Sulawesi Tenggara

Penjelasan Kesbangpol Sultra Soal Siswa Lolos Paskibraka Nasional Diganti

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Minggu, 16 Jul 2023 08:59 WIB
Foto: Doni Amansa, peserta seleksi Paskibraka Nasional tingkat Sultra. (dok. istimewa)
Konawe -

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara (Sultra) buka suara usai proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional disorot. Kesbangpol Sultra memastikan tidak ada peserta tiba-tiba diganti usai dinyatakan lolos tim inti Paskibraka Nasional.

"Tidak ada (mengganti). Proses seleksi ini dilakukan panitia seleksi (pansel) sudah sesuai mekanisme dan transparan," kata Kepala Kesbangpol Sultra Harmin Ramba kepada detikcom, Sabtu (15/7/2023).

Harmin mengungkapkan proses seleksi Paskibraka Nasional berbasis online dan ditangani langsung oleh pemerintah pusat. Dia pun menegaskan bahwa tidak ada kecurangan selama proses seleksi berlangsung.


"Seleksinya menggunakan sistem online dan kalau nilai rendah langsung merah," katanya.

Dia menyebutkan proses seleksi di tingkat provinsi diikuti 75 pelajar dan 52 yang dinyatakan lolos. Setelah itu disaring kembali oleh panitia dan mendapatkan 4 nama terbaik.

Empat nama terbaik tersebut secara resmi diumumkan pada Rabu (17/5) sekitar pukul 22.00 Wita. Mereka yakni Doni Amansa utusan SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Nadira Syalvallah utusan SMA Negeri 2 Baubau, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani utusan SMA Negeri 1 Baubau.

"Dari 52 nama itu luluslah 4 terbaik dan diumumkan, tapi tidak ada perangkingan (saat diumumkan)," terang Harmin.

Harmin mengatakan belum ada perangkingan saat pengumuman karena surat keputusan gubernur Sultra terkait penetapan 2 pelajar terbaik dan akan mewakilkan Sultra belum dikeluarkan. Panitia pun menunggu SK dari Gubernur Sultra Ali Mazi.

"Karena kita menunggu surat keputusan gubernur untuk kita umumkan resmi melalui SK," ujarnya.

Menurut Harmin keluarga Doni dan pendampingnya dari Kabupaten Konawe salah persepsi saat pengumuman 4 besar terbaik. Ia mengaku mengumumkan nama waktu itu sesuai abjad, bukan nilai.

"Yang dipersepsikan pendamping Konawe Doni disebut pertama sudah dia nomor 1, itu tidak. Kita umumkan berdasarkan abjad. Itu sudah disampaikan bahwa di antara 4 ini akan diterima 2 terbaik," ungkapnya.

"Disampaikan waktu itu tidak ada rangking 1 dan 2, inti atau cadangan. Tidak ada (sampaikan inti dan cadangan), itu fitnah (dituduh sampaikan inti dan cadangan)," lanjutnya.

Ia memastikan hasil keputusan pimpinan yang mengacu pada nilai akhir dari keempat terbaik itu memutuskan Nadira Syalvallah dan Wiradinata Setya Persada yang lolos mewakili Sultra pada Paskibraka Nasional.

"Saya minta maaf, sampai depan presiden pun saya akan tanggungjawab, karena tidak ada permainan. Demi Allah, demi Rasulullah, tidak ada permainan. Saya jamin tidak ada permainan," tegasnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video Megawati Kenang Jadi Paskibraka Tahun 1963"


(hsr/hsr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork