Membaca niat puasa Tasua merupakan salah satu perkara yang dianjurkan ketika hendak mengerjakan amalan tersebut. Puasa sunnah ini merupakan salah satu jenis puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari ke-9 bulan Muharram atau tanggal 9 Muharram.
Jika merujuk pada penetapan 1 Muharram 1445 Hijriyah pada 19 Juli 2023. Dengan demikian, puasa Tasua 9 Muharram dapat dikerjakan pada hari ini, Kamis 27 Juli 2023.
Puasa Tasua 9 Muharram merupakan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Puasa Tasua disebut menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya : "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad).(1)
Lantas, bagaimana niat puasa 9 Muharram? Berikut bacaan arab, latin dan terjemahannya.
Niat Puasa Tasua 9 Muharram
Niat merupakan salah satu rukun saat melaksanakan ibadah. Dalam konteks puasa sunah Tasua atau 9 Muharram, ulama berbeda pendapat perihal penyebutan nama ibadahnya (ta'yin).
Hal ini dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami sebagai berikut.
(وْلُهُ نَعَمْ بَحَثَ إلَخْ (عِبَارَةُ الْمُغْنِي وَالنِّهَايَةِ وَالْأَسْنَى فَإِنْ قِيلَ قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ هَكَذَا أَطْلَقَهُ الْأَصْحَابُ وَيَنْبَغِي اشْتِرَاطُ التَّعْيِينِ فِي الصَّوْمِ الرَّاتِبِ كَعَرَفَةَ وَعَاشُورَاءَ وَأَيَّامِ الْبِيضِ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ كَرَوَاتِبِ الصَّلَاةِ أُجِيبُ بِأَنَّ الصَّوْمَ فِي الْأَيَّامِ الْمَذْكُورَةِ مُنْصَرِفٌ إلَيْهَا بَلْ لَوْ نَوَى بِهِ غَيْرَهَا حَصَلَ أَيْضًا كَتَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ ؛ لِأَنَّ الْمَقْصُودَ وُجُودُ صَوْمٍ فِيهَا ا هـ زَادَ شَيْخُنَا وَبِهَذَا فَارَقَتْ رَوَاتِبَ الصَّلَوَاتِ ا ه
Artinya: Perkataan 'tetapi mencari...' merupakan ungkapan yang digunakan di Mughni, Nihayah, dan Asna. Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu', 'Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi'iyyah. Semestinya disyaratkan ta'yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa 'Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawal seperti ta'yin dalam salat rawatib'. Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya.
Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktu-waktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut. Hal ini serupa dengan sembahyang tahhiyatul masjid. Karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apapun niat puasanya. Guru kami menambahkan, di sinilah bedanya puasa rawatib dan sembahyang rawatib." (Lihat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj)
Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niat. Berikut lafal niat puasa 9 Muharram.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnatit Tasu'ai lillahi Ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa Tasua, sunah karena Allah Ta'ala.
Bolehkan Membaca Niat Puasa Tasua Siang Hari?
Ketika seseorang mendadak ingin mengamalkan puasa Tasua di siang hari namun belum berniat di malam hari sebelumnya, maka diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah. Hal ini dikarenakan kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut madzhab Syafi'i).
Dalam hal puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh, termasuk puasa sunnah Tasua 9 Muharram.
Adapun lafal bacaan niatnya, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatit Tasû'â awil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a atau Asyura hari ini karena Allah SWT."(2)
Tata Cara Puasa Tasua 9 Muharram
Pedoman puasa 9 Muharram secara teknis hampir sama dengan puasa sunnah lainnya termasuk puasa saat bulan Ramadhan, hanya niatnya yang membedakan. Secara umum, berikut tata cara puasa Tasua: (3)
1. Membaca Niat
Selain membaca niat puasa 9 Muharram di dalam hati, disunnahkan juga membaca niat secara lisan. Niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu matahari tergelincir ke barat.
2. Makan Sahur
Sahur dianjurkan dilakukan menjelang masuk waktu subuh. Dalam hal ini dilaksanakan sebelum imsak.
3. Melaksanakan Puasa
Setelah melaksanakan sahur, selanjutnya melaksanakan puasa. Artinya menahan diri makan dan minum.
4. Menjaga Diri
Menjaga diri dalam hal ini menghindari hal-hal yang membatalkan pahala puasa. Contohnya berkata kotor menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
5. Segera Berbuka
Umat muslim juga dianjurkan segera berbuka begitu tiba waktunya. Waktu buka puasa yakni saat tiba waktu maghrib.
Nah, demikianlah niat puasa Tasua 9 Muharram malam hari maupun siang hari, beserta bacaan latin dan terjemahannya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers.
Sumber:
1. Situs resmi NU 'Hadits-Hadits tentang Puasa Sunah'
2. Situs resmi NU 'Lafal Niat Puasa Tasua (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram)'
3. Situs resmi NU 'Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, hukum dan Keutamaannya'
(urw/urw)