Cerita Ibu Bagas Didik Anak Jadi Atlet Bulutangkis Sejak Usia 3 Tahun

BNI Sirnas B Sulsel 2023

Cerita Ibu Bagas Didik Anak Jadi Atlet Bulutangkis Sejak Usia 3 Tahun

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Selasa, 25 Jul 2023 22:45 WIB
Ibu Hasnaeni dan Bagas di GOR Sungguminasa (Selasa/25/7/2023).
Ibu Hasnaeni dan Bagas di GOR Sungguminasa (Selasa/25/7/2023). Foto: Ahmad Nurfajri Syahidallah/detiksulsel
Gowa -

Ibu Bagas, Hasnaeni menceritakan awal mula anaknya mulai menyukai bulutangkis saat usianya baru menginjak 3 tahun. Bagas awalnya dididik oleh sang ayah setiap pagi sebelum berangkat bekerja mengenai teknik memegang raket.

"Jadi sejak berusia tiga tahun. Di situ dia mulai belajar pegang raket, setiap pagi dilatih sama bapaknya sebelum ke kantor," ucap Hasnaeni kepada detikSulsel, Selasa (25/7/2023).

Hasnaeni mengatakan setahun kemudian, Bagas sudah mulai diajak main di lapangan. Sejak saat itu, bagas kian menunjukkan semangatnya untuk bermain dan dilatih secara terus menerus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah masuk empat tahun, saya sudah berani bawa ke lapangan. Di lapangan itu semangatnya ada, jadi saya menganggap ini anak ada bakatnya. Satu tahun kita latih setiap hari," katanya.

Saat menginjak usia lima tahun, Bagas diboyong oleh Ibunya untuk berlatih di klub bulutangkis di Makassar. Hasnaeni menuturkan tidak pernah lelah untuk mendorong bakat anaknya.

ADVERTISEMENT

"Pas ulang tahunnya yang kelima saya masukkan ke klub Karsa Mandiri Makassar selama hampir lima tahun, setiap hari diantar," ucapnya.

Bakat Bagas semakin terasa saat menginjak usia 7 tahun dengan semakin memperlihatkan minat dan kesukaan terhadap bulutangkis. Bagas bahkan sudah bisa unjuk kekuatan dengan peserta lain seumurannya.

"Umur tujuh tahun dia sudah mulai naik podium, sudah (bisa) bersaing dengan anak usia dini," imbuhnya.

Melihat kondisi ini, Hasnaeni bertekad untuk mendukung penuh bakat Bagas di bidang olahraga bulu tangkis. Bagas lalu didaftarkan ke salah satu klub ternama, PB Mansion Exist untuk pertama kalinya.

"Jadi delapan tahun itu sudah saya bawa (ke Exist) dan diterima," imbuhnya.

Hanya saja lanjut Hasnaeni, anaknya tersebut belum terlalu optimal untuk berlatih di PB Mansion Exist. Sebab, waktu itu Bagas belum benar-benar matang ditinggal orang tuanya untuk berlatih.

"Cuma usianya masih muda, jadi kedekatannya sama saya itu kelihatan cengeng. Jadi dua minggu saya coba, apakah dia bisa bertahan atau tidak (di sana). Ternyata belum jadi saya bawa kembali (ke Gowa)," tambahnya.

Hasnaeni mengungkapkan sepulang dari Exist, latihan Bagas tidak berhenti begitu saja meskipun ada pandemi Covid-19. Ia melatih anaknya di klub yang dibuat sendiri, lalu membawanya ke turnamen Nasional Piala Presiden.

"Pas saya bawa kembali, (ternyata) Covid. Jadi dua tahun itu dilatih kembali di sini. Nah setelah itu ada Piala Presiden, waktu dia usia 10 tahun. Kebetulan saya juga bikin klub baru, jadi saya ambil Bagas, namanya Fair Play," ungkapnya.

Hasnaeni juga sangat bangga atas pencapaian Bagas dan kerja kerasnya selama ini. Ia juga berharap bahwa Bagas dapat meningkatkan kualitas bermainnya terlebih di kampung halaman sendiri.

"Harapan saya Bagas tetap mempertahankan Champion yang di Banjarmasin, untuk gandanya. Terus tunggalnya semoga bisa lebih dari 8 besar. Semoga di kampungnya dia bisa (menang) karena ada semangat lain," harapnya.

Hasnaeni juga mengaku, BNI Sirnas B Sulsel 2023 ini semakin seru dan menegangkan. Sebab, atlet-atlet muda jawara BNI Sirnas sebelumnya kembali ikut bertanding.

"Saya lihat di Sirnas ini All Team semua, Mansion Exist semua pemain terbaiknya turun. PB Djarum Kudus juga begitu. Semua juara dan semifinal diturunkan semua. Jadi saingannya tambah berat," imbuhnya.

Sementara itu, Bagas mengaku dirinya bisa sampai di titik ini berkat dukungan kedua orangtuanya. Sehingga ia merasa kerasan menggeluti bidang olahraga satu ini

"Ada dorongan dari orang tua dan merasa nyaman (saat main bulu tangkis)," ungkap Bagas.

Bagi Bagas, dukungan kuat oleh orang tuanya perlu ditopang oleh persiapan yang lebih maksimal. Sehingga pada BNI Sirnas B Sulsel 2023 kali ini ia menuturkan dirinya berlatih tiap pagi dan petang.

"Kalau persiapannya itu stroke dan drilling. Latihannya tiga jam pagi, tiga jam sore. Persiapannya kurang lebih satu tahun di Exist Mansion," imbuhnya.

BNI Sirnas B Kalsel 2023 lalu, Bagas berhasil menjadi juara satu untuk kategori GAPA bersama Faiz dan kandas di 8 besar untuk kategori TAPA. Kali ini, Bagas optimis sebagai juara bertahan kategori GAPA dan menjadi jawara kategori TAPA.

"Kalau single juara (satu). Ganda sama Faiz juga juara satu," tutupnya.




(afs/afs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads