Apa Itu Malam 1 Suro dan Bagaimana Kaitannya dengan 1 Muharram?

Apa Itu Malam 1 Suro dan Bagaimana Kaitannya dengan 1 Muharram?

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Selasa, 18 Jul 2023 19:20 WIB
Ilustrasi malam lailatul qadar yang terdapat pada 10 malam terakhir Ramadan.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph)
Makassar -

Dalam tradisi masyarakat Jawa, malam 1 Suro merupakan malam yang spesial. Malam ini bertepatan dengan 1 Muharram atau malam tahun baru Islam.

Lantas apa itu Malam 1 Suro sebenarnya? Bagaimana pula hubungan malam 1 Suro dengan 1 muharram?

Simak penjelasannya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Malam 1 Suro?

Mengacu pada situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Satu (1) Suro merupakan awal bulan pertama Tahun Baru Jawa. Dalam hal ini, malam 1 Suro berarti malam pertanda masuknya bulan Suro berdasarkan penanggalan Jawa.

Pada laman resmi Kementerian Agama RI, juga disebutkan bahwa 1 Suro pada kalender Jawa bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah. Seperti bulan Muharram, bagi masyarakat Jawa, bulan Suro juga dianggap sebagai bulan sakral.

ADVERTISEMENT

Asal Muasal Bulan Suro

Beberapa orang salah mengira asal kata Suro dalam bahasa Arab adalah "syuro" yang berarti musyawarah. Padahal, kata Suro diambil dari bahasa Arab, "asyura" yang berarti "sepuluh" atau "hari kesepuluh" di bulan Muharram.

Dalam Islam, hari kesepuluh (hari Asyura) di bulan Muharram memiliki arti yang sangat penting karena keutamaannya. Seperti hadis Nabi Muhammad saw sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Sehingga kata Suro merupakan sebutan bagi bulan Muharram dalam masyarakat Jawa. Pada tradisi Jawa, bulan Suro dianggap sebagai saat yang tepat untuk muhasabah diri. Oleh karena itu, ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan pada malam 1 Suro.

Penentuan Malam 1 Suro

Dikutip dari detikNews, malam 1 Suro diperingati pada malam hari setelah maghrib sebelum tanggal 1 Suro. Pada kalender Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, seperti dengan sistem penanggalan dalam kalender Hijriyah.

Kalender Jawa pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1940. Saat itu, Rata Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo menggunakan matahari terbit sebagai penanda masuknya hari dan tanggal. Sistem penanggalan ini disebut Kalender Saka.

Dikutip dari skripsi Tradisi Upacara Satu Suro Dalam Perspektif Islam karya Isdiana, sistem penanggalan itu diubah oleh Sultan Agung pada 8 Juli 1633 M, sekaligus penanda awal dimulainya kalender Jawa versi Sultan Agung. Dengan demikian Kalender Jawa versi Sultan Agung 1 Suro tahun Alip 1555 bertepatan dengan 1 Muharram 1043 H.

Seperti kalender Hijriyah, penanggalan pada kalender versi Sultan Agung juga menggunakan matahari terbenam sebagai penanda dimulainya hari.

Bagaimana Hubungan 1 Suro dan 1 Muharram?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, 1 Suro dan 1 Muharram memiliki keterkaitan yang sangat erat. Hal itu juga didukung oleh kesamaan makna antara keduanya bagi masyarakat Islam-Jawa.

Pada tradisi Jawa, ada macam-macam larangan yang tidak boleh dilakukan pada malam 1 Suro. Hal itu karena bulan Suro diyakini dapat membawa petaka dan musibah. Sehingga, jika ada orang yang memanfaatkan hari itu di luar mengaji, ziarah, dan haul, akan dianggap sial.

Demikian juga dengan peringatan 1 Muharram di dalam Islam. Malam 1 Muharram digunakan oleh umat Islam semaksimal mungkin untuk melakukan wirid, dzikir, dan membaca doa. Di antaranya ada tasbih, doa akhir tahun lalu dilanjutkan dengan doa akhir tahun.

Nah, demikianlah penjelasan tentang 1 Suro serta kaitannya dengan 1 Muharram. Semoga pertanyaan kalian terjawab ya, detikers!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads