"Apakah boleh puasa Asyura Saja di Hari Jumat?" banyak dipertanyakan umat Islam karena puasa Asyura 2023 jatuh pada Jumat 28 Juli 2023. Diketahui Jumat termasuk hari yang makruh untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah.
Puasa Asyura awalnya diperintahkan nabi sebelum ada kewajiban puasa Ramadhan. Setelah disyariatkannya puasa Ramadhan, nabi memberi kebebasan bagi siapa saja yang ingin menjalankan dan bagi siapa saja yang ingin meninggalkan.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, penjelasan tersebut tertuang dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW:
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Artinya: Puasa Asyura' adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura'. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi meninggalkan puasa Asyura'. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silahkan. (HR Bukhari: 2002)
Lantas bagaimanakah hukum puasa Asyura 2023 di hari Jumat? Bolehkah melaksanakan puasa? Dan bolehkan puasa Asyura Saja?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Bolehkah Puasa Asyura pada Hari Jumat?
Hadits Nabi SAW mengenai larangan berpuasa pada hari Jumat menjadi perbincangan dan memunculkan pertanyaan apakah umat Islam boleh tetap melaksanakan puasa Asyura.
Hadits ini berbunyi: Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jum'at kecuali jika ia berpuasa pula pada hari sebelum atau sesudahnya." (HR. Bukhari no. 1849 dan Muslim no. 1929).
Pembacaan hadis di atas mesti menggunakan metode istiqra ma'nawi. Metode istiqra' ini dikembangkan oleh ulama Maliki yaitu Imam al-Syatibi dalam kitab Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari'ah.
Secara singkat metode ini berarti memanfaatkan kolektivitas dalil secara menyeluruh, dan bukan sekedar 'mengutip' satu dalil tertentu. Karenanya, dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah khususkan malam Jum'at dengan shalat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya. Janganlah pula khususkan hari Jum'at dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu." (HR. Muslim no. 1144).
Berdasarkan metode istiqra ma'nawi, apa yang dilarang oleh Nabi SAW ialah mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa tanpa alasan yang jelas. Oleh karena itu, jika puasa Asyura secara kebetulan bertepatan dengan hari Jumat, maka umat Islam tetap bisa menunaikan ibadah puasa sunah ini.
Bolehkah Puasa Asyura Saja?
Pertanyaan selanjutnya "bolehkah puasa Asyura saja?". Pertanyaan ini muncul karena puasa Asyura diapit oleh puasa Tasua dan 11 Muharram sebagai pelengkap.
Dijelaskan Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi (syarah sunan Tirmidzi) sebagaimana dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama:
صَوْمِ الْمُحَرَّمِ ثَلَاثَةٌ الْأَفْضَلُ أَنْ يَصُومَ يَوْمَ الْعَاشِرِ وَيَوْمًا قَبْلَهُ وَيَوْمًا بَعْدَهُ وَقَدْ جَاءَ ذَلِكَ فِي حَدِيثِ أَحْمَدَ وَثَانِيهَا أَنْ يَصُومَ التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ وَثَالِثُهَا أَنْ يَصُومَ الْعَاشِرَ فَقَطْ
Artinya: "Puasa Muharram ada tiga bentuk. Pertama, yang paling utama ialah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya. Kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga, puasa di hari kesepuluh saja."
Tiga jenis puasa tersebut menjadi opsi yang baik dalam mengamalkan puasa sunah di bulan Muharram. Umat muslim dapat mengerjakannya sesuai kesanggupannya masing-masing.
Dari penjelasan di atas, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa di bulan Muharram pada tanggal 9, 10, dan 11. Namun, jika tak mampu maka dapat menjalankannya di tanggal 9 dan 10. Namun, jika hanya bisa berpuasa sehari saja, maka dianjurkan berpuasa di tanggal 10 Muharram.
Kemudian apakah boleh jika hanya puasa Asyura saja? Jawabannya boleh.
Mengutip laman resmi Yayasan Pendidikan Bayt Al Fath, hal ini merujuk pada hadits riwayat Ahmad, yang berbunyi:
يجوز صيام يوم عاشوراء يوما واحدا فقط، لكن الأفضل صيام يوم قبله أو يوم بعده، وهي السنة الثابتة عن النبي صلى الله عليه وسلم بقوله: لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع
Artinya: Boleh melakukan puasa Asyura saja. Akan tetapi yang lebih utama adalah puasa sehari sebelumnya atau setelahnya. Dan ini merupakan sunnah yang diajarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana sabda beliau : "Jika saya masih hidup tahun depan, saya akan puasa di tanggal 9 Muharram." (HR. Ahmad). (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, jilid 10 halaman 401).
Hal ini juga dijelaskan dalam laman Pondok Pesantren Anwarul Huda. Disebutkan bahwa menurut mazhab Syafi'i, puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya tidak ada masalah.
وفي الآم لابأس أن يفرده (اي لا بأس أن يصوم العاشر وحده)
Artinya: "(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya)," (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).
Adapun anjuran puasa sehari sebelum dan sesudah Asyura itu hanya bersifat penyempurna saja. Sehingga, tidak perlu menuduh dengan sebutan "Muslim rasa Yahudi" bagi yang hanya mengerjakan puasa pada 10 Muharram saja.
Niat Puasa Asyura 10 Muharram
Nah, bagi umat muslim yang hendak menjalankan ibadah sunnah ini, berikut ini niat puasa Asyura yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Nah demikianlah penjelasan terkait hukum puasa Asyura di hari Jumat beserta niat dan tata cara melaksanakannya. Selamat berpuasa ya, detikers!
(ata/alk)