Analisis BMKG: Gempa M 5,0 Morowali Sulteng Dipicu Aktivitas Sesar Sula

Sulawesi Tengah

Analisis BMKG: Gempa M 5,0 Morowali Sulteng Dipicu Aktivitas Sesar Sula

Alfiandis - detikSulsel
Rabu, 19 Jul 2023 19:23 WIB
Ilustrasi Gempa di Vanuatu
Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9
Morowali -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,0 mengguncang Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dipicu aktivitas Sesar Sula.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sula. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023).

Gempa bumi ini terjadi pada Rabu (19/7/2023) pada pukul 18.47 Wita di wilayah timur laut Morowali. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo (M) 5,1 dengan kedalaman 10 Km.

"Gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,41° LS ; 122,69° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 Km arah Timur Laut Morowali, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 Km," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Daryono menyampaikan gempa Morowali ini turut dirasakan di sejumlah wilayah. Di Kecamatan Bahodopi dan dan Kecamatan Bungku terasa dengan skala intensitas III MMI yang artinya terasa getaran seakan ada truk yang berlalu. Namun tidak berpotensi tsunami.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bahodopi dan daerah Bungku dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Dia pun mengimbua agar masyarakat sekitar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia pun meminta agar warga menjauhi lokasi bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.




(afs/asm)

Hide Ads