Hari Asyura merupakan salah satu hari dalam bulan Muharram yang memiliki keutamaan luar biasa. Hari Asyura ini menjadi hari penting dalam sejarah peradaban Islam.
Istilah Asyura sendiri berasal dari kata 'asyarah' yang dalam bahasa Arab diterjemahkan 'sepuluh'. Artinya, hari Asyura adalah hari kesepuluh bulan Muharram penanggalan kalender Hijriyah.(1)
Mengacu pada kalender yang disusun oleh Kementerian Agama, tanggal 1 Muharram 1445 H tahun ini bertepatan dengan tanggal 19 Juli 2023. Dengan demikian, di tahun 2023 ini, hari Asyura jatuh pada tanggal 28 Juli 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna dan Keistimewaan Hari Asyura
Hari Asyura atau 10 Muharram merupakan hari yang bersejarah dan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh umat muslim di berbagai belahan dunia.
Jika tanggal 1 Muharram yang merupakan awal penanggalan kalender Hijriyah dimaknai sebagai hijrah, yaitu perpindahan Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat dan pengikutnya dari Mekkah menuju, maka hari Asyura dimaknai sebagai hari pembebasan para rasul.
Dikatakan demikian karena pada masa silam di tanggal tersebut, terjadi peristiwa penting yang menjadi momen pembebasan para nabi terdahulu. Di antara hari pembebasan tersebut yaitu:
- Pertemuan Nabi Adam a.s dan istrinya Siti Hawa
- Dikeluarkannya Nabi Nuh a.s oleh Allah Swt dari perut ikan
- Diselamatkan Nabi Ibrahim a.s dari kekejaman dan kebengisan Raja Namruz
- Datangnya pertolongan Allah Swt terhadap Nabi Musa a.s dari kejaran Fir'aun
Keutamaan Hari Asyura dan Anjuran untuk Berpuasa
Salah satu keutamaan Hari Asyura yaitu menjadi hari disunnahkannya untuk berpuasa. Yang mana jika umat muslim mengerjakan puasa pada hari Asyura, maka akan mendapatkan ganjaran pahala berupa penghapusan dosa selama setahun yang telah berlalu.
Hal ini sebagaimana dalam riwayat berikut ini:
Ibnu Abbas meriwayatkan dari Rasulullah Saw; bahwasanya Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh sahabatnya berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan Ibnu Qatadah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, menghapus dosa selama setahun yang telah lalu. (H. R. Muslim).
Menurut Dr.Musthafa Said al-Khin, dan Dr. Musthafa al-Bugha dalam Kitab Nuzhatul Muttaqin, kedua hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan puasa hari Asyura dan hukumnya sunnah Muakkad. (Juz II halaman. 885 dan 886).
Anjuran mengerjakan puasa Asyura bermula ketika Rasulullah memasuki Kota Madinah, kemudian beliau bertemu orang Yahudi yang sedang berpuasa. Saat itu orang-orang Yahudi berpuasa untuk memperingati hari diselamatkan Nabi Musa A.S. dari kejaran musuh.
Terhadap kejadian ini Rasul bersabda; Aku lebih berhak melaksanakan puasa tersebut. Maka sejak itu pula umat muslim dianjurkan mengerjakan puasa Asyura.
Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, Rasulullah SAW mengerjakan puasa Asyura. Setelah turun wahyu surah Al-Baqarah ayat 183 tentang kewajiban puasa Ramadhan, beliau bersabda,
Sesungguhnya hari Asyura itu suatu hari diantara hari- hari kebesaran Allah, karena itu barangsiapa yang tidak mau, boleh meninggalkannya.(H. R. Muslim).
Kemudian, untuk menghindari kesan umat Islam mengikuti apa yang dilakukan oleh orang Yahudi yaitu berpuasa pada hari Asyura, maka rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menambah puasa pada tanggal 9 Muharram yang dikenal dengan puasa Tasua dan menyempurnakannya pada tanggal 10 Muharram.
Anjuran mengerjakan puasa Tasua 9 Muharram ini disebutkan dalam sebuah riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw bersabda: Jika aku menemui tahun yang akan datang, maka aku akan puasa pada tanggal 9 Muharram. (H.R. Muslim).(1)
Amalan Lain di Hari Asyura
Selain mengerjakan puasa di hari Asyura, terdapat amalan lainnya yang dapat dikerjakan umat muslim pada istimewa tersebut. Berikut ini beberapa amalan di hari Asyura yang menurut sebagian ulama dapat mendatangkan pahala yang besar dan keistimewaan bagi yang mengerjakannya.
- Mengusap kepala anak yatim
- Memuliakan fakir miskin
- Memberikan ilmu atau kemanfaatan pada orang lain, misalnya menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat
- Bershadaqah
- Melapangkan nafkah dan membelanjakan hadiah untuk anak dan istri
- Mandi sunnah
- Bercelak
- Menjamu orang yang berpuasa
- Memperbanyak shalat sunnah empat rakaat
- Banyak membaca hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nashir
- Membaca surah Al-Ikhlas 1.000 kali
- Melaksanakan shalat Tasbih
- Melakukan silaturahmi kepada semua orang, sanak keluarga, orang-orang terdekat, tetangga, maupun orang alim (ahli ilmu).(2)
Nah, demikianlah penjelasan tentang keutamaan hari Asyura serta amalan-amalan yang dianjurkan di dalamnya. Semoga semakin menambah wawasan kalian ya, detikers!
Sumber:
(1) Situs resmi Pengadilan Agama Samarinda
(2) Ust. Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun'
(urw/alk)