Kaidah Kebahasaan Teks LHO (Laporan Hasil Observasi) serta Cara Menyusunnya

Kaidah Kebahasaan Teks LHO (Laporan Hasil Observasi) serta Cara Menyusunnya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 25 Jul 2023 21:30 WIB
Cropped shot of an unrecognizable businesswoman sitting alone and typing on her laptop during the day at home
Ilustrasi (Foto: iStock)
Makassar -

Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi (LHO) menjadi unsur penting dalam penulisan sebuah laporan. Kaidah kebahasaan yang digunakan menjadi pembeda antara teks LHO dengan jenis teks lainnya.

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai suatu objek atau situasi dan hal lain yang telah diamati, diinvestigasi, atau diteliti secara sistematis. Secara sederhana, laporan hasil observasi dapat didefinisikan sebagai teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan.

Jenis teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Artinya, teks LHO menyajikan informasi tentang suatu hal secara apa adanya, kemudian dikelompokkan lalu dianalisis secara sistematis sehingga dapat menjelaskan suatu hal secara terperinci dari sudut pandang keilmuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar detikers semakin memahami dan bisa menyusun teks LHO, berikut ini detikSulsel telah merangkum kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi serta langkah-langkah penyusunannya.

Disimak ya!

ADVERTISEMENT

Kaidah Kebahasaan Teks LHO

Sama seperti jenis teks pada umumnya, teks LHO ini memiliki kaidah kebahasaan tersendiri. Adapun kaidah kebahasaan dalam teks observasi, yaitu:

1. Menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.

Contoh: Lumba-lumba hidung botol.

2. Menggunakan kata pengelompokan, seperti dipilih, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas.

Contoh: Sampah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik.

3. Menggunakan istilah pada bidang ilmu tertentu.

Contoh seperti Tursiops truncates, blowhole, blubber

4. Menggunakan kalimat deskripsi.

Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan.

Contohnya: Sapi adalah herbivora atau pemakan tumbuhan.

5. Menggunakan verba relasional.

Contoh: ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

6. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku.

Contoh: bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.

7. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

8. Mengandung kalimat definisi.

Kalimat definisi adalah suatu kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda, hal, aktivitas, dan lain-lain. Kalimat definisi sering digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah istilah teknis atau ilmiah tertentu.

Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering muncul dalam sebuah tulisan.

Contoh:

- Mamalia adalah hewan yang menyusui.
- Kucing adalah hewan mamalia berkaki empat.
- Awan adalah hasil penguapan air yang dipanaskan oleh sinar matahari.
- Buaya adalah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
- Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup sendiri.
- Harimau merupakan jenis hewan karnivora, yaitu hewan pemakan daging.

9. Mengandung kalimat deskripsi.

Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda. Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal khusus yang bisa ditangkap oleh panca indra, misalnya berupa ukuran, seperti besar kecil, tinggi rendah. Warna, seperti merah, kuning, biru. Rasa, seperti manis, pahit, getir, halus, kasar, dan sebagainya.

Kalimat deskripsi membantu pembaca membayangkan apa yang sedang
dibicarakan seolah-olah seperti melihat, merasakan, atau mengalaminya sendiri.

Contoh:

- Ikan paus memiliki tubuh yang sangat besar.
- Awan mendung berwarna hitam pekat.
- Buaya memiliki kulit yang kasar dan gigi yang sangat tajam.
- Manusia memiliki dua buah tangan dan dua buah kaki.
- Harimau memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak-oyak daging.

10. Mengandung kata sifat.

Kata sifat adalah kata-kata yang menjelaskan, mengubah atau menambah arti suatu kata benda yang diikutinya hingga menjadi lebih spesifik. Kata sifat atau adjektif bisa menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan pada suatu kata.

Contohnya adalah kata sifat "Besar"

Rumah besar

Kata sifat ini menambah arti kepada kata benda sehingga menjadi lebih spesifik rumah yang berukuran besar

11. Menggunakan konjungsi.

Konjungsi atau kata hubung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh konjungsi diantaranya, dan, atau, karena, sehingga, jadi, oleh sebab itu.

Cara Menulis Laporan Teks Laporan Hasil Observasi

1. Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.

2. Merencanakan cara menyelesaikan masalah.

3. Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan observasi adalah sebagai berikut:

- mencatat data yang diperlukan sesuai dengan tujuan laporan,
- melakukan survei tempat atau mencari referensi,
- menemui narasumber bila ada untuk memperkuat data,
- mencatat hasil observasi.

4. Meneliti ulang hasil pengamatan.

5. Membuat kerangka hasil pengamatan, berdasarkan struktur teks laporan hasil observasi, yaitu pernyataan umum/definisi umum/klasifikasi umum, deskripsi
bagian, dan kesimpulan.

6. Menyusun laporan hasil observasi atau mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan yang baik sesuai dengan kaidah kebahasaan teks laporan, Perhatikan pula penggunaan ejaan dan tanda baca, serta kata baku.

Membenahi atau menyunting teks laporan hasil observasi. Hal ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam tulisan, baik yang berkaitan dengan isi, struktur, ataupun penggunaan kaidah bahasanya.

Nah, demikianlah penjelasan tentang kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi (LHO) serta cara menyusunnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Sumber:

1. Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X Kemendikbud




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads