas Bikin Siswa Dapatkan Nilai Lebih Buruk
Dikutip dari Pshychology Today, ternyata pembelajaran pada remaja juga terdampak apabila terpapar cuaca panas.
Dari gabungan data informasi cuaca, dan kalender akademik sekolah di 58 negara bagian dan 12.000 distrik di Amerika, sebuah studi mengungkapkan siswa belajar dengan durasi lebih sedikit sepanjang periode cuaca panas.
Lebih lanjut, saat ujian selama periode lebih dingin siswa mendapatkan nilai lebih baik dibandingkan teman-temannya yang merasakan suhu panas meski di daerah yang sama.
(urw/urw)