"Kami ke kantor Disnaker melakukan pengaduan soal masalah yang kami hadapi yakni gaji yang belum terbayarkan. Kami ada 10 orang yang hadir," kata salah seorang nakes RS Hapsah Bone, Ical kepada detikSulsel, Jumat (4/8/2023).
Mereka mendatangi Kantor Disnaker Bone pada Jumat (4/8) sore. Mereka juga menyerahkan slip gaji dan kesepakatan bersama antara nakes dan pihak rumah sakit.
"Kami sudah lampirkan slip gaji, komitmen yang disepakati bersama pihak RS. Disnaker siap memfasilitasi, dan Pak Kadis insyaallah akan langsung ke RS untuk ketemu pihak RS khususnya direktur," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Bone Andi Arsal Achmad mengaku sudah ada dua kelompok karyawan RS Hapsah yang melayangkan laporan. Laporan pertama melalui perorangan, yang kedua didampingi oleh pengacara.
"Setelah diterimanya laporan tersebut kami langsung melakukan kunjungan ke RS Hapsah. Dalam mekanisme menyelesaikan perselisihan antara pengusaha dan karyawannya itu tentunya langkah awal bipartit, yaitu mempertemukan kedua belah pihak untuk membicarakan permasalahannya tanpa campur tangan Disnaker," ucapnya.
Untuk diketahui, sebanyak 10 nakes RS Hapsah Bone ramai-ramai mengajukan surat pengunduran diri pada Kamis (3/8). Para pegawai menuding pihak rumah sakit sudah satu tahun tidak membayarkan gaji mereka.
"Hari ini (Kamis) kami mengajukan resign serentak langsung ka 10 orang karena sudah tidak bisa sekali mi tahan. Sudah satu tahun gaji menunggak," kata seorang pegawai RS Hapsah yang resign, Didit kepada detikSulsel, Kamis (3/8).
Didit mengatakan bahwa jika mengacu pada slip gaji, tunggakan pembayaran dari RS Hapsah mulai terjadi sejak Agustus 2022. Namun dia menyebut durasi tunggakan gaji yang dialami para pegawai lainnya beragam.
"Kalau slip gajiku itu tunggakan RS mulai Agustus 2022. Tidak merata semuanya pegawai, yang pasti keterlambatan mulai Agustus, bahkan ada yang dipanjar dulu gajinya," sebutnya.
(hsr/asm)