10 Puisi Tentang Hari Anak Nasional Penuh Motivasi

10 Puisi Tentang Hari Anak Nasional Penuh Motivasi

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Sabtu, 22 Jul 2023 10:35 WIB
Hari Anak Nasional dirayakan setiap tahun di bawah KemenPPPA RI. Lalu, Hari Anak Nasional tanggal berapa? Simak juga sejarah dan tujuan peringatannya!
Foto: Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi
Makassar -

Membaca puisi bisa menjadi salah satu cara untuk memeriahkan Hari Anak Nasional. Berikut ini 10 puisi tentang Hari Anak Nasional yang bisa jadi referensi.

Peringatan Hari Anak Nasional yang akan diperingati pada 23 Juli 2023, biasanya akan diisi dengan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah membaca puisi yang temanya berkaitan erat dengan peringatan tersebut.

Para pendidik bisa memberikan pemahaman kepada anak-anak didiknya untuk berani mengungkapkan ekspresi melalui puisi. Momentum Hari Anak Nasional ini adalah momen yang tepat untuk bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membacakan puisi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puisi Tentang Hari Anak Nasional

Berikut detikSulsel telah merangkum 10 contoh puisi tentang Hari Anak Nasional yang bisa menjadi referensi untuk dibacakan. Simak ya!

Belajarlah Anak-anakku

Wahai generasi bangsa...
Teruslah belajar walau lelah
Karena kami para guru pun sama
Belajar terus agar ilmu bertambah

ADVERTISEMENT

Sungguh sia-sia jika hanya guru yang ingin berubah
Karena sesungguhnya siswalah ujung tombaknya
Belajarlah meski kau resah, muak dan lelah
Belajarlah agar tercapai cita-cita

Wahai anak-anakku yang masih belia
Belajar memang terasa bosan dan lama
Tapi percayalah waktu sangat cepat berlalu
Saat kau sadar kau sudah meraih mimpimu

Wahai anak-anakku teruslah belajar demi masa depanmu
Sesungguhnya hanya kau yang dapat memperjuangkan dirimu
Kami gurumu hanya bisa membantumu
Ketahuilah bahwa kau penentu cita-cita dan kehidupanmu

Anak-anakku belajarlah dengan ikhlas dan teguh
Agar kau peroleh ilmu yang berkah
Belajarlah terus tanpa kenal lelah dan waktu
Belajarlah wahai anak-anakku

Untukmu, Anak Indonesia

Ada banyak hal yang akan aku gambarkan tentang anak Indonesia
Generasi yang akan menjadi penerus bangsa
Selalu menjadi pribadi yang ceria di setiap langkahnya
Dengan disertai canda dan tawanya

Wahai anak Indonesia
Jadilah kebanggaan demi negara
Demi tercapainya sebuah cita-cita

Untukmu anak Indonesia
Tetaplah memiliki karakter yang unik di setiap perjalanan hidupnya
Selalu tebar kebaikan yang akan membuat bangga
Belajar dengan tekun dan rajin demi meraih impian
Karena kuyakin dirimu akan menggapai itu semua

Sertakan doa di setiap perjuanganmu
Agar kelak selalu diberi keberkahan dari sang Maha Kuasa
Untukmu, anak Indonesia

Anak Gembala

Pakaian lusuh, kaki tak beralas
Menyusuri padang rumput dan pinggir sungai
Berlari, berteriak dan sesekali menyanyi
Tak henti mengibaskan pecut dalam genggamannya

Hari-hari penuh kedamaian
Dikelilingi alam dan binatang
Hanya makanan yang dicari
Demi isi perut binatang yang disayangi

Ada secercah harapan dalam binar matanya
Jika pulang nanti bisa membawa berkah
Untuk mencapai cita-cita di masa depan
Agar menjadi orang lebih berguna demi keluarga

Oh anak gembala
Sungguh mulia pekerjaan dan cita-citamu
Tidak goyah walau ditelan waktu
Asa itu selalu mewarna

Anak Berbakti

Aku berjalan menggunakan kaki
Kedua orang tuaku selalu menemani
Saat lelahku mulai menghampiri
Mereka tetap ada di samping diri ini

Ibu... kau selalu hangat kepadaku
Ayah... kau selalu ada untuk menjagaku
Kedua orang tua yang amat aku sayangi
Aku berjanji, akan menjadi mandiri

Jika sudah besar nanti
Aku berjanji di dalam diri
Untuk selalu melindungi dan menyayangi kedua orang tuaku ini
Ayah... Ibu... terima kasih untuk waktunya selama ini

Mengejar Mimpi

Aku bermimpi menjadi orang yang berguna
Mimpi itu terkadang gila
Tapi jangan kau anggap sepele, kawan

Mimpi itu indah
Indah bagaikan pelangi yang berwarna-warni
Mimpi yang terpikir tanpa direkayasa
Sebuah mimpi anak yang berjiwa semangat tinggi

Percayalah akan mimpi-mimpi
Proses meraih mimpi pun tak mudah
Harus ada perjuangan dan pengorbanan
Semangat akan mimpi itu harus

Sebuah mimpi akan mengubah kehidupan
Tanpa mimpi orang-orang tak akan pernah mengubah hidupnya

Aku Anak Pintar

Kubangun pagi terus mandi
Aku memakai baju sendiri
Tak lupa sarapan pagi
Masakan ibu penuh gizi

Aku adalah anak pintar
Ke sekolah tidak diantar
Berjalan di sebelah kiri
Menyeberang berhati-hati

Kami Punya Mimpi

Perkenalkanlah
Aku ini seorang anak kecil
Badanku memang tidak besar
Apalagi tenagaku yang belum begitu kuat

Tapi aku berani
Punya cita-cita yang tinggi
Semangatku seperti api
Dan jangan rusak kami

Ayah dan bundaku
Bukannya ku tak mau
Tapi aku punya pilihanku

Kakak-kakakku di luar sana
Tolong jaga aku
Aku tak mau diperlakukan seperi itu

Wariskan bumi ini kepada kami
Dengan mimpi yang kami miliki

Andai Aku Rajin Belajar

Andai saja aku rajin belajar
Aku tidak akan mengecewakan ibu dan bapak guruku
Serta juga orang tua ku

Andai saja aku rajin belajar
Aku tak akan kalah dengan teman sebayaku
Banyak sekali alasanku untuk tak belajar seperti teman-temanku

Jarang sekali aku dengarkan akan perintah itu
Kini aku menyadarinya, jika aku membutuhkan tuntunan itu

Sering sekali aku membentak jika di suruh belajar
Dan kini aku merasakan betapa aku butuh untuk belajar

Anak Lelaki Kecil dan Kopiah Putih

Hidup adalah keajaiban
Yang setiap saat menebar racun mematikan
Teriakan dan suara pecahan kaca
Menyambut telinga dan disaksikan oleh mata
Anak lelaki kecil itu berhadapan dengan ketakutan
Melupakan rasa ingin bermain dan menggerakkan keduda kakinya menuju lapangan

Sang malaikat tak bersayap pun menghampiri dengan peluh
Menggenggam tangan kecilnya dengan tubuh menahan pilu
Terdengar azan berkumandang menenggelamkan kalimat sendu
Dengan irama yang mengalir sejuk dan menyentuh kalbu

Anak lelaki kecil itu berlari mengenakan kopiah putih
Menuju masjid untuk bersujud dan mengadu kepada Ilahi
Bukan mainan atau nilai sempurna di sekolah nanti
Tapi sosok pahlawan impiannya yang diimpikan untuk kembali

Yang dipinta tak kunjung datang
Pahlawannya hanyalah sosok perundung dan keserakahan
Anak lelaki kecil itu meringkuk menahan pukul merambang
Hingga tubuhnya bertanda corak merah dan kebiruan

Tidak ada malaikat tak bersayap
Dia menghilang dan ruangan penuh dengan kepulan asap
Mencari mengelilingi beton dan mengintip atap
Anak lelaki kecil pun kembali menangis dan meratap

Waktu berjalan dan berubah
Tapi siksa fisik dan psikis tidak pernah sudah
Kapankah semua berhenti? Tidak pernah
Dengan kopiah putih, sujudlah anak lelaki kecil

Di atas sajadah berdoa hening mengharap hasil
Tidak ada harapan, tidak ada impian kata terukir
Hanya kening berpeluh dan getar di bibir
Saksikanlah wahai engkau pahlawan pandir
Itulah sujud terakhir anak lelaki kecil

Anak Hebat Sepanjang Zaman

Dalam gerak ada diam
Dalam diam ada gerak
Seperti kehidupan ini berjalan
Anak hebat sepanjang zaman
Anak hebat peduli zaman

Zaman sudah berubah
Sekarang zaman kids now
Tingkah laku berubah
Sopan santun sudah berubah
Tak ada yang di anggap hebat

Anak hebat sepanjang zaman
Itu mitos belaka
Bukan fakta, namun opini semata
Oh anak bangsa...
Apa nasibmu?
Apa cita-citamu?
Semoga kau jadi orang baik dan sukses

Nah, itulah 10 contoh puisi bertema anak yang bisa dibacakan untuk memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2023 mendatang. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads