Afriani (39), warga di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menemukan sejumlah mayat berserakan di lereng tempat pemakaman umum (TPU). Mayat-mayat itu bergelimpangan setelah perkuburan diterjang longsor.
Melansir detikSumut, mayat bergelimpangan itu ditemukan Afriani pada Jumat (15/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu Afriani berniat membeli sesuatu di sekitar lokasi.
"Pagi tadi, saat saya mau turun ke bawah dan mau mencari sesuatu yang akan dibeli, saya melihat mayat bergelimpangan. Total ada 5 mayat yang berserakan itu," kata Afriani, Jumat (15/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afriani pun bergegas memberitahukan apa yang ia lihat kepada masyarakat setempat. Selanjutnya masyarakat setempat menginformasikan hal itu kepada Kaum Pandam Koto Anau dan Kaum Pandan Ikatan Keluarga Pesisir Selatan, selaku kelompok pemilik TPU tersebut.
"Kan karena terjadi longsor, saya juga mengabari pada keluarga yang pemakaman di sini. Keluarga juga ramai-ramai datang untuk evakuasi mayat yang berserakan itu," katanya.
"Untuk sementara, ada 13 mayat yang berhasil dievakuasi. Perkiraan kami masih ada puluhan mayat yang belum berhasil dievakuasi di sini," sambungnya.
Temukan Mayat Masih Utuh
Afriani juga mengungkapkan, saat proses evakuasi warga juga menemukan mayat mayat yang masih utuh. Mayat yang masih utuh itu disebut baru meninggal 2 pekan lalu.
"Selain mayat yang utuh, kami juga menemukan tulang belulang dan tengkorak manusia, di sekitaran makam yang terkena longsor ini," terangnya.
Diketahui, peristiwa tanah longsor di TPU ini bukan pertama kali terjadi. Peristiwa yang sama pernah terjadi sekitar 12 tahun lalu.
13 Mayat Dievakuasi
Pengurus Ikatan Kaum Pandam Koto Anau, Febri Ardios (57) mengatakan ada 13 mayat yang berhasil dievakuasi. Mayat-mayat itu sudah dikuburkan pada 2 liang lahat.
Mayat yang masih utuh dikuburkan dalam satu lubang. Sementara satu lubang lainnya untuk mayat yang sudah tidak utuh.
"Total 13 mayat hari ini kami evakuasi, yang utuh ada 2 mayat. Untuk 2 mayat ini kami gabungkan dalam satu liang lahat. Sisa yang 11 mayat tidak utuh kami gabungkan juga. Sesuai kesepakatan kami bersama," ungkapnya.
(asm/sar)