- Contoh Teks Amanat Pembina Upacara 1. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Kebersihan Sekolah 2. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Rajin Belajar 3. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Akhlak atau Sopan Santun 4. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Tanggung Jawab 5. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Kemerdekaan 6. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Kedisiplinan 7. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Pramuka 8. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Kartini 9. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Tata Tertib 10. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Kenakalan Remaja
Amanat Pembina Upacara adalah salah satu bagian penting dalam upacara bendera. Berikut ini 10 contoh amanat pembina upacara dengan berbagai tema yang bisa jadi referensi.
Dalam sebuah upacara, akan ada pidato atau amanat yang disampaikan oleh seorang yang ditunjuk menjadi pembina. Baik itu kepala sekolah ataupun guru yang ada dalam sekolah tersebut.
Dalam menyampaikan amanat, pembina juga perlu merangkai pesan yang akan disampaikan dengan cukup matang dan jelas. Sehingga, peserta upacara pun dapat memahami dan melaksanakan amanat sesuai dengan pesan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Teks Amanat Pembina Upacara
Berikut detikSulsel telah merangkum 10 contoh amanat pembina upacara yang bisa disampaikan dengan berbagai tema dan momentum penting. Simak ya!
1. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Kebersihan Sekolah
Assalamualaikum wr. wb.
Yang saya hormati Bapak/Ibu Kepala Sekolah beserta staf
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru
Dan yang saya sayangi siswa/siswi yang berbahagia pada pagi hari ini.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan banyak nikmatnya yang tak terhitung banyaknya sehingga kita dapat berkumpul pada upacara bendera ini dengan keadaan sehat semuanya.
Yang kedua, mari kita sanjungkan shalawat dan salam kepada uswatun khasanah kita, yakni Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang benderang. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafaat dari beliau pada yaumil akhir kelak Aamiin...
Dalam kesempatan kali ini, ijinkan saya menyampaikan sebuah amanat dengan tema "Kebersihan Sekolah". Kita semua tahu, sekolah merupakan tempat belajar-mengajar yang dilakukan sejak pagi hingga siang hari.
Di sekolah inilah siswa dan siswi dibimbing agar menjadi anak yang pandai, memiliki akhlak, sopan santun sehingga menjadi anak yang berguna untuk keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara.
Untuk menumbuhkan rasa nyaman dalam proses belajar-mengajar sehari-harinya itu, maka kita semua harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan di sekolah. Saya yakin, kebersihan akan membuat kita semua lebih nyaman dalam melaksanakan maupun mengikuti proses belajar mengajar. Selain akan lebih fokus, tentu kita semua akan terhindar dari penyakit-penyakit bersumber dari kotoran.
Dalam menjaga kebersihan sekolah yang efektif, tidak hanya petugas piket saja yang harus bekerja dan bertanggung jawab. Namun, semuanya harus saling menjaga.
Dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak mencoret-coret meja, kursi, dinding dll. Kemudian, kebersihan dalam toilet ketika buang air kecil dan besar. Sebaiknya disiram baik sebelum buang air maupun sesudah, agar tidak menimbulkan bau yang akan mengganggu warga sekolah yang lain.
Mungkin itulah amanat pembina upacara tentang kebersihan sekolah yang bisa saya sampaikan. Sementara akan kita coba dulu untuk terapkan bersama-sama. Namun, jika program ini tidak bisa berjalan, maka akan kami adakan peraturan-peraturan terkait kebersihan sekolah. Yang mana jika ada yang melanggar, tentu akan ada hukumannya.
Sebelum peraturan itu dibuat, saya mohon kerjasamannya agar saling menjaga kebersihan sekolah demi kenyamanan bersama tanpa adanya aturan yang ketat.
Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini yang dapat saya sampaikan.
Wassalamualaikum wr. wb.
2. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Rajin Belajar
Assalamualaikum wr. wb.
Yang saya hormati Bapak Kepala sekolah
Bapak/Ibu guru beserta staf tata usaha yang saya hormati
Serta tak lupa anak-anakku, siswa dan siswi yang saya cintai.
Alhamdulillahi rabbil'alamin, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu kenikmatan kepada kita semua, dengan rahman rahim-Nyalah kita bisa berkumpul pada hari ini dengan keadaan yang baik dan sehat.
Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang membuat kita terlepas dari zaman jahiliyah ke zaman terang benderang dengan agama Islam, dan tidak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan seluruh pengikutnya hingga kepada kita semua. Mudah-mudahan kita semua diiringi syafa'atnya hingga yaumil akhir aamiin...
Dalam kesempatan kali ini, saya akan mengambil tema tentang rajin belajar. Belajar merupakan sebuah proses untuk mengetahui dan memahami. Belajar, akan membuat seseorang mengetahui dan paham terhadap apa yang telah ia pelajari.
Belajar tanpa kesungguhan, membuat kita tidak akan paham terhadap ilmu yang telah pelajari. Maka dari itu, motivasi belajar sangat diperlukan oleh setiap orang agar bersungguh-sungguh.
Tugas kalian adalah menemukan motivasi belajar dari dalam diri kalian sendiri. Agar setiap apa yang kalian pelajari dapat mengubah kita dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi banyak tahu dan dari tidak mengerti menjadi paham atau sampai ahli.
Mungkin memang sulit, namun saya sendiri juga pernah merasakan ketika se-usia kalian. Dulu ketika saya masih menjadi siswa juga merasakan kesulitannya. Namun, setelah saya mengetahui motivasi belajar untuk memerangi kebodohan dan kesusahan di masa yang akan datang. Maka, rajin belajar sudah otomatis tumbuh dalam diri saya dan belajar menjadi lebih menyenangkan lagi.
Pesan dari saya untuk kalian, yakni ingatlah ketika seseorang mempunyai motivasi yang besar, maka semakin besar pula peluang keberhasilan untuk kalian.
Yang terakhir, temukanlah motivasimu, untuk apa kalian belajar? Maukah kalian mengalami kebodohan di masa yang akan datang? Jika tidak, maka tidak ada alasan lagi bagi kalian selain rajin belajar dan belajar dengan bersungguh-sungguh.
Mungkin itulah amanat saya selaku pembina upacara pada hari ini.
Semoga amanat ini membuat kalian sadar betapa pentingnya motivasi belajar untuk dapat meraih keberhasilan dan kesuksesan di masa yang akan datang. Apabila ada salah kata, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum wr. wb.
3. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Akhlak atau Sopan Santun
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semsta alam, atas nikmat dan izin-Nyalah kita bisa bertemu di kesempatan yang berbahagia ini. Tak lupa, mari kita haturkan shalawat dan salam atas jujungan kita, Nabi Muhammad SAW. Berkat jasa beliaulah kita semua bisa merasakan nikmat iman, islam, dan ihsan.
Untuk anak-anakku semuanya, khususnya siswa-siswi (nama sekolah) yang sangat bapak cintai dan sayangi. Dalam kesempatan kali ini, saya sebagai pembina upacara akan menyampaikan sebuah amanat yang bertema tentang akhlak atau lebih khususnya tentang "Sopan Santun".
Sopan santun merupakan sikap yang sudah seharusnya dibiasakan semenjak kecil. Yang mana kita ketahui bersama bahwa sopan santun termasuk akhlak terpuji. Tidak hanya itu, pertama kali bertemu dengan seseorang pasti yang dinilai adalah akhlaknya atau sopan santun, bukan lulusannya, pangkat, jabatan atau yang lainnya.
Karena itu, sikap sopan dan santun ini sangat perlu dimiliki oleh setiap orang, mengingat banyak manfaat dan kebaikannya ketika kita menunjukan sikap yang demikian. Seperti misalnya, kita akan disenangi oleh banyak orang, dihargai, dihormati dan masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapatkan.
Nah, pertanyaannya siapa yang harus kita perlakukan dengan sopan dan santun?
Dalam bersikap sopan dan santun, kita tidak boleh pandang bulu kepada siapapun orang yang berhubungan dengan kita. Seperti, orang tua, guru, teman bahkan orang yang tidak kita kenal tetap harus bersikap sopan dan santun.
Untuk anak-anakku yang saya sayangi, mari kita terus belajar dan berlatih untuk menerapkan sikap itu dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya? Mari kita mulai dari hal yang kecil-kecil. Kita sepakati untuk menggunakan tutur kata yang lembut terhadap orang yang lebih tua seperti guru dan orang tua.
Mulai hari ini, coba kita praktekkan sendiri-sendiri, kalau bicara harus menggunakan bahasa yang baik dan halus. Setelah itu, perhatikanlah orang yang sedang kalian ajak bicara. Kemungkinan mereka juga akan membalasnya dengan baik juga.
Tidak hanya itu, sopan santun juga harus kita praktekkan dalam hal yang lain, dengan berperilaku dan bertindak dengan rendah hati. Seperti misal, ketika kalian berjalan melewati sekumpulan orang, kalian bisa mengucapkan permisi sambil memperlihatkan senyuman kepada mereka.
Kurang lebih seperti itulah hal-hal kecil sikap sopan santun yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Tugas kalian adalah mempraktekkan sikap sopan santun di dalam kehidupan sehari-hari mulai dari sekarang, siap?
Kita sebagai insan yang mulia tentunya ingin mendapat perlakuan sopan dari orang-orang yang berada di sekitar kita. Maka dari itu, kita harus penuhi dulu hak mereka untuk mendapatkan sikap sopan dan santun dari kita sebagai wujud akhlak kita dalam berhubungan dengan setiap orang. Dengan begitu, InshaAllah akan terwujud sikap yang saling menghargai dan menghormati terhadap sesamanya.
Mungkin itulah amanat yang bisa saya sampaikan kepada kalian sekarang selaku pembina upacara. Mudah-mudahan kita semua paham terhadap amanat ini yang telah saya sampaikan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh...
4. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Tanggung Jawab
Assalamualaikum wr. wb.
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah,
Bapak dan Ibu Guru beserta staf sekolah,
juga siswa siswi yang berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam upacara bendera ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku pembina upacara untuk menyampaikan sepatah-dua patah kata kepada kalian semua untuk menyampaikan sebuah amanat tentang tanggung jawab.
Membicarakan tentang tanggung jawab, mungkin bisa diartikan dengan konsekuensi yang harus diterima atas apa yang sudah dilakukan atau dipilih. Telah sering kita mendengar kata "lepas tanggung jawab" yang artinya tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya atau bisa disebut "lempar batu sembunyi tangan". Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh seorang pelajar atau siswa tentang tanggung jawab.
Misalnya, tanggung jawab sebagai seorang pelajar/siswa. Setiap siswa-siswi diharuskan untuk menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri. Terkait dengan tanggung jawab siswa sebagai pelajar, diantaranya adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah, serta disiplin dalam menaati tata tertib yang ada di sekolah. Jadi, intinya tanggungjawab harus dimiliki oleh setiap siswa atau pelajar.
Namun, dalam kenyataannya banyak siswa-siswi yang merasa terbebani oleh kewajiban mereka sebagai pelajar. Di jaman sekarang ini, siswa datang ke sekolah tujuannya bukan lagi untuk belajar, tetapi sekolah dijadikan sebagai tempat untuk ketemu dan kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain-lain.
Padahal tugas sejati seorang pelajar, yaitu untuk belajar dan menimba ilmu. Akan tetapi ini realita dan potret siswa jaman now. Memiliki banyak keinginan namun tidak mau bersusah payah. Diibaratkan menyerah sebelum berjuang, dan merasa kalah sebelum bertanding.
Kemudian, tanggung jawab sebagai seorang anak. Tanggung jawab sebagai seorang anak ini bisa diwujudkan dengan bersungguh-sungguh menimba ilmu di sekolah, belajar dengan baik sehingga kelak lulus mempunyai kehidupan lebih baik dari keadaan orangtuanya sekarang. Sekali lagi, hanya itu wahai para siswa yang saya cintai dan sayangi.
Pernahkah kita membayangkan, bagaimana orang tua kita membanting tulang untuk mencari biaya agar kita bisa bersekolah. Setiap orangtua tidak pernah terbersit sedikit pun di dalam benak mereka untuk minta imbalan kepada kalian terhadap apapun yang telah mereka berikan.
Pernahkah kita memikirkan, bagaimana kerja keras orang tua kita yang hanya untuk kita, akan tetapi apa balasan yang kita berikan kepada mereka? Kenyataannya, semua pengorbanannya hanya kita balas dengan bermalas-malasan dan hura-hura saja. Kita berpamitan ke sekolah untuk belajar, akan tetapi disekolah kita hanya bermalas-malasan, ngobrol dengan teman dll. Mudah-mudahan kita tidak termasuk yang seperti itu.
Selain itu, tanggung jawab sebagai seorang hamba Tuhan. Sudahkah kita menjalankan kewajiban kita sebagai orang yang beragama? Kenyataannya, masih banyak diantara kita yang dibilang mampu secara akademis serta tercukupi dari segi materi juga, akan tetapi jiwanya kosong karena jauh dari agama.
Maka dari itu, setiap siswa yang ada di sini, jangan pernah sekali-kali meninggalkan kewajiban sebagai seorang hamba. Janganlah banyak meminta akan tetapi kalian melupakan tugasmu sebagai seorang hamba Allah SWT.
Apakah kita hanya mau mendekatkan diri pada-Nya manakala ketika kita sedang mengalami kesusahan dalam kehidupan? Mungkin akan lebih nikmat jikalau kita mendekat kepada-Nya sebelum kita mengalami keadaan yang terhimpit yang akan memaksa kita untuk memohon keringanan kepada Allah SWT.
Nah, mari kita bayangkan betapa indahnya hidup kita apabila ketiga tanggung jawab sebagai pelajar, anak, dan hamba saling terintegrasi. Insha Allah akan terbentuk siswa-siswi yang cerdas baik secara akademik serta terbentknya pribadi yang sholeh sholeha sehingga akan terbentuknya sebuah generasi penerus yang membanggakan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Demikian yang bisa saya sampaikan Akhiru Kallam Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh...
5. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Kemerdekaan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang saya hormati Ibu Kepala Sekolah,
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru beserta staf,
dan yang saya sayangi siswa/siswi yang berbahagia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat yang berjudul Menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme.
Hadirin yang dimuliakan Allah, siswa/siswiku sekalian.
Tanggal 17 Agustus ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan negara kita. Untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme, maka peringatan ini perlu kita sambut dengan meriah sebagai wujud rasa cinta tanah air kita.
Peringatan ini sekaligus mengajak dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan semangat dalam belajar. Khususnya, untuk kalian para generasi muda, mari kita tunjukkan sebagai generasi yang mampu membuat negara tercinta kita aman, tentram, damai dan lebih maju lagi ke depannya.
Betapa hebatnya para pejuang bangsa dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan negara kita dari tangan penjajah. Kita sebagai rakyat Indonesia dan sebagai bangsa yang besar harus dapat menghormati dan menghargai jasa para pahlawan yang telah mendahului kita.
Bentuk penghargaan yang bisa kita lakukan yaitu dengan meneruskan perjuangan para pahlawan. Meneruskan perjuangan mereka bukan berarti berperang, tetapi dengan meningkatkan kualitas diri. Maka perjuangan kita adalah memajukan bangsa ini.
Siswa dan siswi yang dimuliakan Allah...
Kemajuan negara di masa yang akan datang ditentukan oleh peranan generasi muda saat ini. Namun, bagaimana jadinya apabila generasi muda sekarang lebih bersikap individualisme, bersikap hedonisme (hura-hura) dan bahkan melakukan tindakan tidak terpuji seperti melakukan kejahatan asusila serta kriminal?
Keyakinan harus senantiasa ditumbuhkan dan harus ada dalam diri kita. Lakukan perubahan agar rakyat Indonesia sejahtera. Kita sekarang ini menjadi penopang bangsa Indonesia. Kita memiliki tugas yang sangat penting untuk memajukan bangsa Indonesia di segala bidang.
Marilah kita kaum muda Indonesia bangkit kembali, memperjuangkan bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan menorehkan prestasi. Harumkan nama bangsa di kancah dunia. Mari kita tunjukkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam mempertahankan eksistensi kemerdekaan Indonesia sebagai tanah air yang kita cintai ini.
Kita harus yakin seyakin-yakinnya, bahwa kita ini adalah generasi muda penerus bangsa yang mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini. Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang lebih baik.
Dirgahayu Indonesiaku.
Merdeka! Merdeka!
Demikianlah amanat yang bisa saya sampaikan. Terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
6. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Kedisiplinan
Asalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Kepala Sekolah,
yang terhormat wakil Kepala Sekolah,
Bapak/ibu guru serta anak anakku yang saya sayangi dan saya banggakan.
Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita ucapkan, karena rahmat dan hidayahNya kita dapat melakukan upacara bendera pada Senin ini dalam kondisi yang sehat.
Anak-anakku sekalian, pada pagi ini ada sedikit yang ingin saya sampaikan mengenai kedisiplinan yang merupakan dasar dari rasa tanggung jawab. Saya sampaikan kepada semua yang ada di lapangan ini, mungkin banyak yang menganggap bahwa kedisiplinan merupakan sesuatu hal yang merepotkan serta membuat ribet dan terikat.
Seperti halnya pakaian yang diatur rapi, berseragam, datang tepat waktu, pulang tepat waktu, semuanya diatur dalam satu aturan. Ribet dan tidak praktis bukan? Tapi, bisakah kita melihat dari sisi lain dari keribetan ini? Dari aturan-aturan yang sudah ditentukan, memiliki dampak atau efek terhadap diri kita atau manfaat yang baik untuk diri kita sendiri. Terkhusus, menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Dalam setiap aturan kedisiplinan, pasti ada yang namanya sanksi, nah sanksi inilah yang bisa melatih diri kita untuk lebih disiplin. Bukan memberi rasa takut, tapi kita lihat dari segi lain. Yang mana memiliki efek yang permanen terhadap diri kita sendiri untuk masa depan kita sendiri.
Sikap disiplin ini akan kita bawa sampai kita tua dan masa depan kita. Karena, kedisiplinan merupakan sebuah kebiasaan yang dilakukan sejak kita masih kecil. Maka dari itu, apabila kita tidak biasa bersikap disiplin, maka sampai masa tua pun kita akan menjadi orang yang kurang disiplin. Pasti ada rasa malas yang lebih kuat menutupi rasa disiplin tersebut.
Untuk kebaikan kita sendiri, mari kita mulai disiplin dari detik ini juga. Kita berjanji dengan diri kita sendiri untuk lebih berdisiplin dari sebelumnya. Jika kalian tidak disiplin, maka ada konsekuensi atau sanksi yang diterima, yang rugi juga bukan orang lain, tapi diri kalian sendiri. Itulah bentuk tanggung jawab yang terbangun oleh adanya kebiasaan berdisiplin.
Sebelum saya tutup pidato/amanat ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat dan tutur kata yang kurang berkenan serta kurang layak didengar, sekian dari saya dan saya haturkan terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
7. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Pramuka
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Pramuka!
Selamat sore Adik-adik!
Seperti biasa, pertama-tama mari kita ucapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang mana atas limpahan rahmat-Nya sore hari ini kita masih dipertemukan di sini dalam keadaan yang sehat. Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai hari akhir.
Dalam kesempatan kali ini, saya selaku pembina Pramuka mengajak untuk memaknai lebih dalam lagi arti Pramuka. Bahwa Pramuka itu harus selalu ada di setiap kehidupan sebagai pelopor serta teladan. Bukan malah melarikan diri dan sembunyi jika ada masalah datang dan menghadang.
Kita mengetahui, saat ini generasi muda lebih cenderung lari dari masalah dan hidup menghindari tantangan. Akibatnya, ketika kehidupan tidak lagi bersahabat dengan mereka, maka para manusia ini akan sangat mudah jatuh, stres, galau dan sebagainya.
Kehidupan bukanlah seperti Matematika yang pasti diketahui hasilnya secara jelas dan nyata. Banyak misteri dan pusaran-pusaran masalah yang bisa menenggelamkan diri kita di dalam kehidupan. Oleh sebab itu, kita harus berani untuk menjalani hidup dengan penuh tantangan. Salah satu caranya adalah melatih diri untuk senantiasa berada di garis depan dan merasakan sendiri bagaimana menghadapi masalah.
Memposisikan diri sebagai pandu atau Pramuka dalam kehidupan tentu bukanlah sekedar di depan mata saja, akan tetapi harus siap lahir dan batin untuk menerima segala resiko dan siap memperjuangkannya. Selain itu, juga harus memberikan teladan yang baik. Sukses atau tidak kita didepan itu tidaklah penting, yang lebih utama adalah apakah kita telah berjuang dengan penuh daya upaya dan teladan atau belum.
Memang tidak semua bidang bisa dikerjakan Pramuka, namun setiap Pramuka pasti bisa menjadi terdepan di bidang karyanya. Seorang Pramuka pembina, Pramuka penggalang di sekolah yang berada di pelosok tentu tidak bisa menjadi seorang pilot yang tangguh, akan tetapi seorang Pramuka yang menjadi pilot pasti bisa terus berjuang untuk menjadi yang terdepan di dalam profesinya. Begitupun sebaliknya, seorang Pramuka yang menjadi pilot tentu tidak akan bisa selalu ada untuk adik-adik dalam hal mendidik dan memberi pembinaan secara penuh. Namun, seorang Pramuka yang menjadi pembina tentu akan bisa mengerjakannya dengan maksimal dan penuh prestasi seuai dengan bidangnya.
Maka dari itu, pesan saya untuk kalian, jadilah Pramuka yang selalu berada di depan, dalam apapun profesimu. Dengan begitu, secara tidak langsung kita akan mengangkat derajat Pramuka, sehingga menjadi generasi muda Pramuka yang dibanggakan.
Semoga amanat ini ada manfaatnya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya akhiri. Wabillahi Taufik Walhidayah
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh..
8. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Hari Kartini
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala pujian hanya milik Allah SWT, karena pada hari ini kita masih diberi kekuatan dan kesempatan untuk berkumpul dan melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati salah satu Pahlawan Bangsa, yaitu Ibu Kartini.
Apa itu Pahlawan? Pahlawan yang kita ketahui merupakan seorang yang berjuang untuk membela ketidakadilan yang menyelimuti masyarakat dan bangsanya.
Sungguh, sebelum mereka dan bersama mereka, ada banyak orang yang telah berusaha melakukan hal yang sama. Hanya saja mungkin mereka berhasil melubangi tembok penindasan di saat matahari telah tenggelam, atau bahkan ketika hari telah malam. Sehingga, tak banyak orang yang mengetahui perjuangannya. Bahkan, orang tak mengenal siapa mereka. Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang tak dikenal. Mereka adalah pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa.
Kartini merupakan salah satu diantara banyak orang yang telah berhasil melubangi dinding penindasan ketika mentari pagi tepat menyinarinya. Kartini berjuang dengan caranya, berjuang dengan keyakinannya untuk mengentaskan kaumnya, kaum wanita dari belenggu ketimpangan pandangan dan perlakuan masyarakat pada umumnya di masa itu.
Ibu Kartini juga berusaha untuk memperjuangkan agar wanita memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam hal-hal yang memang sudah menjadi haknya. Ibu Kartini juga berjuang supaya kaum wanita mendapatkan tempat yang mulia, terhormat dan dihargai oleh sesamanya. Sebagaimana dalam agama yang dianutnya, yaitu Islam, bahwa wanita dalam Islam ditempatkan dalam kedudukan yang mulia.
Allah SWT telah menyampaikan dalam Quran, bahwa laki-laki dan wanita memiliki posisi yang sama di hadapan-Nya. Laki-laki yang beriman dengan wanita yang beriman, sama kedudukannya. Laki-laki yang puasa dan wanita yang puasa, sama posisinya. Demikian seterusnya.
Rasulullah SAW juga sudah menyampaikan, orang yang paling berhak untuk dihormati adalah ibu. Kemudian ibu, kemudian ibu, baru kemudian bapak. Beliau juga telah menyampaikan, bahwa surga di bawah telapak kaki ibu.
Demikianlah semestinya kita menempatkan kaum wanita. Seperti halnya yang diperjuangkan oleh Kartini. Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan Ibu Kartini yang telah berjuang sepenuh hati untuk menghancurkan ketimpangan, ketidak-adilan dan penindasan terhadap wanita.
Hendaknya kita dapat menerapkan hal ini sebagai wujud penghargaan atas perjuangan Kartini. Saya akhiri amanat ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
9. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Tata Tertib
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Kepala Sekolah, bapak/ibu guru beserta staf dan yang saya sayangi siswa/siswi yang berbahagia.
Pertama, marilah memanjatkan syukur kepada Allah SWT karena berkat karuniaNya kita dapat berkumpul mengikuti upacara di hari Senin yang cerah ini.
Tidak lupa tentunya untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat beliau kita dapat menikmati iman dan Islam, serta kita harapkan mendapatkan syafaatnya di hari akhirat nanti.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat tentang tata tertib. Esensi upacara bendera, adalah penghormatan terhadap bendera merah putih. Bendera Republik Indonesia. Upacara bendera wajib diikuti oleh seluruh siswa di sekolah, sehingga yang tidak mengikutinya tanpa alasan yang jelas akan mendapat sanksi. Sanksi diberikan kepada siswa yang tidak melaksanakan tata tertib sekolah.
Tata tertib dibuat agar sekolah menjadi tertib dan nyaman. Siswa yang mengganggu ketertiban atau melanggarnya tentu akan mendapat sanksi dari sekolah.
Oleh karena itu, janganlah membalas gangguan teman dengan balas mengganggunya, tapi laporlah ke guru BP atau wali kelas agar teman tersebut mendapatkan efek jera untuk mengganggu sesama temannya.
Intinya adalah, jangan balas kejahatan dengan kejahatan tapi balaslah dengan cara yang baik. Saya harap kita disini semuanya bisa menjadi anak-anak yang bisa menaati peraturan yang telah diberikan oleh sekolah. Karena tak ada maksud lain dari adanya peraturan kecuali adalah membentuk karakter yang baik dari siswanya.
Demikianlah amanat ini. Semoga bermanfaat bagi kalian dan tentunya bagi saya sendiri.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
10. Contoh Amanat Pembina Upacara Tentang Kenakalan Remaja
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua..
Yang terhormat kepala sekolah, bapak/ibu guru serta anak-anakku yang saya banggakan...
Kita semua tahu, masa remaja adalah masa yang penuh perubahan, tantangan, dan peluang. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Namun, saat ini kita dihadapkan pada masalah yang tidak dapat diabaikan, yaitu kenakalan remaja.
Kenakalan remaja merupakan isu yang serius dan memerlukan perhatian dari semua pihak. Fenomena ini mencakup berbagai perilaku negatif, mulai dari tawuran, tindakan kriminal, penggunaan narkoba, hingga perilaku menyimpang lainnya. Masalah ini tidak bisa disepelekan, karena akan berdampak besar pada masa depan bangsa kita.
Para remaja adalah aset berharga negara kita. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama memahami dan mencari akar permasalahan ini. Kenakalan remaja bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pengawasan orang tua, pengaruh lingkungan yang buruk, tekanan dari teman sebaya, dan ketidakstabilan emosional.
Kepada bapak dan ibu guru, sebagai pembimbing generasi muda, tugas kita adalah memberikan perhatian dan bimbingan yang tepat kepada mereka. Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter remaja yang baik. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif remaja.
Kepada anak-anak siswa dan siswiku, kita juga perlu membatasi diri untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga, selamanya kita tidak terjerumus dan makin terperosok ke dalam lubang yang semakin dalam.
Lakukan kegiatan positif dalam waktu luang, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial, kita dapat mengalihkan perhatian dari perilaku negatif yang ada di sekeliling kita.
Selain itu, mari kita tingkatkan komunikasi yang baik dengan generasi yang lebih tua dan berpengalaman. Sampaikan aspirasi apapun itu, para guru juga perlu memahami perasaan anak didiknya dan tetap berikan dukungan ketika mereka menghadapi masalah. Jangan biarkan mereka merasa terasing atau tidak dihargai, karena hal itu bisa menyebabkan mereka mencari pengakuan di tempat yang salah.
Hadirin yang terhormat, kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau generasi yang lebih tua, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat. Mari kita bersatu untuk menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan mendukung pertumbuhan positif para generasi muda.
Dengan bersama-sama melakukan tindakan nyata, kita dapat mencegah kenakalan remaja dan membawa kita menuju masa depan yang cerah. Saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kepedulian kita, kita dapat mengatasi masalah kenakalan remaja ini bersama.
Marilah kita berperan aktif dalam membentuk generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan bertanggung jawab, yang siap meneruskan estafet perjuangan bangsa menuju kemajuan dan kesejahteraan.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya.
Selamat pagi dan salam semangat. Semoga Tuhan menyertai dan memberkati jalan kita semua.
Nah, demikianlah contoh amanat pembina upacara yang bisa menjadi referensi untuk disampaikan dalam berbagai tema dan momentum. detikers juga dapat mengkreasikannya sesuai dengan keinginan. Semoga bermanfaat ya!
(edr/edr)