"Ajukan saja dulu untuk peminjaman, nanti di (APBD) perubahan untuk dilakukan penganggarannya," kata Ray kepada detikSulsel, Sabtu (12/8/2023).
Dia menilai perbaikan tersebut mesti diutamakan. Meski begitu, Ray menekankan ke pihak Disdik Makassar untuk transparan dalam proses pengerjaannya.
"Yang penting dalam proses pengerjaannya itu transparansi, tidak ada udang di balik batu, kerja saja, selesaikan saja," imbuhnya.
Ray turut meminta Disdik Makassar untuk segera menangani pagar tembok tersebut. Dia mengaku khawatir pagar itu akan menimbulkan korban.
"Jadi saya berharap tidak ada dulu fokus yang lain kecuali menyelesaikan itu, dinas pendidikan yah. Jangan sampai ada korban yang jatuh anak-anak kita di situ (area pagar)," tegas Ray.
Sementara itu, pihak Disdik Makassar mengaku akan mengupayakan perbaikan pagar tembok SD Inpres Banta-bantaeng I. Disdik berencana menganggarkannya di APBD Perubahan 2023.
Kepala Disdik Makassar Muhyiddin mengatakan pihaknya akan menyiapkan anggaran perbaikan pagar tembok di SD Inpres Banta-bantaeng I sebelum APBD-P. Meski begitu, Muhyiddin mengaku harus meminta rujukan rekomendasi terlebih dahulu agar tidak menimbulkan masalah.
"Kami akan konsultasikan, apakah di perubahan, tapi bagaimana mekanismenya tentu kami akan berkoordinasi berbagai pihak utamanya pihak BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," kata Muhyiddin kepada detikSulsel, Jumat (11/8).
Sebagai informasi, kondisi pagar tembok di SD Inpres Banta-bantaeng I sungguh memprihatinkan. Pagar tembok setinggi 2 meter itu dalam kondisi miring ke arah luar sekolah dengan 9 batang bambu yang digunakan sebagai penyanggah.
Tak hanya itu, pagar tersebut turut dipasang kerangka besi berbentuk lancip mengarah keluar pagar. Pagar tersebut kerap dipadati siswa untuk bermain hingga berlalu lalang.
(hmw/sar)