Sebuah bom udara ditemukan di Perumahan Maleo Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Bom tersebut merupakan peninggalan bekas Perang Dunia II.
Berdasarkan foto yang diterima detikcom, Selasa (11/7/2023) bom berbentuk lonjong berada di atas rumput. Bom tampak berwarna coklat, berkarat, dan dipenuhi tanah liat.
bom yang ditemukan 1,5 meter di bawah tanah itu memiliki panjang 1 meter, berat 250 kilogram dengan radius daya ledak kurang lebih 500 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bom ini awalnya ditemukan oleh pekerja proyek pembangunan jalan perumahan dinas anggota Lanud Silas Papare, Sabtu (20/5). Saat ditemukan bom masih dalam keadaan aktif.
"Kalau aktif saya yakin ini masih aktif cuma memang ini kan kita harus hati-hati," kata Komandan Lanud Silas Papare Marsma M. Dadan Gunawan kepada detikcom, Selasa (11/7).
Dadan menuturkan penemuan bom bekas Perang Dunia II tersebut bukan kali ini saja di Lanud Silas Papare. Sebelumnya juga telah ditemukan empat bom udara dengan jenis yang sama.
"Ini merupakan penemuan yang kelima kalinya dengan jenis bom serupa," ujarnya.
Selain bom udara juga ditemukan granat tangan, ranjau darat, dan sebutir peluru. Keempat penemuan itu ditemukan di lokasi yang berbeda.
"Dari tempat berbeda ditemukan juga 1 unit granat tangan dengan berat 1.85 kg, 1 unit bom ranjau darat personal seberat 3 kg, dan 1 butir peluru kaliber 7.62 x 51 mm," imbuhnya.
Dia menjelaskan pemusnahan penemuan sisa Perang Dunia II itu dilakukan di Hollandia Air Field yang letaknya jauh dari pemukiman warga. Pemusnahan dilakukan oleh tim Denzipur-10 Kodam XVII/Cenderawasih, Selasa (11/7).
"Kegiatan pemusnahan yang berjalan hingga pukul 15.00 WIT berlangsung dengan lancar dan kondisi personel dalam keadaan aman," tuturnya.
Dadan menduga masih banyak bom sisa Perang Dunia II yang berada di sekitar Lanud Silas Papare. Sebab area ini dulu merupakan gudang senjata tentara sekutu.
"Dengan penemuan ini saya menduga di sini gudang senjata McArthur," pungkasnya.
(afs/afs)