Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan orasi ilmiah di hadapan mahasiswa baru (maba) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Zudan menceritakan perjuangannya saat kuliah dan mendapatkan beasiswa hingga program doktor atau S3.
Zudan awalnya mengatakan jika dirinya berasal dari keluarga sederhana dengan 9 bersaudara. Dia mengungkap bahwa Ibunya bekerja sebagai penjual jamu, sementara bapaknya seorang guru sekolah menengah pertama (SMP).
"Saya dari keluarga sederhana, bapak saya guru SMP, ibu saya penjual jamu. Saya anak ketujuh dari sembilan bersaudara," kata Zudan dalam orasinya di hadapan Maba Unsulbar, Senin (14/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zudan mengaku mendapatkan bantuan beasiswa selama menempuh pendidikan dari sarjana (S1) hingga program doktor. Beasiswa tersebut dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, yayasan hinggan World Bank.
"Saya selesai S1 dengan beasiswa, kemudian S2 dibiayai yayasan Wijaya Kusuma. S3 saya dapat beasiswa dari World Bank, bahkan saya belum lulus S3, saya bisa beli rumah yang saya tempati di Bekasi," bebernya.
Dia pun menegaskan bahwa mahasiswa baru Unsulbar juga memiliki peluang untuk mendapatkan beasiswa. Selain itu, dia juga meminta agar mahasiswa selalu bersyukur dan berterimakasih kepada orang tua.
"Saya ingin memberi motivasi pada anda semua bahwa di luar sana, peluang kita untuk maju terbuka luas. Banyak peluang beasiswa, maka selain bersyukur pada Allah SWT, berterimakasihlah pada orang tua kita," tuturnya.
Dalam forum itu, Zudan yang juga menjabat Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) tersebut menyampaikan pentingnya pendidikan. Dia menyebut negara bisa maju karena ditopang kualitas pendidikan.
Salah satu mahasiswa baru Unsulbar bernama Agna Haratul Hasanah mengaku terkesan dengan perjalanan Prof Zudan dalam menuntut ilmu. Dia pun termotivasi untuk terus belajar dan mendapatkan beasiswa.
"Saya sangat terkesan dengan motivasi yang diberikan Prof Zudan. Tentang jangan pernah patah semangat dalam mengejar ilmu pendidikan, karena ada banyak peluang," kata Agna.
(hsr/hsr)