Karnaval sudah menjadi salah satu tradisi yang kerap diselenggarakan pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) pada tanggal 17 Agustus tiap tahunnya. Biasanya para peserta karnaval akan mengenakan kostum terbaik seperti baju adat dari berbagai daerah.
Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Indonesia memiliki sejuta keberagaman yang menjadi simbol pemersatu bangsa. Di antara keberagaman tersebut, adalah baju adat daerah yang beragam dari Sabang sampai Merauke.
Nah, jika detikers ingin mengikuti karnaval dengan mengenakan baju adat daerah, berikut ini 10 inspirasi baju adat yang bisa dijadikan referensi untuk dikenakan pada karnaval 17 Agustus mulai dari daerah Kalimantan hingga Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak ya!
1. Baju Adat Kalimantan Barat
![]() |
King Baba adalah baju adat khas suku Dayak, Kalimantan Barat. Baju adat ini memiliki model yang terkesan unik dan berkarakter.
Terbuat dari kulit kayu tumbuhan endemik Kalimantan dengan kandungan serat yang tinggi. Biasanya terdapat penambahan aksesoris yang diikat di kepala yang terbuat dari bulu unggas.
2. Baju Adat Kalimantan Tengah
![]() |
Baju sangkarut atau juga dikenal dengan baju basulau merupakan baju adat dari Kalimantan Tengah. Baju sangkarut dibuat oleh suku Dayak Ngaju yang tinggal di sekitaran Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah.
Baju ini berbentuk rompi yang dilapisi kerang dan terbuat dari bahan dasar yang mengandung serat daun nanas, serat daun lemba, serat tengang dan serat nyamu.
Kulit dari daun lemba merupakan kulit tumbuhan pinang puyuh yang tumbuh di Kalimantan. Kulit daun lemba berstruktur keras dan berserat sehingga kuat untuk dibentuk menjadi rompi.
3. Baju Adat Sulawesi Selatan
![]() |
Baju bodo sebutan untuk baju adat khas suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Seperti dikutip dari laman Universitas Binus, nama Baju Bodo merupakan penamaan di wilayah Makassar. Sementara dalam bahasa Bugis dinamakan dengan Waju Ponco.
Nama "bodo" atau "ponco" itu sendiri memiliki arti "pendek". Hal ini karena baju ini memang memiliki lengan yang pendek.
Memakai baju adat ini kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan perhiasan atau aksesoris. Aksesoris yang digunakan tidak hanya pada kepala namun juga untuk leher, lengan bahkan pinggang.
Detikers dapat menambahkan aksesoris seperti anting, bando, kalung bersusun, kalung panjang, gelang jenis keroncong dan lebar serta ikat pinggang berwarna emas.
4. Baju Adat Sumatera Barat
![]() |
Bundo Kanduang atau Rumah Nan Gadang merupakan baju adat khas Sumatera Barat. Baju adat ini memiliki keunikan tersendiri yang terletak pada bagian penutup kepala yang berbentuk menyerupai tanduk kerbau atau atap rumah gadang.
Melansir laman Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, baju Bundo Kanduang ini memiliki kelengkapan aksesoris seperti tingkuluak (tengkuluk) atau penutup kepala dari kain, baju batabue, minsie, lambak atau sarung, salempang, dukuah (kalung), galang (gelang), dan aksesoris lainnya.
5. Baju Adat Jawa Timur
![]() |
Inspirasi baju adat selanjutnya adalah baju adat dari Jawa Timur yakni Pesa'an. Pesa'an merupakan baju adat yang berasal dari Madura.
Kaos lorek samping berwarna merah dan putih adalah khas dari baju pesa'an, serta memakai blus berwarna hitam serta sarung yang diikatkan ke pinggang dan ikat kepala. Untuk wanita bisa memakai kebaya atau blus hitam dengan rok yang disebut sewek.
6. Baju Adat Bali
![]() |
Bali terkenal dengan budaya yang unik hingga ritual keagamaannya. Tak terkecuali dengan baju adat khas Bali yang memiliki berbagai bentuk.
Salah satu baju adat Bali yang bisa dijadikan inspirasi adalah Kebaya Bali yang simple namun tetap terlihat mewah. Kebaya Bali biasanya digunakan oleh para wanita dengan motif dan warna yang beragam.
Jika wanita mengenakan kebaya, para pria mengenakan kemeja putih, batik atau songket kamben dengan overlay yang disebut Saput/baju safari. Biasanya baju safari bernuansa putih atau berpola, dengan selempang dan hiasan kepala tradisional yang disebut udeng. Kamben dibungkus secara berbeda untuk pria dan wanita.
Untuk pria, kemben dipakai di pinggang dengan lipatan di depan. Sementara wanita membungkusnya erat-erat untuk memastikan tidak ada lipatan atau renda terlihat.
7. Baju Adat Nusa Tenggara Timur
![]() |
Masih ingatkah detikers saat Presiden Joko Widodo mengenakan salah satu baju adat pada saat menghadiri Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia (RI)? Baju adat tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baju adat asal daerah Timor Tengah Selatan, NTT ini mungkin dapat menjadi inspirasi detikers dalam memilih kostum yang akan dikenakan pada karnaval 17 Agustus nanti. Baju adat ini terbuat dari kain tenun motif yang unik serta dapat menambahkan kesan aksesoris yang diikatkan pada kepala.
8. Baju Adat Nusa Tenggara Barat
![]() |
Lambung merupakan baju adat dari suku Sasak, Nusa Tenggara Barat. Baju adat ini memiliki ciri khas dengan warna dasarnya hitam dan pada kerah berpotongan membentuk huruf 'V'. Untuk bawahannya, identik dengan menggunakan sarung motif khas suku Sasak.
9. Baju Adat Maluku
![]() |
Baju cele sebutan untuk baju adat Maluku. Baju cele merupakan kain kebaya yang dikombinasikan dengan kain salele di pinggang. Motif baju cele bisa berupa garis-garis geometris atau berkotak-kotak kecil.
Umumnya busana ini memiliki corak warna merah yang dengan nilai kecerian, berani, dan cekatan. Baju cele biasa dikombinasi dengan kain yang pelekat yang disalele atau disarung dari luar dilapisi hingga batas lutut, dengan lenso (sapu tangan yang diletakan di pundak), dan biasa dipakai tanpa pengalas kaki atau boleh juga pakai selop.
10. Baju Adat Papua
![]() |
Baju adat yang satu ini terbilang cukup unik dan menarik untuk dikenakan pada karnaval 17 Agustus nanti. Pasalnya, baju adat ini terbuat dari susunan daun sagu kering.
Rok Rumbai sebutan untuk baju adat dari Papua ini yang biasanya dikenakan dengan paduan aksesori seperti hiasan kepala dari bahan ijuk atau bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu.
Nah, itulah 10 inspirasi baju adat untuk karnaval 17 Agustus mulai dari Kalimantan hingga Papua yang tentunya unik dan menarik tiap daerahnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)