Seorang warga inisial MI mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). MI mengaku proses antrean sangat lama dan petugas juga dituding cuma sibuk main handphone (HP) daripada melayani pasien.
"Saya menunggu berjam-jam setelah antre lama. Nah ternyata itu petugas bagian pelayanan malah sibuk main handphone daripada melayani pasien," kata MI kepada detikSulsel, Kamis (17/8/2023).
Ia menjelaskan kejadian tidak mengenakkan tersebut terjadi di Puskemas Pangkajene, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep pada Rabu (16/8) kemarin sekitar pukul 09.00 Wita. Saat mengambil nomor antrean, banyak warga bingung memakai mesin antrean yang tanpa dijaga petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang pukul 9 pagi, itu antrean sudah panjang. Ternyata di loket antrean yang pakai mesin ini warga yang orang tua bingung cara ambil antrean juga. Di situ nda ada petugas jaga," jelasnya.
Setelah menyetorkan nomor antrean dan kartu berobat di loket, dia diminta ke tempat pengisian data. Namun sampai pukul 11.00 dia tak kunjung dipanggil untuk memeriksa.
"Itu dari jam 9 pagi sampai pukul 11 saya yang membawa bayi umur 10 bulan untuk diperiksa tak kunjung dipanggil. Nah ternyata sudah antrean ke 50 nah nomor antrean saya 34 belum dipanggil," keluhnya.
Kemudian dia menanyakan ke petugas bagian tensi sebelum pemeriksaan ke dokter. Tiba-tiba dia kaget saat petugas menyebut antreannya sudah lewat dan diminta cek ke bagian loket.
"Saya tanyakan ke bagian loket depan dia malah sibuk main handphone. Di situ ada dua orang, kalau dibilang satu orang isi data secara online, yang satu orang kemana? Masa dibiarkan kosong tidak ada yang melayani," bebernya.
Setelah berkas datang, petugas di bagian yang memeriksa sebelum dimasukkan ke dokter juga tak langsung memberikan pelayanan. Dia juga malah sibuk main handphone.
"Perawat bagian yang pemeriksa sebelum disetor kan ke dokter tinggal lagi main HP. Na ada mi di hadapannya ini berkas," jelasnya.
Jengkel dengan pelayanan tersebut dan anak yang selalu menangis, dia akhirnya memilih pulang. Dia memeriksakan anaknya di tempat lain.
"Jadi saya lebih baik pulang karena andaikan tidak selama ini prosesnya di depan mungkin selesai mi anak ku ditangani," keluhnya.
Saat berlalu pergi, tak satu pun perawat yang menghampiri dia. Membujuk untuk segera masuk ke ruang dokter.
"Tidak ada yang datangi saya saat mau pulang, malah pengunjung yang datangi saya. Ini acuh saja lihat jadi saya putuskan tidak usah dilayani dan pulang," jelasnya.
Dia mengaku memahami bahwa petugas juga memiliki tugas untuk mengisi data secara online saat pelayanan. Namun, ia heran proses penginputan tak dilakukan saat jam tertentu saat pasien sudah berkurang atau sore hari sebelum jam kerja berakhir.
"Kan ada waktu tersendiri untuk mengisi berkas secara online. Saya mengerti itu. Nah ini anak saya menangis terus juga," imbuhnya.
Kepala Puskesmas Pangkajene, Nur Syamsi membantah petugasnya bermain handphone saat melayani pasien. Dia berkilah petugas justru sedang mengisi data.
"Jadi petugas kami bukan main HP di media sosial akan tetapi mereka sementara mengerjakan laporan," paparnya.
Selain itu dia mengakui banyak pasien yang datang berobat ke Puskesmas Pangkajene setiap harinya. Ini membuat antrean menjadi cukup lama.
"Di Puskesmas kami itu yang datang hampir 100-an. Jadi untuk antrean pasti lama dan mungkin ini ketidaksabaran pasien karena itu antre-nya wajar (2 jam menunggu) jadi terbawa emosi,"jelasnya.
(sar/ata)