Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram, sehari setelah puasa Tasua 9 Muharram. Bagi umat muslim yang hendak mengerjakan puasa Asyura namun lupa membaca niat pada malam hari, bolehkah niat puasa Asyura dibaca di pagi atau siang harinya?
Mengerjakan puasa Asyura di bulan Muharram dapat menjadi salah satu upaya untuk memuliakan bulan Muharram. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, berpuasa di bulan Muharram ini adalah puasa yang paling utama setelah Ramadhan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Lantas, bagaimana niat puasa Asyura di siang hari? Berikut penjelasannya.
Jangan lupa disimak, ya!
Niat Puasa Asyura 10 Muharram
Sama halnya dengan puasa pada umumnya, sebelum mengerjakan puasa Asyura, kita dianjurkan untuk berniat pada malam hari menjelang masuknya waktu imsak. Niat puasa Asyura juga dapat diucapkan dengan lisan atau di dalam hati.
Berikut ini lafal niat puasa sunah Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura di Pagi atau Siang Hari
Namun, jika lupa membaca niat puasa Asyura di malam hari, bisa membacanya keesokan harinya. Berikut ini niat puasa Asyura yang bisa dibaca siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT."
Puasa Asyura sebaiknya dibarengi dengan puasa Tasua pada 9 Muharram atau puasa 11 Muharram. Hal ini agar puasa yang dikerjakan bisa menjadi pembeda umat Islam dengan Umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
Adapun hukum melaksanakan puasa di bulan Muharram adalah sunnah dan lebih utama dari puasa bulan Sya'ban yang paling sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Puasa Asyura
Terdapat sejumlah keutamaan yang bisa didapatkan oleh umat muslim yang mengerjakan puasa Asyura. Berikut ini keutamaannya:
1. Termasuk Keutamaan Puasa di Bulan-bulan Mulia
Puasa di bulan Muharram, termasuk puasa Asyura merupakan salah satu puasa pada bulan mulia atau al-syuhurul hurum. Seperti yang diterangkan oleh riwayat berikut:
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
Artinya: "Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah saw bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
2. Menghapuskan Dosa Setahun yang Lalu
Keutamaan lainnya dari puasa Asyura yaitu dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu.
Dari sahabat Abu Qatadah, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu" (HR at-Tirmidzi).
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab, "(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Nah, demikianlah penjelasan tentang boleh tidaknya membaca niat puasa Asyura di siang hari serta keutamaannya. Semoga menjawab pertanyaan kalian ya, detikers!
Sumber:
1. Situs resmi Nahdlatul Ulama
(urw/urw)