Miris kondisi pagar tembok SD Inpres Banta-bantaeng I di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahaya mengintai lantaran pagar tembok tersebut kini nyaris roboh tapi hanya diganjal menggunakan bambu.
"Iya itu sudah retak awal saya masuk di sini. 2016 ada keretakan," kata Kepala Sekolah SD Inpres Banta-bantaeng I, Baena saat ditemui detikSulsel, Jumat (11/8/2023).
Pagar tembok setinggi 2 meter itu sudah dalam kondisi miring ke arah luar sekolah. Sementara, warga setempat hanya menggunakan bambu untuk menyanggah tembok agar tak tiba-tiba roboh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di atas pagar tembok itu, terpasang rangka besi berwarna putih. Tepat di ujung kerangka besi itu berbentuk lancip mengarah keluar pagar sekolah.
"Tapi pada saat itu (2016), belum ada besi di atasnya jadi saya berusaha untuk kasi besi itu di atasnya, supaya ada pengikat tidak roboh turun. Dan biasanya orang luar itu hanya lompat (melewati pagar)," terangnya.
Baena menjelaskan, pemasangan bambu sebagai penopang pagar yang nyaris roboh bukan dilakukan oleh pihak sekolah. Dia menyebut pemasangan bambu merupakan inisiatif warga sekitar.
"Jadi di saat COVID, itu warga di sekitar menopang itu pagar. Ini kebetulan di depan dikerja (rumah warga), mungkin karena kasi masuk juga bahan bangunan, sehingga dia takutnya juga sentuh tembok terus roboh," ungkapnya.
Imbau Siswa Tak Mendekat
Baena pun tidak menampik kondisi pagar tembok sekolah itu sudah mengkhawatirkan. Makanya, pihaknya telah mengimbau para siswa untuk tidak bermain di dekat pagar.
"Kalau di luar (pagar) kita memang sampaikan ke anak-anak kalau jalan jangan sampai menyentuh itu bambu. Itu mereka kan ada satpam sekolah yang melihati. Jadi kalau anak-anak pulang kan, satpam berdiri di depan," ujarnya.
Baena juga mengaku telah melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar. Dia menyebut sudah melaporkan kondisi tembok pagar itu sejak masih mengalami keretakan pada 2016 lalu.
"Kan sebelumnya itu belum begitu. Belum begitu itu parah itu tembok. Kan seiring berjalannya waktu abrasi itu tembok. Kalau upaya saya sebagai kepala sekolah hanya melaporkan ke Dinas Pendidikan. Sejak awal saya masuk ke sini saya sudah sampaikan," paparnya.
"Tapi Alhamdulillah sudah dijanjikan, katanya untuk perbaikan secara keseluruhan tahun 2024," ujarnya.
Respons Disdik Makassar di halaman selanjutnya.
Respons Disdik Makassar
Disdik Makassar turut menanggapi soal pagar tembok SD Inpres Banta-bantaeng I yang nyaris roboh hingga diganjal pakai bambu. Ternyata, perbaikan pagar tembok itu sempat dianggarkan di APBD 2022, namun gagal tender.
"Jadi ini, terkait dengan SD Banta-bantaeng I, kita kan sebenarnya tahun 2022 itu (dianggarkan). Itulah yang salah satu proyek yang gagal tender," kata Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin kepada detikSulsel, Jumat (11/8).
Bahkan, kata dia, tahun lalu Disdik Makassar telah menyiapkan anggaran Rp 31 miliar utuk perbaikan fasilitas sejumlah sekolah di Makassar melalui APBD 2022 lalu. Di dalamnya terdapat item perbaikan pagar tembok dan sejumlah ruangan di SD Inpres Banta-bantaeng I.
"Kemarin tidak ada pemenang yang diumumkan oleh ULP bulan Oktober (2022). Tapi gagal kemarin semua di resapan anggaran. Itu kami juga punya Rp 31 miliar lebih itu, itu termasuk di situ di (sekolah) Banta-bantaeng, tapi di situ ada dua yang kami anggarkan. Perbaikan ruang kelas utama dengan pembangunan pagar itu masuk di 2022," terangnya.
Muhyiddin mengatakan anggaran perbaikan pagar tembok SD Inpres Banta-bantaeng I itu tidak masuk pada APBD 2023. Hal ini lantaran pembahasan APBD 2023 lebih dulu ditetapkan sebelum proyek perbaikannya dinyatakan gagal tender.
"Di 2023 tidak sempatmi diinput, karena selesai APBD-P (2022) dibahas, baru tidak ada pemenang tender. Kita kan berharap di Oktober (2022) masih ada, ternyata tidak ada sampai November. Tidak ada pemenang," tambahnya.
Kendati begitu, pihaknya mengaku akan mengupayakan perbaikan bisa dilaksanakan tahun ini. Disdik berencana menganggarkannya melalui APBD Perubahan 2023.
"Kami akan konsultasikan, apakah di perubahan, tapi bagaimana mekanismenya tentu kami akan berkoordinasi berbagai pihak utamanya pihak BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)," kata dia.
Muhyiddin juga mengaku akan mengupayakan penganggaran perbaikan pagar tembok SD Inpres Banta-bantaeng I itu dilakukan sebelum APBD-P. Namun dia mengaku harus meminta rujukan rekomendasi dahulu agar tak terjadi masalah.
"Kita (akan) melihat nanti, bahwa memang itu urgen tentu kita akan minta rujukan rekomendasi supaya ini tidak menjadi masalah. Karena kalau di aturan perubahan itu kan waktunya sempit apalagi kalau fisik,"lanjutnya.