Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Papua Barat dan Papua Barat Daya. BMKG memperingatkan gelombang tinggi tersebut bisa setinggi 2,5 meter.
Prakirawan BMKG Sorong Isron Widodo mengatakan ada lima perairan yang perlu diwaspadai saat melakukan pelayaran. Selain gelombang mencapai 2.5 meter, kecepatan angin juga bisa mencapai 25 knot.
"Kami mengeluarkan prakiraan cuaca, waspada tinggi gelombang mencapai 2.5 meter dan kecepatan angin hingga 25 knot di wilayah Samudra Pasifik utara Papua Barat, perairan Misool, perairan Sorong bagian Selatan, perairan Fakfak dan Kaimana. Juga perairan Raja Ampat Sorong dan perairan Raja Ampat bagian utara," ujar Isron kepada detikcom, Sabtu (29/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isron menambahkan potensi gelombang tinggi disertai angin kencang masih terjadi hingga Minggu (30/7). Namun diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan secara perlahan.
"Potensi angin kencang masih ada di wilayah perairan Sorong-Raja Ampat, Misool, Sorong Selatan, Fakfak dan perairan Kaimana tapi hanya 20 knot. Selain itu tetap waspada juga potensi gelombang tinggi mencapai 2 meter di wilayah Samudra Pasifik utara Papua Barat, perairan Misool dan Sorong-Raja Ampat," paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar KSOP Kelas 1 Sorong Costan Wanma menyampaikan pihaknya telah mengeluarkan surat pemberitahuan waspada gelombang tinggi dan angin kencang kepada jasa transportasi laut.
"Kami memberikan pemberitahuan boleh berlayar, tapi waspada sekitar daerah perairan Kabupaten Raja Ampat yakni perairan Misool karena kecepatan angin capai 25 Knot, kemudian perairan Sorong bagian selatan, Fakfak, perairan Kaimana dan juga Samudera Pasifik Utara Papua Barat. Perlu diwaspadai karena tinggi gelombang capai 2.5 meter," ungkapnya.
Costan mengatakan pihaknya beberapa waktu lalu menunda keberangkatan KM Sabuk Nusantara karena tinggi gelombang di Raja Ampat mencapai 4 meter. Kini, KM Sabuk Nusantara telah kembali beroperasi.
"Untuk memberangkatkan atau menunda kapal, kami mengacu pada edaran atau update mengenai cuaca yang dikeluarkan BMKG Sorong sehingga kami bisa melihat wilayah mana saja yang kami izinkan kapal boleh berlayar dan tidak boleh. Memang minggu lalu itu kami menunda keberangkatan kapal Sabuk Nusantara," ungkapnya.
"Saat ini update terbaru kapal masih bisa berlayar, namun kami tetap memberikan peringatan. Kami tidak melarang, hanya menunda demi keselamatan baik jiwa maupun benda," imbuhnya.
(ata/hmw)