.webp)
Viral di media sosial iring-iringan pengantar jenazah melawan arus dan salah satu oknumnya memukul kaca spion milik kendaraan warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi lalu lintas (Polantas) menjelaskan para pengantar jenazah itu melawan arus karena mengikuti rekayasa lalu lintas yang dibuat pihaknya.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Amin Toha mengatakan insiden tersebut terjadi di depan pintu I Universitas Hasanuddin (Unhas), Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (25/7). Para pengantar jenazah melintas pada saat ada unjuk rasa di lokasi sehingga polisi memutuskan melakukan rekayasa lalu lintas.
"Jadi itu bukan melawan arus memang direkayasa karena kamtibmas itu tutup jalan unjuk rasa," kata Kompol Amin Toha kepada detikSulsel, Rabu (26/72023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompol Amin Toha mengatakan rekayasa lalu lintas tersebut dilakukan karena ambulans tidak dapat melintas. Dia menyebut pihaknya tetap memprioritaskan ambulans untuk melintas.
"Jadi unjuk rasa, bukan melawan arus itu direkayasa, karena tidak bisa lewat. Jadi kita bagi lajur untuk dialihkan gitu," kata Amin Toha.
"Apalagi rombongan jenazah ambulans kita tidak bisa tahan, harus kita upayakan bagaimana untuk (segera) melintas," lanjutnya.
Dalam video beredar, aksi pengantar jenazah yang melawan arus tersebut menjadi sorotan di media sosial. Tampak seorang pria berbaju merah diduga iring-iringan pengantar jenazah tiba-tiba memukul kaca spion salah satu pengendara mobil yang melaju berlawanan arah.
(hmw/ata)
