.webp)
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang merupakan putra-putri pilihan telah melaksanakan tugasnya dengan apik dalam upacara perayaan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, Jakarta. Sang Saka Merah Putih pun kini berkibar di ujung tiang bendera Istana Negara.
Namun ada yang istimewa dalam pelaksanaan pengibaran bendera pusaka di Istana Merdeka tahun ini. Bagaimana tidak, tahun ini empat provinsi baru yakni Papua Barat daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan, mengirimkan utusan Paskibraka untuk bertugas di Istana Negara.
Mereka adalah Lilly Indriani Suparman Wenda dan Mahardhika Benhill Wapai asal Papua Pegunungan, Gebby Dimara dan Yan Loi Oktavianus Sanadi sebagai utusan Papua Barat Daya, Kefira Melinda Arsal dan Martinus Arnold Yogi utusan Papua Tengah, serta Esthi Stevanie Hamadi dan Juan Paulinus Damianus Faya sebagai utusan Papua Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesempatan ini menjadi sebuah kebanggan bagi putra-putri dari 4 provinsi baru tersebut. Hal ini disampaikan mereka saat mengikuti pengukuhan anggota Paskibraka tahun 2023 di Istana Negara, sebagaimana dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Putri Papua Pegunungan, Lilly Indriani tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Pasalnya tidak hanya sebagai pasukan pengibar bendera, ia bahkan didapuk sebagai pembawa baki.
Rasa bangga itu kian memuncak saat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana menyaksikan langsung proses latihan yang dijalaninya.
"Bangga sekali, sangat senang. Pas bawa baki juga itu enggak tahu kalau ada Pak Presiden di atas juga, terus pas di bawah baru kelihatan kalau ada. Jadi senang banget Pak Presiden bisa nonton langsung," ujar Lilly.
Tidak hanya Lilly, rekannya, Mahardhika Benhill juga mengungkapkan rasa senang dan bangga menjadi perwakilan Paskibraka dari Provinsi Papua Pegunungan. bahkan ia tidak menyangka akan mendapatkan kesempatan ini.
Mahardhika pun merasa beruntung impiannya untuk menjadi anggota paskibraka dapat terwujud. Mahardhika juga bersyukur atas pemekaran wilayah yang membentuk Provinsi Papua Pegunungan. Bagaimana tidak, hal ini menjadikan langkahnya menuju paskibraka menjadi lebih mudah.
"Jujur sebenarnya saya merasa beruntung banget, karena memang saya dari awal pengin masuk paskibraka harusnya tes di Papua. Cuma semenjak ada provinsi baru saya jadi lebih mudah masuk ke paskibraka nasional," ucap Mahardhika.
Sementara utusan dari Papua Selatan, Juan Paulinus Damianus Faya memiliki pengalaman yang berbeda. Ia harus berjuang lebih keras untuk bisa menuju Paskibraka Nasional 2023.
Juan yang berasal dari Kabupaten Asmat harus menempuh perjalanan laut selama 5 hari 5 malam untuk sampai di Kabupaten Merauke, untuk mengikuti seleksi.
"Saya mendengarkan info bahwa ada seleksi untuk tingkat provinsi saja itu pas di kakak-kakak tentara yang ada di Asmat. Jadi di situ saya berniat untuk mendaftar. Saya pun daftarnya di Koramil Asmat. Kami berangkat menggunakan kapal, di atas kapal selama 5 hari 5 malam dari Asmat menuju Merauke," ucap Juan.
Berhasil menjadi salah satu petugas Paskibraka Nasional usai menempuh perjuangan yang cukup berat, Juan pun berpesan kepada generasi muda lainnya di Papua Selatan untuk tetap semangat dalam meraih dan mewujudkan cita-cita. Tak sampai di situ, Juan pun menghaturkan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena telah memperhatikan dan melakukan pembangunan di Papua Selatan.
"Bapak Jokowi su datang ke Asmat kita berterima kasih sekali kepada Bapak Jokowi sudah ke Asmat, sudah membantu bandara kita yang dulu kecil sekali, bandaranya cuma karpet baja yang bisa pesawat-pesawat kecil sekarang kan sudah bisa Trigana Air dan Wings (Air). Jadi untuk Bapak Jokowi juga saya berterima kasih sekali," pungkasnya.
(alk/urw)
