Umat Islam dianjurkan mengerjakan puasa Tasua sebelum melaksanakan puasa Asyura pada 10 Muharram. Namun, bolehkah puasa Asyura saja tanpa puasa Tasua?
Diketahui 10 Muharram 2023 jatuh pada 28 Juli. Umat Islam pun dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura.
Lantas bagaimana jika pada 9 Muharram tidak melaksanakan Tasua? Apakah puasa Asyura tetap dapat dilaksanakan dan sah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak ulasan berikut ini yang telah dirangkum detikSulsel.
Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua?
Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, puasa Asyura atau 10 Muharram memiliki banyak keutamaan apabila dikerjakan. Allah SWT akan mengampuni dosa setahun lalu orang yang berpuasa di 10 Muharram. Hal ini disebutkan dalam Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari.
و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه
Artinya: "(Disunnahkan) puasa hari Asyura, yaitu hari 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunnahkan) juga puasa Tasua, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu'a.' Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasua adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasua. Tetapi juga puasa 11 Muharram tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasua sesuai hadits Rasulullah SAW," (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).
Umat Islam dianjurkan berpuasa pada sebelum dan setelah 10 Muharram, yakni 9 dan 11 Muharram. Hal itu sebagai pembeda dari kaum Yahudi yang saat itu hanya berpuasa pada 10 Muharram.
Nah, apabila puasa Tasua ketinggalan, apakah boleh puasa Asyura? Bagi mazhab Syafi'i, meskipun tidak puasa sehari sebelum dan sesudahnya puasa Asyura, tidak menjadi masalah.
وفي الأم لا بأس أن يفرده (أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده
Artinya: "(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya)," (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266)
Anjuran berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura adalah untuk menyempurnakan puasa Asyura saja. Namun, meskipun hanya mampu mengerjakan puasa Asyura saja itu sudah bagus dan tetap mendapatkan keutamaannya.
Penjelasan Buya Yahya Tentang Puasa Asyura Tanpa Tasua
Bolehkah puasa Asyura tanpa puasa Tasua juga dijelaskan oleh ulama Indonesia Buya Yahya dalam salah satu tayangan video di kanal YouTube pribadinya yang berjudul 'Hanya Puasa dihari Asyuro dan Tidak Puasa dihari Tasu'a? -Buya Yahya Menjawab'. Menurutnya puasa Asyura adalah puasa yang paling utama daripada puasa hari lainnya di bulan Muharram.
"Puasa Asyura adalah puasa yang paling utama dikerjakan di bulan Muharram, namun umat Islam juga dianjur puasa hari sebelum dan sesudahnya," kata Buya Yahya dalam video tersebut dikutip detikSulsel, Kamis (27/7/2023).
Buya Yahya menjelaskan bahwa berpuasa sehari sebelum puasa Asyura akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Namun, apabila tidak dikerjakan puasa Tasua di 9 Muharram, tidak akan membuat puasa Asyura jadi makruh.
"Ini sunnah, maka sendiri saja (puasa Asyuro) adalah sunnah, bukan makruh. Karena tidak ada larangan, bahkan yang ada adalah pahala bagi yang berpuasa di Asyuro, akan tetapi di situ ada sunnah di atas sunnah agar mendapatkan double sunnah tambah tanggal 9, agar berbeda dengan orang Yahudi," terang Buya Yahya.
Ia menjelaskan bahwa puasa di 9 Muharram dapat menyempurnakan puasa 10 Muharram yang merupakan puasa paling utama. Jadi, meskipun hanya mengerjakan puasa Asyura di 10 Muharram maka sudah mendapat pahala.
"Akan tetapi ada satu saja di asyuro, dapat pahala. cuma kalau ingin sempurna. karena nabi sendiri berkata: 'kalau aku hidup tahun depan, maka aku puasa tanggal 9. Tapi nabi tidak sempat puasa di tanggal 9 karena nabi wafat waktu itu. Tapi nabi pernah berkeinginan untuk berpuasa di tanggal 9, maka ulama mengatakan sunnah mukadimah tanggal 9 untuk kesempurnaan tanggal 10 tadi," jelasnya.
Buya Yahya menegaskan untuk umat Islam yang sudah terlanjur melewatkan puasa Tasua, tetap dapat mengerjakan puasa Asyura. Pasalnya, puasa Asyura merupakan puasa inti yang dikerjakan di bulan Muharram.
"Yang terlanjur tidak puasa di tanggal 9 berpuasalah di tanggal 10. Jangan karena tanggal 9 tidak puasa lalu tidak puasa tanggal 10, bahkan intinya tanggal 10. Kemudian anda ingin naik pangkat tambah tanggal 11. Kalaulah anda tidak sempat tanggal 9, berpuasalah setelah itu tanggal 11. Tapi ingat tanggal 11 pun juga sunnah bukan sesuatu yang wajib. agar berbeda dengan orang Yahudi," terangnya.
Demikian penjelasan terkait bolehkah puasa Asyura tanpa puasa Tasua. Semoga menjawab pertanyaan detikers ya!
(alk/alk)