Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Papua telah mengidentifikasi 6 jenazah korban pesawat SAM Air yang jatuh di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Keenamnya diidentifikasi melalui data primer sampel DNA.
"Alhamdulillah keenamnya teridentifikasi dari data primer DNA maupun dari data medis dan properti yang ada dalam korban," kata Kabiddokes Polda Papua Kombes dr. Nariyana melalui konferensi pers di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, Papua, Rabu (12/7/2023).
Nariyana mengungkapkan, dari enam kantong jenazah yang diterima ada satu kantong yang berisi dua jasad tubuh korban. Kedua jasad itu juga telah diketahui identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya dua bagian tubuh itu dalam kantong jenazah ketiga, ada dua bagian tubuh dan itu kita lakukan pemeriksaan DNA dua korban," ungkapnya.
Dia menambahkan ada satu kantong jenazah yang kosong atau tanpa jasad tubuh korban. Kantong jenazah itu berisi properti pesawat.
"Kantong jenazah nomor 5 itu berisi adalah properti atau bagian pecahan logam daripada pesawat. Jadi kantong jenazah lima ini kosong, tidak ada bagian tubuh manusia," imbuhnya.
Nariyana menuturkan tim DVI Polda Papua selanjutnya akan melakukan proses pemulasaran jenazah. Setelah itu jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakankan.
"Intinya malam ini kita lakukan pemusalaran, besok kita terbangkan, jadi secepatnya," pungkasnya.
Untuk diketahui enam orang menjadi korban pesawat SAM Air yang jatuh di hutan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6). Enam orang korban terdiri dari 2 kru dan 4 penumpang.
Keenam korban berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim SAR gabungan setelah dilakukan lima hari pencarian. Setelah itu keenam korban langsung diidentifikasi tim DVI Polda Papua.
(sar/nvl)