Dalam dunia penerbangan, keselamatan menjadi hal yang harus diprioritaskan. Karena itulah setiap maskapai penerbangan menetapkan aturan dan kebijakan perawatan yang ketat.
Dilansir dari detikTravel, tak jarang kebijakan yang yang diterapkan oleh maskapai juga berkaitan dengan penampilan penampilan dan cara berpakaian awal pesawat, termasuk gaya rambut sampai suasana make up. Bahkan, ternyata ada aturan dalam dunia penerbangan yang melarang pilot berkumis atau berjenggot.
Kira-kira kenapa ya sampai ada aturan seperti itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Pilot Tidak Boleh Berkumis dan Berjenggot
Rupanya, aturan tidak berkumis maupun berjenggot bagi pilot dibuat bukan tanpa alasan. Menurut Travel Radar, selain untuk alasan estetika, ada larangan tersebut juga berkaikan dengan alasan keamanan.
Salah satu maskapai yang melarang pilotnya berkumis dan berjenggot adalah Southwest dan United. Berbeda dengan Air Canada yang justru mengizinkan awak kabinnya termasuk pilot memanjangkan janggut, tetapi dengan syarat tidak lebih dari 1.25 cm.
Alasan utama yang membuat pilot dilarang memanjangkan kumis dan jenggot adalah sebab dalam situasi genting, pilot harus memakai masker oksigen. Masker oksigen harus dipakai dengan cepat dan aman di saat darurat.
Pada situasi seperti itu, dikhawatirkan jenggot dapat menghalangi proses pemasangan masker oksigen. Bayangkan, dalam waktu 10 detik, pilot harus memasang masker oksigennya apabila kabin mengalami penurunan tekanan pada ketinggian 43.000 kaki.
Selain itu, masker oksigen harus mendapatkan segel yang tepat saat dipasang. Masker yang tidak efektif dapat menyebabkan kebocoran yang tentu membahayakan pilot itu sendiri.
Otoritas Penerbangan Federal AS mengatakan bahwa jenggot yang panjang akan sangat mengganggu hal-hal yang perlu diperhatikan seperti itu. Apalagi terdapat beberapa masker yang harus memenuhi syarat TSO dengan kewajiban tidak untuk dipakai oleh seseorang yang berjenggot atau memiliki bulu wajah yang lebat.
Namun, sebuah penelitian oleh beberapa ilmuwan di Universitas Simon Fraser, Vancouver, Canada membuktikan bahwa jenggot tidak memengaruhi segel dan menyebabkan kebocoran.
Hal ini dapat dilihat dari proses penelitian yang membuat tiga kelompok pria berjanggut yakni pria berjenggot, panjang sedang, dan lebat. Studi ini berusaha melihat apakah rambut wajah mereka berpengaruh pada pengiriman oksigen melalui masker.
Subjek ditempatkan ke dalam ruang tekanan yang mensimulasikan depresurisasi di ketinggian, sementara tingkat saturasi oksigennya diukur. Hasilnya adalah ketiga kelompok menunjukkan tingkat oksigen yang sehat secara keseluruhan.
Studi ini cukup meyakinkan Air Canada untuk mencabut larangan terkait jenggot, tetapi maskapai lain mungkin masih tidak mau mengambil risiko.
Kesimpulannya, pilot tidak boleh berkumis dan berjenggot terjadi karena alasan estetika dan keputusan maskapai penerbangan masing-masing.
(urw/urw)