Kepala Kemenag Soppeng Ngaku Diusir Saat Upacara HUT RI di Lapangan Gasis

Kepala Kemenag Soppeng Ngaku Diusir Saat Upacara HUT RI di Lapangan Gasis

Agung Pramono - detikSulsel
Kamis, 17 Agu 2023 17:09 WIB
Upacara HUT RI di Lapangan Gasis Soppeng.
Foto: Upacara HUT RI di Lapangan Gasis Soppeng. (dok. istimewa)
Soppeng -

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) Afdal mengaku diusir saat mengikuti upacara HUT ke-78 RI yang diselenggarakan Pemkab Soppeng. Afdal pun langsung meninggalkan lapangan upacara karena merasa lembaganya tidak dihargai.

"Itulah (saya merasa di usir). Ini sudah menginjak-injak harga diri lembaga," kata Kepala Kemenag Soppeng Afdal kepada detikSulsel, Kamis (17/8/2023).

Afdal menjelaskan peristiwa itu bermula ketika ia datang karena mendapat undangan resmi VIP pada upacara HUT ke-78 RI di Lapangan Gasis Soppeng, Kamis (17/8). Namun setibanya di lokasi, tidak ada tempat yang disiapkan untuknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas sampai di lokasi humasku sampaikan tidak ada nama ta. Saya bilang biar mi, yang penting kita ikuti HUT ini karena kita hargai Pak Bupati," tuturnya.

Afdal menerangkan, setelah naik di panggung VIP, anggotanya pun berbicara dengan panitia yang mengatur kursi hingga akhirnya diberikan tempat berdampingan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Setelah itu Sekda Soppeng datang dan menyampaikan jika tempat tersebut sudah ada yang punya.

ADVERTISEMENT

"Pak Sekda bilang ke anggotanya yang atur kursi ini tempat ada yang punya, dan saya dengar langsung dan itu yang bikin tidak enak. Padahal saya sudah legawa ini tidak ada tempat, tapi mendengar itu langsungka bilang pulang maki. Nda ada mi wibawanya lembaga kalau begitu. Langsungka pulang, karena tidak enaknya kalau saya diusir. Memang Pemkab tidak pernah kasih ruang kita, tapi saya pikir ya sudahlah," ungkap Afdal.

Dia menambahkan, setelah insiden itu dirinya mengikuti upacara HUT RI di kantornya sendiri melalui YouTube. Selain itu menyampaikan ke Kemenag pusat mengenai insiden yang dialaminya.

"Saya menyampaikan ke Kemenag pusat mohon maaf ini harus ikuti upacara di kantor karena merasa diusir, merasa terusir. Karena di depanku Pak Sekda bilang ke stafnya suruh berdiri ini karena ada yang punya tempat. Saya pulang karena sudah merasa diinjak-injak lembagaku," jelasnya.

"Tidak masalah ji kalau pribadiku, asal jangan lembagaku yang diinjak-injak. Saya siap dikonfrontasi dengan Pak Sekda, karena ada saksi," sambungnya tegas.

Sementara itu, detikSulsel mencoba mengkonfirmasi mengenai hal tersebut ke Sekda Soppeng Andi Tenri Sessu. Namun hingga kini Andi Tenri belum merespons.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads