Seorang pria bernama Tran Chen di China memutuskan melakukan tes DNA usai melihat anaknya lebih mirip iparnya ketimbang dirinya. Hasil tes DNA membuktikan kecurigaan Tran memang benar, anak itu bukan darah dagingnya.
Melansir Wolipop, sudah 10 tahun Tran Chen menikah dengan wanita bernama Tieu Mai. Pasangan suami istri itu tinggal di Distrik Shuyang, Kota Sutian, Provinsi Jiangsu, China.
Keduanya memiliki dua anak, satu perempuan dan seorang anak laki-laki. Tran selama ini kerap bekerja ke luar kota dan mendapatkan penghasilan yang mampu membuat keluarganya hidup berkecukupan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan kebahagiaan pernikahan Tran retak setelah anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki lahir. Tran melihat putranya itu lebih mirip adik iparnya atau suami adiknya seiring sang anak tumbuh besar.
Tran kemudian melontarkan ucapan sindiran terkait anaknya yang disebut lebih mirip iparnya ketimbang dirinya saat seluruh keluarga berkumpul untuk makan bersama. Istri Tran, Tieu Mai kemudian marah.
Tran lantas semakin curiga melihat kemarahan sang istri. Apalagi tetangganya juga menyebut sang anak lebih mirip iparnya.
Tran akhirnya memutuskan melakukan tes DNA pada semua anak-anaknya. Setelah hasil tes DNA keluar, Tran pun kaget.
Anak perempuannya dinyatakan memiliki DNA yang sama dengannya. Sedangkan anak keduanya atau sang putra memiliki DNA yang sama dengan adik iparnya.
Hasil tes DNA itu sekaligus mengungkap perselingkuhan Tieu Mai dengan ipar Tran. Perselingkuhan itu terjadi setelah Tran kerap bekerja di luar kota.
Ketika itu adik Tran, kasihan dengan Tieu Mai yang kesepian karena hanya berduaan dengan anak perempuannya di rumah. Dia pun kerap mengajak Tieu Mai ke rumahnya.
Namun ternyata niat baik itu malah dibalas dengan perselingkuhan oleh Tieu Mai dan ipar Tran. Keduanya berselingkuh hingga Tieu Mai hamil anak kedua pada 2017.
Tie saat itu sudah menyadari kalau anak laki-laki yang dikandungnya adalah anak iparnya. Tapi tentu saja dia takut untuk memberitahukan hal tersebut pada suaminya.
Kini Tieu Mai diceraikan oleh sang suami Tran Chen. Mai harus menghidupi anak laki-lakinya sendiri karena Tran sudah tidak mau bertanggungjawab bahkan menututnya secara material dan spiritual.
Tieu Mai pun kemudian meminta bantuan Ma, ipar Tran yang jadi selingkuhannya, untuk menafkahi sang anak. Namun Ma juga lepas tanggungjawab dan menyalahkan Tieu Mai yang disebutnya sudah menghancurkan pernikahannya.
Tieu Mai memutuskan menggugat Ma ke pengadilan untuk nafkah sang anak. Dari gugatan Mai inilah kisah pernikahan Tran Chen yang berakhir dengan perceraian karena perselingkuhan Tieu Mai terungkap ke publik.
Berdasarkan sidang, gugatan Tieu Mai dikabulkan pengadilan. Ipar Tran Chen, Ma harus bertanggung jawab pada anak tersebut. Dia harus memberikan nafkah 1.000 Yuan setiap bulan sampai sang anak berusia 18 tahun.
(hmw/sar)