Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis gempa magnitudo (M) 5,0 yang terjadi di Maluku Barat Daya, Maluku. BMKG memastikan gempa di Maluku Barat Daya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa tektonik tersebut terjadi pada Selasa (1/8/2023) pukul 21.13 WIT di wilayah pantai Barat Daya Maluku Barat Daya, Maluku. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,82°LS-128,24°BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 61 Km arah Timur Laut Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 109 km.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,0," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, BMKG menilai gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique-thrust fault)," ujar Daryono.
Gempa berdampak dan dirasakan di daerah Damer dan Moa Lakor, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas II-III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Hingga pukul 19.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Namun masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Lalu, agar menghindari diri dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
(ata/ata)