Membaca puisi bisa menjadi salah satu cara untuk memeriahkan Hari Anak Nasional. Berikut ini 10 puisi tentang Hari Anak Nasional yang bisa jadi referensi.
Peringatan Hari Anak Nasional yang akan diperingati pada 23 Juli 2023, biasanya akan diisi dengan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah membaca puisi yang temanya berkaitan erat dengan peringatan tersebut.
Para pendidik bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak didiknya untuk berani mengungkapkan ekspresi melalui puisi. Momentum Hari Anak Nasional ini adalah momen yang tepat untuk bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membacakan puisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi Tentang Hari Anak Nasional
Berikut detikSulsel telah merangkum 10 contoh puisi tentang Hari Anak Nasional yang bisa menjadi referensi untuk dibacakan. Simak ya!
Belajarlah Anak-anakku
Wahai generasi bangsa...
Teruslah belajar walau lelah
Karena kami para guru pun sama
Belajar terus agar ilmu bertambah
Sungguh sia-sia jika hanya guru yang ingin berubah
Karena sesungguhnya siswalah ujung tombaknya
Belajarlah meski kau resah, muak dan lelah
Belajarlah agar tercapai cita-cita
Wahai anak-anakku yang masih belia
Belajar memang terasa bosan dan lama
Tapi percayalah waktu sangat cepat berlalu
Saat kau sadar kau sudah meraih mimpimu
Wahai anak-anakku teruslah belajar demi masa depanmu
Sesungguhnya hanya kau yang dapat memperjuangkan dirimu
Kami gurumu hanya bisa membantumu
Ketahuilah bahwa kau penentu cita-cita dan kehidupanmu
Anak-anakku belajarlah dengan ikhlas dan teguh
Agar kau peroleh ilmu yang berkah
Belajarlah terus tanpa kenal lelah dan waktu
Belajarlah wahai anak-anakku
Untukmu, Anak Indonesia
Ada banyak hal yang akan aku gambarkan tentang anak Indonesia
Generasi yang akan menjadi penerus bangsa
Selalu menjadi pribadi yang ceria di setiap langkahnya
Dengan disertai canda dan tawanya
Wahai anak Indonesia
Jadilah kebanggaan demi negara
Demi tercapainya sebuah cita-cita
Untukmu anak Indonesia
Tetaplah memiliki karakter yang unik di setiap perjalanan hidupnya
Selalu tebar kebaikan yang akan membuat bangga
Belajar dengan tekun dan rajin demi meraih impian
Karena kuyakin dirimu akan menggapai itu semua
Sertakan doa di setiap perjuanganmu
Agar kelak selalu diberi keberkahan dari sang Maha Kuasa
Untukmu, anak Indonesia
Anak Gembala
Pakaian lusuh, kaki tak beralas
Menyusuri padang rumput dan pinggir sungai
Berlari, berteriak dan sesekali menyanyi
Tak henti mengibaskan pecut dalam genggamannya
Hari-hari penuh kedamaian
Dikelilingi alam dan binatang
Hanya makanan yang dicari
Demi isi perut binatang yang disayangi
Ada secercah harapan dalam binar matanya
Jika pulang nanti bisa membawa berkah
Untuk mencapai cita-cita di masa depan
Agar menjadi orang lebih berguna demi keluarga
Oh anak gembala
Sungguh mulia pekerjaan dan cita-citamu
Tidak goyah walau ditelan waktu
Asa itu selalu mewarna
Anak Berbakti
Aku berjalan menggunakan kaki
Kedua orang tuaku selalu menemani
Saat lelahku mulai menghampiri
Mereka tetap ada di samping diri ini
Ibu... kau selalu hangat kepadaku
Ayah... kau selalu ada untuk menjagaku
Kedua orang tua yang amat aku sayangi
Aku berjanji, akan menjadi mandiri
Jika sudah besar nanti
Aku berjanji di dalam diri
Untuk selalu melindungi dan menyayangi kedua orang tuaku ini
Ayah... Ibu... terima kasih untuk waktunya selama ini
Mengejar Mimpi
Aku bermimpi menjadi orang yang berguna
Mimpi itu terkadang gila
Tapi jangan kau anggap sepele, kawan
Mimpi itu indah
Indah bagaikan pelangi yang berwarna-warni
Mimpi yang terpikir tanpa direkayasa
Sebuah mimpi anak yang berjiwa semangat tinggi
Percayalah akan mimpi-mimpi
Proses meraih mimpi pun tak mudah
Harus ada perjuangan dan pengorbanan
Semangat akan mimpi itu harus
Sebuah mimpi akan mengubah kehidupan
Tanpa mimpi orang-orang tak akan pernah mengubah hidupnya
Aku Anak Pintar
Kubangun pagi terus mandi
Aku memakai baju sendiri
Tak lupa sarapan pagi
Masakan ibu penuh gizi
Aku adalah anak pintar
Ke sekolah tidak diantar
Berjalan di sebelah kiri
Menyeberang berhati-hati
Kami Punya Mimpi
Perkenalkanlah
Aku ini seorang anak kecil
Badanku memang tidak besar
Apalagi tenagaku yang belum begitu kuat
Tapi aku berani
Punya cita-cita yang tinggi
Semangatku seperti api
Dan jangan rusak kami
Ayah dan bundaku
Bukannya ku tak mau
Tapi aku punya pilihanku
Kakak-kakakku di luar sana
Tolong jaga aku
Aku tak mau diperlakukan seperi itu
Wariskan bumi ini kepada kami
Dengan mimpi yang kami miliki
Andai Aku Rajin Belajar
Andai saja aku rajin belajar
Aku tidak akan mengecewakan ibu dan bapak guruku
Serta juga orang tua ku
Andai saja aku rajin belajar
Aku tak akan kalah dengan teman sebayaku
Banyak sekali alasanku untuk tak belajar seperti teman-temanku
Jarang sekali aku dengarkan akan perintah itu
Kini aku menyadarinya, jika aku membutuhkan tuntunan itu
Sering sekali aku membentak jika di suruh belajar
Dan kini aku merasakan betapa aku butuh untuk belajar
Anak Lelaki Kecil dan Kopiah Putih
Hidup adalah keajaiban
Yang setiap saat menebar racun mematikan
Teriakan dan suara pecahan kaca
Menyambut telinga dan disaksikan oleh mata
Anak lelaki kecil itu berhadapan dengan ketakutan
Melupakan rasa ingin bermain dan menggerakkan keduda kakinya menuju lapangan
Sang malaikat tak bersayap pun menghampiri dengan peluh
Menggenggam tangan kecilnya dengan tubuh menahan pilu
Terdengar azan berkumandang menenggelamkan kalimat sendu
Dengan irama yang mengalir sejuk dan menyentuh kalbu
Anak lelaki kecil itu berlari mengenakan kopiah putih
Menuju masjid untuk bersujud dan mengadu kepada Ilahi
Bukan mainan atau nilai sempurna di sekolah nanti
Tapi sosok pahlawan impiannya yang diimpikan untuk kembali
Yang dipinta tak kunjung datang
Pahlawannya hanyalah sosok perundung dan keserakahan
Anak lelaki kecil itu meringkuk menahan pukul merambang
Hingga tubuhnya bertanda corak merah dan kebiruan
Tidak ada malaikat tak bersayap
Dia menghilang dan ruangan penuh dengan kepulan asap
Mencari mengelilingi beton dan mengintip atap
Anak lelaki kecil pun kembali menangis dan meratap
Waktu berjalan dan berubah
Tapi siksa fisik dan psikis tidak pernah sudah
Kapankah semua berhenti? Tidak pernah
Dengan kopiah putih, sujudlah anak lelaki kecil
Di atas sajadah berdoa hening mengharap hasil
Tidak ada harapan, tidak ada impian kata terukir
Hanya kening berpeluh dan getar di bibir
Saksikanlah wahai engkau pahlawan pandir
Itulah sujud terakhir anak lelaki kecil
Anak Hebat Sepanjang Zaman
Dalam gerak ada diam
Dalam diam ada gerak
Seperti kehidupan ini berjalan
Anak hebat sepanjang zaman
Anak hebat peduli zaman
Zaman sudah berubah
Sekarang zaman kids now
Tingkah laku berubah
Sopan santun sudah berubah
Tak ada yang di anggap hebat
Anak hebat sepanjang zaman
Itu mitos belaka
Bukan fakta, namun opini semata
Oh anak bangsa...
Apa nasibmu?
Apa cita-citamu?
Semoga kau jadi orang baik dan sukses
Nah, itulah 10 contoh puisi bertema anak yang bisa dibacakan untuk memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2023 mendatang. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/edr)